Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sebetulnya ingin fokus memperbaiki ekonomi dalam negeri di bulan-bulan dan tahun pertama menjabat sebagai presiden. Namun, Presiden Prabowo harus melakukan rangkaian kunjungan ke luar negeri hampir dua minggu.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan awak media soal rencana kehadiran Indonesia di United Nations General Assembly atau Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Prabowo belum dapat memastikan, karena ingin fokus memperbaiki ekonomi Indonesia.
Advertisement
"Ya kita lihat perkembangan. Tentunya saya fokus sebetulnya bulan-bulan pertama, tahun-tahun pertama, saya harus fokus untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri, domestik," kata Prabowo sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (16/11/2024).
Prabowo menjelaskan bahwa rangkaian kunjungan kerjanya ke luar negeri karena ada beberapa agenda internasional yang memang digelar usai dilantik. Mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Lima, Peru hingga KTT G20 di Brazil.
"Kebetulan begitu saya dilantik ada G20, ada APEC, jadi saya harus datang dan juga karena G20 dan APEC itu berdekatan dan jauh," ujar Prabowo.
Dia pun memanfaatkan agenda tersebut dengan berkunjung ke sejumlah negara. Prabowo memulai rangkaian kunjungan dengan menemui Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 9 November.
Lalu, Prabowo menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden di White House, Washington DC pada Selasa, 12 November 2024. Usai dari KTT G20, Prabowo akan ke London Inggris dan sejumlah negara di Timur Tengah.
"Sekalian saya manfaatkan mampir ke beberapa negara, Tiongkok, Amerika, nanti pulang dari sini (G20), saya akan ke Inggris untuk ketemu bicara masalah ekonomi juga, kemungkinan-kemungkinan kita bisa narik investasi," tuturnya.
"Dan dari situ, saya juga akan mampir ke Timur Tengah, berapa negara di Timur Tengah, hanya kita lihat apakah tanggalnya cocok atau tidak. Tapi saya ingin segera pulang sebetulnya," sambung Prabowo Subianto.
Prabowo Undang Investor ke Indonesia: Kami Butuh Investasi USD600 Miliar
Presiden Prabowo Subianto mengundang para investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan investasi sebesar USD600 miliar untuk hilirisasi 26 komoditas.
"Kami memiliki 26 komoditas yang kami bertekad untuk memiliki industri pengolahannya. Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar USD600 miliar," jelas Prabowo saat berbicara dalam KTT APEC CEO Summit di Lima, Peru, disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/10/2024).
"Dan kami mengundang peserta (investor) asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini," sambungnya.
Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi sumber daya yang luar biasa, misalnya untuk program perikanan, budidaya perairan, dan industri pengolahan. Prabowo Subianto menuturkan dirinya akan mendorong lebih banyak eksplorasi minyak dan gas, serta mineral lainnya.
"Jadi, hadirin sekalian, Indonesia terbuka untuk bisnis yang lebih besar," ujar Prabowo.
Presiden Prabowo pun menegaskan komitmennya melindungi semua investasi di Indonesia. Dia juga menjamin kondisi ekonomi yang menguntungkan dan siap bekerja sama dengan investor untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
"Saya percaya bahwa kemakmuran hanya bisa datang dari perdamaian. kedamaian datang dari pemahaman. Pemahaman berasal dari keterlibatan dan negosiasi. Jadi, saya sangat senang menghadiri KTT APEC ini, untuk memperkenalkan diri, memperkenalkan negara saya, dan mengundang kerja sama," tutur Prabowo.
Advertisement