Arloji Saku Emas Hadiah untuk Kapten Kapal Penyelamat Korban Tenggelam Titanic Terjual Hampir Rp25 Miliar

Sebuah arloji saku bertahta berlian 18 karat yang diberikan kepada Kapten Arthur Rostron, sang pahlawan yang menyelamatkan lebih dari 700 penumpang dan awak Titanic, telah terjual dengan harga rekor £1,56 juta (hampir Rp25 miliar).

oleh Dinny Mutiah diperbarui 18 Nov 2024, 09:30 WIB
Arloji saku dari kapten kapal penyelamat korban Titanic. (dok. Instagram @henryaldridgeauctioneers/https://www.instagram.com/p/DCcZ4HUI_2I/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah arloji saku dari emas bertahta berlian 18 karat merek Tiffany & Co. yang diberikan kepada Kapten Arthur Rostron, terjual dengan harga rekor 1,56 juta pound sterling (hampir Rp25 miliar). Arloji ini merupakan hadiah dari para janda tiga pengusaha kaya yang meninggal ketika Titanic tenggelam pada 15 April 1912, setelah menabrak gunung es.

Kepada CNN, dikutip Senin (18/11/2024), pihak rumah lelang Henry Aldridge & Son mengatakan bahwa Kapten Rostron mengubah haluan Kapal Uap RMS Carpathia yang dipimpinnya selama perjalanan dari New York ke Mediterania pada 1912, setelah mendengar sinyal bahaya dari Titanic yang sedang tenggelam.

Arloji tersebut bertuliskan, "Dipersembahkan untuk Kapten Rostron dengan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus dari tiga orang yang selamat dari Titanic pada 15 April 1912: Istri John B Thayer, Istri John Jacob Astor, dan Istri George D Widener."

John Jacob Astor IV adalah orang terkaya di atas kapal Titanic dan terkenal dalam film Titanic garapan James Cameron pada 1997. Ia berhasil mengantar istrinya yang sedang hamil ke perahu penyelamat, tetapi ia meninggal bersama sekitar 1.500 orang lainnya.

Arloji tersebut diberikan kepada Rostron oleh janda mendiang Astor di kediamannya di New York pada 31 Mei 1912. Itu bertepatan satu tahun setelah peluncuran Kapal Titanic. 

Bagi pelelang Andrew Aldridge, penjualan terbaru ini merupakan tanda bahwa minat terhadap kisah Titanic tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. "Fakta bahwa harga rekor dunia untuk memorabilia Titanic telah dipecahkan dua kali tahun ini menunjukkan bahwa pasokan yang terus berkurang dan permintaan yang terus meningkat untuk memorabilia terkait kapal," katanya.

 


Arloji Saku Korban Titanic Cetak Rekor

Arloji emas milik orang terkaya di Kapal Titanic, berhasil terlelang Rp24 miliar. (dok. Instagram @henryaldridgeauctioneers/https://www.instagram.com/p/C6LUPhhIs-e/Dinny Mutiah)

Menurut PA media, arloji tersebut dijual kepada seorang kolektor pribadi di AS dan angka penjualan termasuk biaya dan pajak yang dibayarkan oleh pembeli. Rekor sebelumnya terkait objek terkait Titanic yang dijual di lelang juga berupa arloji saku, yang terjual seharga £1.175 juta (sekitar Rp24 miliar) awal tahun ini.

Arloji tersebut terjual 10 kali lipat dari harga penawaran yang diperkirakan antara 100 ribu--150 ribu pound sterling. Itu adalah arloji emas yang dikenakan John Jacob Astor IV.

Direktur pelaksana rumah lelang Henry Aldridge and Son, Andrew Aldridge, menyebut nilai jual yang tinggi itu memecahkan 'rekor dunia baru untuk memorabilia Titanic.' Mengutip CNN, Senin, 29 April 2024, pemilik arloji itu dikenal sebagai anggota keluarga kaya Astor sekaligus orang terkaya di Kapal Titanic.

Astor merupakan salah satu dari sekitar 1.500 orang yang tewas saat Titanic tenggelam pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es di Samudra Atlantik. Istrinya yang sedang hamil, Madeleine, selamat.


Dihadiahkan kepada Sekretarisnya

Kapal titanic. (SOUTHAMPTON CITY COUNCIL / AFP)

Arloji itu termasuk di antara barang pribadi yang ditemukan bersama tubuh Astor setelah Titanic tenggelam, menurut rumah lelang. Ia juga membawa kancing manset emas, cincin berlian, uang, buku saku, dan barang-barang lain.

Setelah jenazah Astor ditemukan, harta benda tersebut dikirimkan pada putranya, Vincent Astor. Ia berhasil membuat jam tangan tersebut berfungsi kembali sepenuhnya.

Pada 1935, Vincent memberikan jam tangan tersebut sebagai hadiah pembaptisan pada bayi laki-laki William Dobbyn IV, sekretaris eksekutif John Jacob Astor, menurut rumah lelang. Aldridge mengatakan pada CNN bahwa keluarga Dobbyn menyimpan barang tersebut hingga akhir 1990-an untuk kemudian dilelang.

Seorang kolektor yang tidak disebutkan namanya di Amerika Serikat membeli jam tangan tersebut. Sejak itu, benda tersebut telah dipajang di beberapa museum. "Jadi, Anda tahu, sepanjang waktu, jutaan orang telah melihatnya, dan ini luar biasa," kata Aldridge.

Selain tiga benda itu, kertas menu kelas satu di Kapal Titanic berhasil terlelang dengan harga miliaran rupiah. Benda itu terjual seharga 83 ribu euro (sekitar Rp1,5 miliar) pada 11 November 2023. 


Menu Makanan Penumpang Kapal Titanic

Menu Makanan Penumpang Kelas Satu Kapal Titanic. (Dok. X/@arasoonja)

Barang itu jadi bagian dari acara lelang memorabilia yang berisikan barang-barang dari kapal laut mewah yang karam itu. Dilansir dari CNN, 17 November 2023, kondisi menu tersebut penuh bercak air dan sebagian tulisannya terhapus. Menu tersebut kemungkinan besar berada di Atlantik Utara saat Titanic tenggelam pada 15 April 1912 dini hari, kata rumah lelang Inggris Henry Aldridge and Son Ltd dalam deskripsi lot.

Menu yang akhirnya berhasil diselamatkan dari peristiwa itu merinci daftar makan malam pertama di kapal setelah Titanic berlayar dari Queenstown, Inggris, menuju Belfast, Irlandia Utara. Daftarnya mengungkap kemewahan yang dirasakan penumpang kelas satu kapal tersebut.

Pilihan makan malam pada 11 April 1912 itu termasuk tiram, daging sapi sirloin dengan krim lobak pedas, dan bubur parsnip. Mereka juga mendapatkan makanan penutup aprikot Bordaloue, sejenis kue tart, dan puding Victoria. Tidak ada contoh menu kelas satu lain yang masih ada untuk malam itu, setelah rumah lelang berkonsultasi dengan museum yang memiliki koleksi Titanic, dan berbicara dengan kolektor memorabilia terkemuka.

Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya