Produktivitas dan IP Padi di Desa Rokan Baru Pesisir Meningkat Berkat Optimalisasi Lahan Kementan

Program Optimalisasi Lahan (Oplah) dari Kementerian Pertanian kembali menunjukkan dampak positifnya bagi sektor pertanian di daerah. Salah satunya di Desa Rokan Baru Pesisir.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 18 Nov 2024, 11:27 WIB
Penanggung Jawab Perluasan Areal Tanam (PJ PAT) Provinsi Riau, Liferdi Lukman di Desa Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian kembali membuktikan bahwa program Optimalisasi Lahan (Oplah) memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. Produktivitas padi di Desa Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, berhasil meningkat signifikan.

Melalui kegiatan Oplah tersebut, produktivitas padi yang sebelumnya hanya 3 ton per hektar kini melonjak menjadi 6 ton per hektar. Tak hanya itu, indeks pertanaman (IP) juga meningkat dari IP100 menjadi IP200. Peningkatan ini tak terlepas dari kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memberikan bantuan secara masif kepada petani di seluruh Indonesia.

Bantuan Kementan mencakup benih bersertifikat varietas Inpari 32, perbaikan tanggul, pembangunan jembatan, bantuan irigasi perpompaan (irpom) dan irigasi perpipaan (irpam), serta bantuan olah tanah. Selain itu, pemerintah juga membangun pintu air dan long storage untuk mengoptimalkan suplai air di daerah tersebut.

Menurut Penanggung Jawab Perluasan Areal Tanam (PJ PAT) Provinsi Riau, Liferdi Lukman mengatakan bahwa peningkatan produktivitas padi dan indeks pertanaman ini menunjukkan betapa efektifnya program yang dijalankan.

“Dukungan benih unggul bersertifikat varietas Inpari 32 dari Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, yang dilengkapi dengan saprodi seperti pupuk organik dan dolomit, turut berperan besar dalam peningkatan hasil panen petani,” ujarnya.

Melalui program PAT, Kabupaten Rokan Hilir juga mendapat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 348 unit pompa air, 4 unit irigasi perpompaan, dan 4 unit irigasi perpipaan. Bantuan pompa air ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani, khususnya pada saat lahan mengalami kekeringan di musim kemarau pada bulan Juli-Agustus.

Selain peningkatan produktivitas, kegiatan Oplah juga berhasil memperluas Luas Lahan Baku Sawah (LBS) di Kabupaten Rokan Hilir. Pada tahun 2019, LBS di wilayah ini tercatat sebesar 12.185 hektar, sementara pada tahun 2024 meningkat menjadi 13.485 hektar, dengan penambahan luas sebesar 1.363 hektar, di mana 600 hektar di antaranya berada di lahan Oplah Desa Rokan Baru Pesisir.

Penanggung Jawab Perluasan Areal Tanam (PJ PAT) Provinsi Riau, Liferdi Lukman di Desa Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir.

Kepala BSIP Riau, Shannora menambahkan bahwa Kabupaten Rokan Hilir sejauh ini telah memperoleh Bantuan Pemerintah (Banpem) alsintan pada periode 2023/2024. Bantuan tersebut meliputi 5 unit kultivator, 42 unit pompa air berukuran 3 inci, 20 unit pompa air berukuran 4 inci, 1 unit combine harvester, dan 2 unit power thresher.

Dengan adanya dukungan ini, diharapkan petani di Rokan Hilir semakin produktif dan mampu menghadapi tantangan iklim yang tidak menentu. Program ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa perluasan areal tanam sangat penting sebagai pijakan bersama dalam mencapai target swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia.

“Terkait program penambahan areal tanam (PAT) padi sebagai antisipasi krisis pangan global. Situasi pangan global saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan bagi masyarakat saat ini semakin kompleks seperti adanya peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024, serta diperparah lagi dengan situasi tekanan geopolitik yang saat ini semakin dinamis di Timur Tengah," katanya.

Mentan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan peningkatan produksi beras lewat penambahan area tanam melalui pompanisasi sawah tadah hujan, optimalisasi lahan rawa, tumpang sisip padi gogo pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan produksi dapat bisa ditingkatkan agar tersedia pangan produksi dalam negeri yang membaik, dan ketergantungan pada impor beras bisa ditekan," jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya