Belajar dari Costco, Jeff Bezos Ubah Strategi Ciptakan Perusahaan Senilai Rp 31.637 Triliun

Pendiri Amazon, Jeff Bezos berhasil membalikkan keadaan perusahaan dengan bantuan dari pendiri perusahaan ritel besar Costco, Jim Sinegal.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 19 Nov 2024, 21:00 WIB
CEO Amazon Jeff Bezos berbicara kepada media tentang upaya keberlanjutan perusahaan di Washington, Amerika Serikat, 19 September 2019. Jeff Bezos mengajak agar staf Amazon tidak takut berinovasi. (ERIC BARADAT/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Amazon, yang kini bernilai sekitar USD 2 triliun atau sekitar Rp 31.637 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.818) dan merupakan salah satu perusahaan pengecer terbesar dunia, pernah menghadapi masa-masa sulit.

Dilansir dari CNBC, Selasa (18/11/2024) harga persaham Amazon jatuh hingga 90 persen pada 2001, membuat banyak orang meragukan masa depan perusahaan ini. Namun, pendiri Amazon, Jeff Bezos berhasil membalikkan keadaan dengan bantuan dari pendiri perusahaan ritel besar Costco, Jim Sinegal.

Pada tahun itu, Bezos bertemu dengan Sinegal di sebuah Starbucks di Barnes & Noble, dekat kantor Amazon di Bellevue, Washington. Meskipun pertemuan awal ini digunakan untuk membahas kerja sama grosir, tetapi diskusi akhirnya berfokus pada strategi harga.

Dalam buku “The Everything Store” oleh Brad Stone, diceritakan Sinegal berbagi strategi penting antara lain, Costco menjual produk dengan harga sangat rendah dengan memangkas biaya yang tidak perlu dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Harga rendah inilah yang membuat pelanggan Costco bersedia membayar biaya keanggotaan tahunan, yang menjadi sumber laba utama perusahaan.

Sinegal menjelaskan kepada Bezos, biaya keanggotaan itu hanya sekali, tetapi setiap kali pelanggan ating dan melihat produk seperti televisi dengan harga jauh lebih murah, mereka akan merasa mendapatkan nilai lebih, seperti ditulis dalam buku tersebut.

"Itulah yang membuat konsep ini begitu kuat. Pelanggan tahu bahwa di Costco mereka akan menemukan harga yang sangat murah.” Di Costco, memberikan nilai kepada pelanggan adalah prioritas utama, tambah Sinegal.

Sinegal yakin Bezos melihat pendekatan ini dan berpikir strategi serupa bisa diterapkan di Amazon. Meski Bezos tidak pernah secara terbuka menyebut pertemuan itu sebagai inspirasi strateginya, Stone menulis bahwa beberapa hari kemudian.

 

 

 


Langkah yang dilakukan Amazon

Pengunjung melakukan tur selama pembukaan kantor baru Amazon yang bernuansa hutan hujan, The Spheres, di Seattle, Senin (29/1). Fasilitas tersebut dilengkapi pula dengan Wi-Fi dan ruang pertemuan dengan nama-nama hutan hujan. (JASON REDMOND / AFP)

Jeff Bezos mengadakan rapat dengan para pemimpin Amazon. Dalam rapat itu, Bezos mengkritik strategi harga Amazon yang “tidak koheren” dan menekankan bahwa perusahaan harus bisa menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing.

Musim panas itu, Amazon mulai menurunkan harga untuk produk populer seperti buku, musik, dan video, beberapa di antaranya memberikan diskon hingga 30 persen.

"Ada dua jenis perusahaan yaitu perusahaan yang ingin menaikkan harga dan perusahaan yang ingin menurunkannya,” kata Bezos dalam sebuah wawancara dengan The New York Times. Amazon, lanjutnya, akan selalu berusaha menjadi perusahaan yang kedua.

Pada akhir 2001, penjualan Amazon mulai pulih, dan perusahaan berhasil mencetak keuntungan pada kuartal terakhir. Bezos menyebut pemulihan ini berkat harga yang lebih rendah dan komitmen untuk memangkas biaya yang tidak perlu demi menawarkan lebih banyak diskon, strategi yang mirip dengan Costco.

 


Bangun Amazon Prime

Alex Crook mengambil gambar kantor Amazon bernuansa hutan hujan yang baru, The Spheres, di Seattle, Senin (29/1). Di dalamnya dibuat seperti taman besar dengan ruang-ruang terbuka, sehingga tidak ada ruang konferensi yang tertutup. (AP/Ted S. Warren)

“Kami memiliki kuartal keempat yang luar biasa, dan yang mendorongnya adalah harga yang lebih rendah bagi pelanggan…” ujar Bezos kepada Fox News pada Januari 2002. “Kami selalu punya harga rendah, tetapi menurunkannya sedikit lebih jauh berdampak besar pada hasil kami.”

Beberapa tahun kemudian, pada 2005, Amazon memperkenalkan Amazon Prime yakni suatu layanan keanggotaan berbayar yang memberikan diskon dan pengiriman gratis untuk anggotanya. Dalam suratnya kepada para pemegang saham pada tahun 2016, Bezos menggambarkan ide di balik Prime dengan konsep yang mirip dengan filosofi Sinegal dan Costco.


Amazon Bikin E-Commerce Baru

Pejalan kaki melewati The Spheres, kantor bernuansa hutan hujan yang baru dibuka Amazon, di Seattle, AS, Senin (29/1). The Spheres terdiri dari tiga rumah kaca berukuran bulat yang menaungi 40.000 jenis tanaman dari 400 spesies. (AP/Ted S. Warren)

Sebelumnya, Amazon memperkenalkan e-commerce baru bernama Haul yang dirancang untuk bersaing dengan Temu, Shein, hingga TikTok Shop.

Diwartakan CNBC, sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (14/11/2024), Amazon Haul hanya biasa diakses menggunakan perangkat seluler dan menjanjikan barang-barang dengan 'harga yang sangat murah'.

Soal pengiriman produk tidak secepat Amazon Prime, di mana Amazon menjanjikan pesanan Haul akan tiba dalam waktu kurang dari dua minggu.

Terlepas dari itu, pembeli harus membeli barang seharga USD 25 per pesanan dengan Haul untuk mendapatkan pengiriman gratis.

Untuk pesanan yang lebih sedikit, biaya pengiriman akan menjadi USD 3,99. Amazon juga tidak akan menerima pengembalian jika nilai barangnya seharga USD 3 atau kurang.

Jika pelanggan beralih ke Amazon Haul, perusahaan bisa meraih posisi menguntungkan di pasar yang tampaknya ramai. Baik AS maupun Uni Eropa telah menetapkan target regulasi mereka pada Temu.

Sebelumnya, CNBC menyebutkan dalam laporan sebelumnya bahwa Amazon sedang menjajaki etalase tempat barang-barang akan dijual langsung ke pelanggan AS dari China, meskipun sekarang tampaknya perusahaan itu sendiri yang melakukan impor dan bertindak sebagai perantara.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya