Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil penelitiannya yang dilakukan pada 21-25 Oktober 2024 terkait elektabilitas pasangan calon yang maju di ajang Pilbup Sikka, NTT.
Adapun hasilnya, pasangan calon bupati dan wakil bupati Sikka, Juventus Yoris Kago-Simon Subandi Supriady berada di posisi teratas mengungguli lawan-lawannya dengan Raihan 36,4%, dengan metode simulasi empat pasang kandidat tanpa surat suara.
Advertisement
Menyusul di bawahnya pasangan Suitbertus Amandus dan Robertus Ray yang mendapat dukungan 24,4%, kemudian pasangan Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodondengan dukungan 13,9%, sedangkan pasangan Mekeng P. Florianus dan Alfridus Melanus Aeng mendapat dukungan 6,1%.
"Sisanya merupakan massa mengambang (memilih tidak tahu atau tak menjawab) sekitar 19,2%," kata Peneliti LSI, Yoes C. Kenawas dalam keterangannya, Senin (18/11/2024).
Hasil yang sama saat menggunakan metode simulasi empat pasang kandidat dengan suara. Hasilnya, Pasangan Juventus Prima Yoris Kago dan Simon Subandi Supriadi unggul dengan dukungan 35,9%, diikuti pasangan Suitbertus Amandus dan Robertus Ray yang mendapat dukungan 25,8%.
"Kemudian pasangan Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon dengan dukungan 14,1%, sedangkan pasangan Mekeng P. Florianus dan Alfridus Melanus Aeng mendapat dukungan 6,2%. Sisanya merupakan massa mengambang sekitar 18,1%," jelasnya.
Terkait Survei
Adapun, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kabupaten Sikka yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Di mana, jumlah sampel sebanyak 400 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±5% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Sikka yang terdistribusi secara proporsional. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti.
Advertisement