Ada Oknum Peras Kontraktor di Selat Madura, Bos SKK Migas Lapor ke DPR

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap ada praktik oknum yang memeras kontraktor migas. Modusnya, dengan mengklaim ada rumpon yang terdampak aktivitas eksplorasi dan meminta ganti rugi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Nov 2024, 19:15 WIB
Ilustrasi migas. Dok Elnusa

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap ada praktik oknum yang memeras kontraktor migas. Modusnya, dengan mengklaim ada rumpon yang terdampak aktivitas eksplorasi dan meminta ganti rugi.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menuturkan, pemerasan yang dilakukan oknum-oknum itu mengganggu kegiatan eksplorasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan migas. Praktik ini ditemukan salah satunya di Selat Madura.

"Para preman-preman itu melakukan pemerasan terhadap KKKS yang melakukan kegiatan eksplorasi seismik, di mana apa istilahnya itu, rumpon-rumpon yang tidak ada itu diakui mereka," kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (18/11/2024).

Dia mengatakan, ada klaim kalau ekplorasi yang dilakukan merusak rumpon milik warga. Permintaan ganti ruginya pun beragam, mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 30 juta.

"Berita acaranya itu dinyatakan tidak ada rumpon di situ, tetapi (oknum) masyarakat melakukan ancaman kalau tidak diganti, bahkan kita sudah mengganti satu rumpon itu Rp 6 juta sampai Rp 30 juta bahkan. Nah ini jumlahnya mereka menyampaikan ribuan, padahal faktanya malah tidak ada," bebernya.

Djoko menegaskan, praktik-praktik pemerasan oleh oknum preman itu dikhawatirkan mengganggu kenyamanan investor. Dia turut meminta bantuan anggota parlemen hingga aparat penegak hukum untuk turut andil.

"Ini sangat mengganggu kegiatan eksplorasi, termasuk mengganggu kenyamanan investor untuk datang melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah-wilayah perairan, khususnya di Selat Madura," ucapnya.

"Kami mohon bantuan Bapak-Ibu sekalian, Komisi Tuit DPRI bersama stakeholder terkait, TNI, Polri, tokoh-tokoh daerah untuk bisa membantu kami memberikan pengertian kepada masyarakat yang tidak bertanggung jawab ini melakukan pemerasan di lapangan," imbuh Djoko.

 


Investasi Hulu Migas

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek Belida Extension di penghujung tahun 2022

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi investasi industri hulu migas mencapai USD 10,3 miliar atau sekitar Rp 163 triliun. Angka ini didapat hingga Oktober 2024.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan angka capaian tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan. Targetnya, investasi hulu migas mencapai USD 17,7 miliar. Masih ada selisih sekitar USD 7 miliar.

"Untuk kinerja investasi dari target USD 17,7 miliar realisasi, sampai dengan Oktober sebesar 10,3 miliar US Dollar," kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (18/11/2024).

Dia mengatakan, dengan sisa waktu 2 bulan hingga penghujung tahun ini, diharapkan investasi hulu migas biaa mendekati target yang ditetapkan.

"Kami harapkan pada akhir tahun dapat mencapai angka 16 miliar US Dollar," katanya.

Sejalan dengan investasi tadi, Djoko mengatakan realisasi penerimaan negara industri hulu migas sudah semakin mendekati target USD 12,9 Miliar.

"Alhamdulillah ini yang paling membanggakan adalah penerima negara dari target 12,9 miliar US Dollar, kita Oktober sudah mencapai di angka 12,7 miliar, Alhamdulillah," ucapnya.

"Kami memiliki outlook bahwa pada akhir tahun nanti penerima negara bahkan bisa menyentuh angka di atas 14 miliar US Dollar," imbuh Djoko.

 


Potensi Jumbo

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream, mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 8% sepanjang 10 tahun terakhir. Dok PHE

Pada kesempatan yang sama, dia juga menerangkan adanya potensi jumbo dari cadangan migas yang ditemukan. Ini berkaitan dengan target yang ditetapkan SKK Migas untuk tahun 2024 ini.

"Pertama adalah tambahan sumber daya migas yang kita lakukan eksplorasi, itu dari target sebesar 305 juta barrel equivalent, ini termasuk minyak dan gas," ujarnya.

Data hingga Oktober 2024, SKK Migas mencatat ada potensi sumber daya migas mencapai 1.202 juta barel setara minyak.

"Sampai dengan Oktober 2004 ada tambahan potensi sumber daya migas sebesar 1.202 juta barrel equivalent, ini jauh melampaui target dari yang kita tetapkan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya