BLK Disebut Jadul, Imam Ingin Hadirkan Kreatif Hub di Depok

Imam Budi Hartono mengatakan, kreatif hub sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya anak muda. Kebutuhan BLK untuk pengembangan kreativitas anak muda.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 18 Nov 2024, 20:17 WIB
Imam Budi Hartono saat menjadi pembicara bersama Rocky Gerung pada diskusi Politik Asyik Anak Muda Depok, di salah satu hotel Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Calon Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono ingin Kota Depok memajukan kreatif hub dibandingkan Balai Latihan Kerja (BLK). Hal itu disampaikan Imam saat mengikuti diskusi Politik Asyik Anak Muda Depok bersama Rocky Gerung, di salah satu hotel Kota Depok.

Imam Budi Hartono mengatakan, kreatif hub sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya anak muda. Kebutuhan BLK untuk pengembangan kreativitas anak muda untuk menuju dunia industri dinilai kurang dan seakan ketinggalan jaman.

“Itu (BLK) konsepnya, konsep jadul, gitu konsep lama, ya kalau konsep yang baru sekarang itu (kreatif hub),” ujar Imam kepada Liputan6.com, Senin (18/11/2024).

Imam menjelaskan, beberapa daerah kota dan kabupaten lebih banyak membangun kreatif hub, karena anak muda sekarang ingin kerjanya menggunakan otak. Melalui kreatif hub anak muda diasah untuk memperlihatkan skill intelektual.

“Mereka bisa membuat aplikasi, dia bisa buat startup, dia bisa buat template online, animasi, itu bukan di BLK,” jelas Imam.

Pengembangan kreatif hub sudah dijalankan di sejumlah daerah, salah satunya Bali. Adapun kelebihan kreatif hub tidak hanya menjadi penyedia, namun menciptakan anak kreatif lapangan pekerjaan.

“Mereka disediakan fasilitas untuk sebuah area yang digunakan untuk mereka mengekspresikan tentang kebiasaannya, budaya, seni, sebuah tempat festival,” ucap Imam.

Para pelaku kreatif hub dapat menampilkan karyanya pada sebuah event, seperti pameran lukisan, kreativitas budaya, seni, hingga konsep modern.

“Bukan konsep yang jadul, Insya Allah kreatif hub itu yang dihadirkan, di beberapa daerah yang sudah melakukan itu, BLK sudah ditinggalkan,” terang pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok non aktif.

 


Hitung Biaya Operasional BLK

Pasangan nomor urut satu Pilkada Depok, Imam-Ririn saat menemui para pendukungnya di halaman parkir Hotel Bumi Wiyata, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Imam mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan penghitungan biaya operasional BLK. Dari perhitungan tersebut, Imam menilai konsep BLK sudah tidak menguntungkan sehingga beberapa kota di Indonesia sudah meninggalkan BLK.

“Sudah tidak menguntungkan bagi kota-kota yang ada di Indonesia, memang sekarang larinya kepada kreatif hub,” ungkap Imam.

Imam menuturkan, apabila terpilih menjadi Wali Kota Depok pada Pilkada 2024, telah menyiapkan program. Adapun program tersebut muncul dari ide yang disesuaikan dengan pengalaman bukan dari sebuah list kebutuhan dan keinginan.

“Kata Bang rocky bilang, pemimpin yang waras, waras dengan melihat sumber daya yang ada sekarang, seperti sumber pendanaan yang kita sesuaikan,” tutur Imam.

 


Satu Sarjana

Imam ingin, setiap keluarga memiliki satu sarjana untuk pendidikan anak. Imam telah melakukan perincian dengan dipadukan dengan anggaran Pemerintah Kota Depok.

“Kami punya rincian anggarannya sehingga memang sesuai dengan kapasitas anggaran yang kami miliki,” kata Imam.

Tidak hanya itu, lanjut Imam, Pemerintah Kota Depok telah menyalurkan sejumlah pekerja asal Depok untuk bekerja di luar negeri. Tahun ini, Pemerintah Kota Depok telah menyalurkan 100 orang untuk bekerja di luar negeri.

“Saya ingin anak muda berwawasan internasional, mereka dapat melihat dan belajar wawasan di negara Jepang, Korea, maupun Eropa,” pungkas Imam.

Infografis Kilas Balik Satgas Nusantara Amankan Pilkada hingga Pilpres. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya