Liputan6.com, Jakarta Komitmen untuk mengurangi sampah hingga 30 persen sampai tahun 2029 membuat PT Godrej Consumer Products Indonesia menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).
Penghargaan dari KLHK lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) diberikan pada acara Apresasi Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang digelar pada bulan lalu.
Advertisement
Penghargan ini merupakan bagian dari upaya mengimplementasikan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
“Saya mewakili Godrej Consumer Products Indonesia sangat terhormat dan bangga atas penghargaan dari KLHK, sebagai pengakuan ataskomitmen kami dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata HR Director PT Godrej Consumer Products Indonesia, Cicin Winedar.
Lewat penghargaan ini mendorong perusahaan yang bergerak di bidang perawatan rumah tangga ini menciptakan produk yang ramah lingkungan.
"Keberlanjutan adalah inti dari strategi Godrej Good and Green dan penghargaan inimendorong kami untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk ramah lingkungan sertamemperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan demi lingkungan yang lebihbaik,” kata Cicin.
Lebih lanjut, Cicin menjelaskan bahwa ada tiga upaya dalam mendukung pengurangan sampah yang dilakukan Godrej lewat Godrej Good and Green di Indonesia.
1. Redesign
Secara aktif melakukan optimalisasi kemasan untuk mengurangi berat atau ukuran tanpa mengorbankan kualitas produk. Cara ini berkontribusi dalam penurunan sampah kemasan.
2. Recycle
Dalam mengelola sampah kemasan, Godrej Consumer Products Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO), sebuah asosiasi yang berfokus pada pengumpulan dan daur ulang kemasan bekas. Lewat kolaborasi ini bisa meningkatkan kapasitas pengumpulan sampah kemasan dan menerapkan standar daur ulang yang sesuai dengan praktik terbaik menuju ekonomi sirkular di Indonesia.
Advertisement
3. Reuse
Godrej menghadirkan bank sampah di Desa Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kehadiran bank sampah ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.
Selain berfungsi sebagai fasilitas pengembalian kemasan, bank sampah ini juga menciptakan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Kerja Sama untuk Kurangi Sampah Demi Kesehatan
Dalam acara penghargaan itu, Direktur Jenderal PSLB3, Rosa Vivien Rahmawati mengungkapkan bahwa cara pandang pengelolaan sampah yang kumpul-angkut-buang harus diubah. Yakni menjadi pengurangan sampah dari sumber dan penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR).
Untuk bisa mengelola sampah seperti itu maka kerja sama dari individu, produsen dan pemerintah perlu dilakukan.
"Pekerjaan kita masih banyak, sinergitas masih diperlukan, jadi pemerintah dan pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Individu dan produsen juga harus bertanggung jawab," kata Vivien.
Tanpa tindakan luar biasa, kata Vivien, diperkirakan komposisi sampah plastik akan melonjak dari 19,21% pada 2023 menjadi 38,42% pada 2050, yang berpotensi mencemari ekosistem dan mengancam kesehatan manusia.
Advertisement