Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan permintaan bahan baku makanan minuman akan mengalami peningkatan jelang Natal 2024 dan Tahun baru 2025.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, dalam rilis Industri Kepercayaan Industri (IKI) sebelumnya telah mendeteksi bahwa terjadi kenaikan permintaan bahan baku industri makanan dan minuman di bulan Oktober 2024.
Advertisement
"Dalam rilis IKI, kami menyampaikan bahwa kami menangkap kenaikan permintaan bahan baku industri makanan minuman di bulan Oktober seperti gula, tepung," kata Febri saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Febri optimis permintaan bahan baku industri makanan dan minuman akan terus meningkat. Lantaran, biasanya industri membeli bahan bakunya lebih awal sebelum Nataru.
"Proyeksinya akan naik perfomance-nya, kan produknya dijual akhir tahun tapi kan produksinya sudah dua bulan sebelum akhir tahun itu," ujarnya.
Kemenperin pun berharap natal dan tahun baru 2024-2025 diproyeksikan bisa mendongkrak pendapatan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri.
"Industri makanan minuman, kalau mamin insyallah (naik) tapi belum tau angkanya, saya belum bisa prediksi angkanya," pungkasnya.
Mejeng di Australia, Produk Mamin Indonesia Cetak Potensi Transaksi Rp 12,81 Miliar
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney Christhophorus Barutu mengatakan, produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil mencetak potensi transaksi senilai USD 825 ribu atau setara Rp12,81 miliar.
Potensi transaksi tersebut didapat pada hari pertama pameran Fine Food Australia 2024 di Melbourne Convention and Exhibition Centre. Pameran mamin terbesar di benua Australia ini diagendakan berlangsung selama empat hari pada 2—5 September 2024.
“Produk mamin Indonesia berhasil memikat buyer di Australia dengan mencatatkan potensi transaksi senilai Rp12,81 miliar pada hari pertama pameran Fine Food Australia 2024. Nilai tersebut diharapkan masih dapat meningkat sampai dengan akhir pameran. Keikutsertaan Indonesia pada pameran dagang ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari Kementerian Perdagangan melalui ITPC Sydney kepada para pelaku usaha,” kata Christhophorus.
Christhophorus menyampaikan, terdapat enam ekshibitor dari Indonesia dalam pameran Fine Food Australia 2024 ini. Keenam ekshibitor tersebut yaitu Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group.
Sony Trading Pty Ltd dan Oishi Trading Pty Ltd fokus pada distribusi dan pemasaran produk mamin Indonesia di Australia. Sementara, PT Alam Scientia Asia bergerak di bidang mamin kesehatan, termasuk rempah-rempah serta bahan tambahan makanan yang berkualitas tinggi. Orang Tua Group menampilkan produk-produk andalannya ke pameran Fine Food Australia 2024.
Selanjutnya, PT Sekar Bumi memamerkan produk makanan laut beku yang berkualitas dengan fokus pada keberlanjutan dan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional. Terakhir, Laguna Group mengenalkan produk kebutuhan sehari-sehari dan restoran dengan cita rasa autentik Indonesia ke pasar Australia.
Advertisement
Pemeran Fine Food Australia
Menurut Christhophorus, pameran Fine Food Australia tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-40. Hal ini menjadikan Fine Food Australia sebagai pusat dan barometer bagi perkembangan industri mamin di Australia, Selandia Baru, dan Asia Pasifik.
“Produk Indonesia diharapkan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk masuk ke dalam pasar mamin di Australia melalui pameran Fine Food Australia 2024 ini. Selain itu, keikutsertaan Indonesia pada pameran ini diharapkan mampu memperkuat citra positif produk-produk Indonesia di pasar Australia,” ujar Christhophorus.
Ia pun berharap, pameran Fine Food Australia 2024 mampu membuka peluang bisnis baru dan kerja sama perdagangan bagi para ekshibitor Indonesia dengan mitra dagang internasional, khususnya Australia. Hal tersebut dapat semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara pemasok produk mamin berkualitas di dunia.