Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia dan Pasifik dibuka menguat pada perdagangtan selasa ini, mengikuti kenaikan Wall Street yang didukung oleh reli Tesla.
Investor bursa Asia saat ini menunggu untuk menyaksikan para pembuat kebijakan keuangan utama Tiongkok berbicara di sebuah pertemuan puncak investasi di Hong Kong.
Advertisement
Mengutip CNBC, Selasa (19/11/2024), indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,53% lebih tinggi pada jam pertama perdagangannya. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,68%, sementara Topix naik 0,65%.
Indeks Kospi Korea Selatan dan Kosdaq diperdagangkan di sekitar garis datar. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 19.766, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 19.576,61.
Pada pertemuan awal bulan ini, Bank Sentral Australia menyatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan mendesak untuk menyesuaikan suku bunga, penting untuk tetap berpandangan ke depan dan siap untuk menyesuaikan diri seiring perkembangan kondisi ekonomi.
Kemudian pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan beberapa pembuat kebijakan keuangan terkemuka dijadwalkan untuk berbicara di sebuah pertemuan puncak pemodal global di Hong Kong.
Ia, yang mengawasi badan pembuat kebijakan ekonomi dan keuangan tingkat atas, akan menyampaikan pidato utama pembukaan di pertemuan puncak tersebut.
Li Yunze, kepala Administrasi Regulasi Keuangan Nasional Tiongkok, akan bergabung dengan Wu Qing, Ketua Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok, dan Zhu Hexin, Deputi Gubernur Bank Rakyat Tiongkok, untuk sebuah diskusi panel tentang perkembangan keuangan Tiongkok daratan.
Wall Street
Semalam di AS, Nasdaq Composite naik setelah minggu yang berat, karena saham Tesla menguat dan Wall Street menantikan beberapa laporan laba utama yang menggerakkan pasar.
Nasdaq naik 0,6% menjadi 18.791,81, sementara S&P 500 naik sekitar 0,4% menjadi 5.893,62. Dow Jones Industrial Average turun 55,39 poin, atau 0,1%, dan ditutup pada level 43.389,60.
Pergerakan pada hari Senin terjadi setelah minggu yang penuh tantangan bagi tiga indeks acuan utama, yang kini telah turun dari puncak yang dicapai menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum.
Penurunan tersebut dipicu oleh kekhawatiran atas arah suku bunga setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak "terburu-buru" untuk memangkas suku bunga.
Advertisement