Gandeng Anak-Anak Disabilitas Sebagai Player Escort, Tim Sepak Bola Irak Banjir Apresiasi

Hadirnya anak-anak down syndrome dan disabilitas lainnya sebagai player escorttim sepak bola Irak membawa warna baru di dunia sepak bola.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Nov 2024, 13:45 WIB
Tim Sepak Bola Irak Tuai Pujian karena Gandeng Anak-Anak Disabilitas sebagai Player Escort. Foto: X @MafiaWasit.

Liputan6.com, Jakarta Tim Sepak Bola Irak menuai pujian lantaran menunjukkan nilai inklusif di lapangan hijau.

Dalam sebuah video viral di X baru-baru ini, terlihat para pemain sepak bola menggandeng anak-anak disabilitas sebagai player escort atau pendamping pemain.

Umumnya, player escort yang digandeng para pemain ke lapangan hijau adalah anak-anak non disabilitas. Namun, hadirnya anak-anak down syndrome dan disabilitas lainnya membawa warna baru di dunia sepak bola.

Video ini diunggah akun X @MafiaWasit pada 18 November 2024. Hingga Selasa pagi, 19 November 2024, video ini sudah diputar 318 ribu kali dan mengumpulkan 12 ribu suka.

Dalam video, terlihat anak-anak istimewa itu berdiri di depan para pemain saat lantunan lagu kebangsaan Irak dikumandangkan. Ada anak laki-laki, ada pula anak perempuan dengan berbagai usia.

Usai lagu kebangsaan dinyanyikan, para player escort pun lari meninggalkan lapangan dengan riang gembira. Ada satu pemain yang menarik perhatian, yakni pemain dengan nomor punggung 13, ia sempat menahan bocah perempuan untuk lari karena ingin mengecup pipinya. Setelah mendapat kecupan itu, sang gadis cilik pun meninggalkan lapangan.

“Keren Iraq, memilih pakai player escort dari anak-anak istimewa dibanding pakai anak-anak dari artis, pejabat, anggota DPR atau pengurus liga,” tulis @MafiaWasit dalam keterangan video, dikutip Selasa (19/11/2024).


Bisa Dicontoh Indonesia

Video ini pun mendapat banyak komentar dari warganet. Ada yang terharu, ada pula yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama.

“Terharu pas dicium,” kata pengguna X.

“Bisa ditiru, ayo rek aku dukung ini. Anak-anak spesial di momen spesial keren loh.”

“Boleh lah ini ditiru wahai PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).”

“The power of fairness and humanity combine (kekuatan dari kombinasi keadilan dan kemanusiaan).”

“Merinding gua lihat ginian.”

“Memanusiakan manusia, memberi kesempatan yang sama,” tulis warganet.


Pandangan Netizen Soal Player Escort di Indonesia

Di antara komentar itu, banyak pula yang menilai bahwa di Indonesia, anak-anak yang bisa menjadi player escort hanyalah anak-anak pejabat atau anak-anak dari orang penting.

“Berat mbah, di Negeri ini kebanyakan aji mumpungnya. Dan budaya kita tidak seperti di video itu, budaya kita sepertinya sudah mendarah daging, budaya titipan.”

“Di konoha mah gak malu titip menitip sudah jadi budaya.”

“Ku kira itu yang ikut tuh anak-anak yang jago-jago main bolanya atau habis menang lomba tingkat nasional, provinsi atau daerah.”

Meski begitu, ada warganet yang menyatakan bahwa semua anak memiliki hak yang sama. Terlepas dari anak itu putra dari orang penting atau bukan.

“Serius tanya, kalau anak istimewa itu anak pejabat, artis, pengurus liga gimana? Intinya semua anak punya hak yang sama. Kalaupun satu atau dua orang anak orang penting nggak masalah, mereka punya hak yang sama.”


Mengenal Player Escort

Player escort adalah anak-anak yang berjalan keluar dengan para pemain bola sebagai pengawal pemain atau anak-anak maskot.

Tradisi mendampingi pemain oleh anak-anak di Piala Dunia telah menjadi bagian dari turnamen itu selama lebih dari 20 tahun.

Praktik ini dimulai dua dekade lalu menjelang tahun 2002 Piala Dunia FIFA diselenggarakan oleh Jepang dan Korea Selatan, seperti mengutip Regional Liputan6.com.

UNICEF dan FIFA ketika itu bergabung dalam kampanye yang disebut Say Yes for Children, sebuah program yang berusaha mempromosikan dan melindungi hak semua anak untuk rekreasi yang sehat dan pendidikan dasar yang berkualitas.

Dalam menjawab kebutuhan untuk mengampanyekan hak anak-anak, UNICEF menyatakan bahwa mereka diberi peran utama di setiap pertandingan. Dengan menemani setiap pemain ke lapangan dalam aksi simbolis, mengingatkan penggemar sepak bola bahwa mereka memiliki peran besar dalam membangun dunia yang cocok untuk anak-anak.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya