6 Fakta Terkait Aksi Carok di Sampang yang Tewaskan Saksi Paslon Pilkada 2024

Sebuah video viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya memperlihatkan peristiwa penyerangan oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

oleh Hisyam Adyatma diperbarui 19 Nov 2024, 13:05 WIB
Sebuah video viral di media sosial peristiwa penyerangan sekelompok pria menggunakan celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Ilustrasi celurit (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya memperlihatkan peristiwa penyerangan oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Informasi yang diperoleh, peristiwa carok berdarah ini terjadi setelah kunjungan paslon calon bupati-calon wakil bupati Sampang nomor urut 2 di Pilkada Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte), ke rumah salah satu tokoh desa setempat, pada Minggu, 17 November 2024.

Diketahui, rombongan calon nomor urut 2 tersebut sempat sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.

"Sebelum penyerangan terjadi, paslon kami sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu dan berhasil keluar dari lokasi kejadian," ujar Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Senin, 18 November 2024.

Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Ketapang Laok dan mengumpulkan alat bukti serta meminta keterangan sejumlah orang.

Safril menjelaskan, warga yang menjadi korban pengeroyokan menggunakan celurit itu bernama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

Jimmy diketahui merupakan saksi dari pasangan calon bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

Lebih lanjut, pihak kepolisian mengonfirmasi pihaknya telah menangkap satu orang terduga pelaku yang menewaskan Jimmy Sugito Putra.

"Baru satu orang dibawa ke Polda Jatim. Mohon doanya ya," ujar Kombes Farman singkat kepada jurnalis di Surabaya, Senin malam, 18 November 2024.

Berikut sederet fakta terkait aksi carok di Sampang yang tewaskan saksi paslon pilkada 2024 sebagaimana dihimpun Tim News Liputan6.com:


1. Insiden Terjadi Usai Kunjungan Calon Bupati

Ilustrasi senjata tajam (iStockphoto)

Informasi yang diperoleh, peristiwa carok berdarah ini terjadi setelah kunjungan paslon calon bupati-calon wakil bupati Sampang nomor urut 2 di Pilkada 2024, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte), ke rumah salah satu tokoh desa setempat, pada Minggu, 17 November 2024.

Diketahui, rombongan calon nomor urut 2 tersebut sempat sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.

"Sebelum penyerangan terjadi, paslon kami sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu dan berhasil keluar dari lokasi kejadian," ujar Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Senin, 18 November 2024.

Selanjutnya, para penghadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga akhirnya terjadi penganiayaan.


2. Diserang Lebih dari 1 Orang

Ilustrasi pembacokan (Istimewa)

Diketahui, di dalam potongan video aksi carok yang viral di media sosial menggambarkan lebih dari tiga pria memegang celurit dalam posisi siap menyerang.

Bahkan, ada satu pria memegang dua celurit. Di dekat mereka, banyak pria lain bersarung berjaga-jaga akan datangnya serangan.

Peristiwa itu terlihat terjadi di halaman luas yang dikelilingi rumah-rumah. Video direkam warga dari dalam dan teras rumah.

Dari video, terdengar suara perempuan menangis, meminta anggota keluarganya tidak ikut-ikutan. "Jhek roknorok (Jangan ikut-ikutan)," pinta perempuan itu.

Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya.

Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong.


3. 1 Orang Saksi Paslon Tewas

Ilustrasi korban tewas

Terkait peristiwa pengeroyokan tersebut, Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Ketapang Laok dan mengumpulkan alat bukti serta meminta keterangan sejumlah orang.

Safril menjelaskan, warga yang menjadi korban pengeroyokan menggunakan celurit itu bernama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

Jimmy merupakan saksi dari pasangan calon nomor urut 2 Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh), seperti yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Minggu malam, 17 November 2024.

"Karena itu kami menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga korban dan meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Safril.

Sebelumnya, menurut Humas RSUD Ketapang Alfian Akbar, korban sempat dirujuk ke rumah sakit itu dan tiba sekitar pukul 16.10 WIB dengan kondisi pendarahan aktif, karena mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan. Namun, pada pukul 17.15 WIB korban meninggal dunia.

"Setelah itu, korban langsung dipulangkan ke rumah duka," katanya menuturkan.


4. Polisi Tangkap 1 Terduga Pelaku Carok

Ilustrasi tersangka

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman membenarkan pihaknya telah menangkap satu orang terduga pelaku carok yang menewaskan Jimmy Sugito Putra, saksi salah satu paslon cabup-cawabup Sampang 2024.

"Baru satu orang dibawa ke Polda Jatim. Mohon doanya ya," ujar Kombes Farman singkat kepada jurnalis di Surabaya, Senin malam, 18 November 2024.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan koordinasi, konsolidasi terutama kepada para tim pemenangan pasangan calon yang berkontestasi dalam Pilkada Sampang.

"Saya pastikan bahwa Polri dan stakeholder terkait dan TNI, kita khususnya Polri akan mengejar pelaku sampai dapat. Alhamdulillah tadi malam sudah kita dapatkan satu terduga tersangka inisial FS," ujarnya di Sampang, Madura.


5. Polisi Masih Analisa Kasus, Berharap Tak Ada Kaitan Politik

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Irjen Imam mengatakan bahwa saat ini kasusnya sedang dianalisa. Pihaknya akan terus kembangkan dari tersangka FS.

"Tim saat ini sedang bekerja di lapangan semoga segera bisa ditangkap pelaku-pelaku lain sehingga bisa kita proses dan kita tegakkan hukum seadil adilnya," ucapnya.

"Kasus ini ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim," lanjut Irjen Imam.

Dikonfirmasi mengenai motif, Irjen Imam menjawab, pihaknya sampai saat ini masih mendalami, mudah-mudahan tidak ada kaitan dengan berbau politik.

"Terduga pelaku yang ditangkap untuk peran masih kita dalami, semoga waktu yang tidak begitu lama semua pelaku bisa kita tangkap. Sehingga tahu konstruksi hukumnya dari peristiwa kemarin," ujar Imam.


6. Pemprov Jatim Turun Tangan, Minta Semua Paslon Kendalikan Pendukung

Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Polda Jawa Timur turun tangan terkait kasus carok yang menyebabkan satu orang tewas, diduga karena permasalahan Pilkada Sampang, Madura.

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meminta semua pasangan calon (paslon) Pilkada Sampang agar mengendalikan para pendukungnya.

"Kalau itu terkait dengan urusan dukung-mendukung, tentu kami mengimbau bahwa masing-masing paslon tentunya bisa ikut mengendalikan pendukungnya," ujar Adhy, Senin, 18 November 2024.

"Bahwa pesta demokrasi ini bukan dilakukan dengan cara-cara kekerasan seperti itu karena akan merugikan dan akan merusak persatuan," imbuh Adhy.

Adhy mengaku sudah menerima informasi soal peristiwa berdarah di Sampang. Dia juga langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menangani persoalan tersebut.

"Kami sudah koordinasikan dengan polda untuk, pertama, kalau kasusnya terkait dengan pidana tentu diselesaikan secara hukum," ucapnya.

Infografis Geger Pembunuhan Berantai Tersangka Wowon Cs. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya