Viral Sopir Taksi Online Dianiaya di Tol Jakarta-Tangerang hingga Wajar Memar, Polisi Buru Pelaku

Momen penganiayaan diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial. Terlihat, sebuah mobil putih melaju di depan korban.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 19 Nov 2024, 15:30 WIB
Pengemudi taksi daring diduga menjadi korban penganiayaan saat berkendara di Tol Jakarta-Tangerang (Janger). (Dok Tangkapan Layar Instagram @jakut.info)

Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi taksi daring diduga menjadi korban penganiayaan saat berkendara di Tol Jakarta-Tangerang (Janger). Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan.

Momen penganiayaan diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial. Terlihat, sebuah mobil putih melaju di depan korban.

Saat itu, mobil putih menghalangi laju kendaraan korban. Tak berselang lama, pengemudi mobil putih turun dan langsung menghajar korban.

Padahal, saat itu korban yang tak tahu akar masalah sudah berulang kali menyampaikan permohonan maaf. Namun, tak digubris. Pengemudi mobil tetap saja memukul korban tanpa ampun. Tak sendiri, pengemudi mobil putih juga dibantu rekannya yang duduk di kursi penumpang.

Kejadian ini membuat syok penumpang taksi daring. Dia berulangkali meminta pertolongan ke pengguna jalan lain yang melintas. Namun, tak ada satupun yang memperdulikan. Beberapa lama kemudian, pengemudi mobil putih dan rekannya meninggalkan korban.

Terkait kejadian ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary mengatakan, pihak kepolisian telah menerima laporan dari korban pada Senin 18 November. Pelapor yang juga korban EA selaku driver taksi online. Akibat kejadian mengalami luka memar di bagian wajah.

"Pengemudi taksi online yang diduga dianiaya sebagaimana diatur di Pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang atau barang. Saat ini dilakukan pendalaman oleh Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini," kata dia kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).

 


Ribut Berujung Penganiayaan

Ade Ary menerangkan, kejadian berawal dari ribut-ribut di jalanan. Hal itulah kemudian berujung pada penganiayaan terhadap sopir taksi daring.

"Ini berawal dari ribut-ribut di jalan, akhirnya terlapor memukul dengan tangan kosong ke arah wajah korban," ucap dia.

Ade Ary mengimbau kepada pengguna jalan untuk saling menghargai dan menghormati, bila terjadi masalah sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan tanpa ribut-ribut.

"Tolong selesaikan masalah dengan baik jangan sampai menimbulkan masalah baru apalagi menimbulkan peristiwa pidana," ucap dia.

Sementara itu, pengemudi mobil putih saat ini masih terus dicari keberadaan. "Iya masih diburu," tandas dia.

Aksi penganiayaan terus bertambah (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya