Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang buka suara soal status dirinya yang masih menjabat Direktur Utama PT PAL Indonesia.
Kaharuddin menyebut dirinya hanya mengikuti aturan pemerintah untuk menjabat Wakil Kepala Danantara.
Advertisement
"Nanti saja Saya kan mengikuti aturan," ujar Kaharuddin kepada wartawan di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa, (19/11).
Meski demikian, ia mengaku akan tunduk terhadap hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PAL. Saat ini, PT PAL Indonesia sendiri masih belum melakukan RUPS.
"Kalau ada RUPS, kemudian saya digantikan. Kalau belum ada RUPS, masak saya kemudian mencopotkan diri sendiri," ucapnya.
Setali tiga uang, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membenarkan status Kaharuddin di PT PAL Indonesia belum dibahas. Saat ini, Kementerian BUMN masih fokus pada perombakan PT LEN dan PT Pindad
"(RUPS PAL) nanti menunggu arahan dari pak menteri pertahanan," singkat Erick.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Caplok BUMN Raksasa, Danantara Bakal Gantikan Kementerian BUMN?
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal mengelola 7 BUMN raksasa. Nantinya, badan baru tersebut akan mengelola investasi hingga aset perusahaan pelat merah.
Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod menyebutkan nantinya badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto itu akan jadi superholding BUMN. Namun, saat ini baru melakukan persiapan-persiapan awal.
"Ya, ini Badan Pengelola Investasi Danantara. Ini satu badan untuk melakukan persiapan sehingga nantinya superholding Danantara itu akan terbentuk," kata Djenod, di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Pada tahap awal, rencananya ada 7 BUMN dengan aset terbesar yang akan dikelola oleh Danantara. Meski begitu, dia tak mengungkap detailnya, termasuk perbedaan model bisnis Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA), badan yang juga mengelola investasi.
"Itu nanti ya, kalau detailnya nanti. Ini jauh lebih INA yang di-expand, INA yang dibesarkan, INA yang dilengkapi," ucapnya.
Dia merujuk pada lembaga serupa yang ada di Singapura, yakni Temasek sebagai superholding perusahaan negaranya, serta badan pengelola investasi, Government of Singapore Investment Corporation (GIC). Kedua fungsi itu akan digabungkan di Danantara.
"Jadi kalau di Danantara itu akan ada tiga fungsi. Satu, Sovereign Wealth Fund, seperti INA. Satu pilar lagi adalah di Investment, Development Investment. Terus kemudian yang ketiga adalah di Asset Management. Jadi tiga pilar. Sementara INA hanya satu pilar," jelasnya.
Advertisement
Panggil Dirut BUMN
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memanggil sejumlah BUMN yang rencananya akan masuk kelolaannya, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pertemuan tersebut jadi langkah awal.
Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan model badan baru tersebut. Secara paralel, dia menggelar pertemuan dengan para BUMN.
"Jadi, ini adalah pertemuan untuk perkenalan sebenarnya," kata Djenod, di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
"Sementara Danantara melakukan persiapan-persiapan formalitas, kemudian kita ingin juga mengenal lebih lanjut dengan BUMN-BUMN yang akan bergabung dengan Danantara," dia menambahkan.
Menurut dia, pertemuan dengan BUMN itu untuk bertukar informasi soal rencana kerja keduanya sebelum resmi bergabung. Djenod menyebut, BRI memberikan respons positif setelah pertemuan tersebut.
Diketahui, pertemuan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Kemudian, pada pukul 11.30 WIB, Direktur Utama BRI, Sunarso dan Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto meninggalkan lokasi pertemuan.
"Sangat positif. Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya, Danantara, BRI, sangat-sangat mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia yang kuat," ujar dia.
Jadi Semakin BesarDjenod menyampaikan, Danantara akan semakin besar usai BRI bergabung dengan badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Ini khusus perkenalan dulu, ya. Menjelaskan Danantara kepada BRI. BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan apa kelebihan-kelebihan BRI, dan ternyata itu luar biasa ketika akan digabungkan," urai Kaharuddin Djenod.