Kevin Diks Jadi Korban Rumput SUGBK, Pengamat Sebut Ini Ironi yang Merugikan Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengakui bahwa kondisi lapangan dan rumput di SUGBK bermasalah.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 19 Nov 2024, 18:53 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat melakukan debut bersama timnya ketika laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan melawan Timnas Jepang menjadi mimpi buruk bagi Timnas Indonesia. Puluhan ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyaksikan Jay Idzes dan kawan-kawan dihancurkan oleh The Blue Samurai dengan skor telak 0-4. Kesedihan itu juga dirasakan oleh bek debutan, Kevin Diks.

Pemain andalan FC Copenhagen yang diharapkan bisa memberikan kekuatan baru bagi Timnas Garuda, harus meninggalkan lapangan sebelum pertandingan mencapai menit ke-40. Kevin Diks sempat terjatuh akibat terkena sikutan dari pemain Jepang, Kaoru Mitoma. Namun, bukan sikutan tersebut yang membuatnya harus menghentikan penampilannya dalam laga penting ini.

Dengan ironisnya, Kevin Diks justru harus keluar lapangan karena terpeleset yang mengakibatkan cedera pada lututnya. Posisinya kemudian digantikan oleh Sandy Walsh. Padahal, Kevin Diks yang berperan sebagai bek kanan dan berkolaborasi dengan Yacob Sayuri di sayap kanan, sempat berhasil menembus pertahanan Jepang.

Kevin Diks juga sempat memberikan umpan silang yang manis kepada Ragnar Oratmangoen, termasuk umpan mendatar yang sayangnya terlambat disambut oleh Rafael Struick yang sudah berusaha menjatuhkan badan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengakui bahwa kondisi lapangan dan rumput di SUGBK bermasalah. Meski demikian, sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini tidak ingin menyalahkan pihak lain.

"Timnas Jepang mengeluhkan kondisi rumput SUGBK, kita juga merasakan hal yang sama. Kevin Diks mengalami cedera karena lapangan yang diinjaknya tidak stabil," ujar Erick Thohir.


Belum Ada Rencana Pindah Kandang

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terlihat memeriksa kualitas rumput saat sesi latihan resmi menjelang laga lanjutan putaran Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang di

Pria yang dikenal dengan inisial ET ini belum memiliki rencana untuk memindahkan markas Timnas Indonesia pada laga berikutnya di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Ada pilihan seperti Stadion JIS dan Stadion GBT di Surabaya. Namun, dalam segala aspek, SUGBK masih yang terbaik. Terutama dalam hal akses transportasi dan kemudahan mobilisasi penonton," ujarnya.

Gusnul Yakin, seorang pengamat sepak bola dari Malang, sangat menyayangkan cedera yang dialami oleh Kevin Diks. Akibat cedera tersebut, ia terpaksa absen ketika Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Arab Saudi di SUGBK Jakarta pada Selasa, 19 November 2024.

"Cedera bisa terjadi pada siapa saja, dan kali ini Kevin Diks yang kurang beruntung. Timnas Indonesia sangat kehilangan, karena sejak awal PSSI telah bergerak cepat untuk menaturalisasi dia agar bisa tampil melawan Jepang dan Arab Saudi," ujarnya.


Rentan Cedera

Namun, menurut Gusnul Yakin, cedera yang dialami pemain akibat kondisi lapangan merupakan sebuah ironi. Terlebih lagi, hal ini terjadi dalam pertandingan yang sangat penting.

"Kemenangan sebuah tim tidak hanya bergantung pada kualitas pemainnya. Kondisi lapangan juga memiliki peran yang signifikan. Kali ini, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan karena lapangan yang kurang mendukung serta kualitas pemain Jepang yang memang unggul. Cedera yang dialami Kevin Diks adalah sebuah ironi yang menyakitkan bagi kita semua. Semoga tidak ada lagi pemain Timnas Indonesia yang mengalami cedera," ujarnya dengan penuh harap.


Sangat Berpengaruh

Gusnul Yakin menduga bahwa kesalahan Maarten Paes dalam menghalau bola, yang justru berakhir di kaki pemain Jepang, Hidemasa Morita, disebabkan oleh permukaan lapangan yang tidak rata. Pada saat itu, gelandang dari Sporting Lisbon tersebut berdiri tepat di depan kotak penalti dan menjadi penerima pertama dari bola yang 'dihadiahkan' oleh Maarten, sehingga berhasil mencetak gol ketiga bagi Jepang pada menit ke-49.

"Saya perhatikan, kesalahan Maarten Paes bukanlah karena faktor teknis. Lapangan yang basah akibat hujan dan permukaan rumput yang tidak rata menjadi penyebab utamanya. Terlebih lagi, saya membaca komentar Morita yang menyebutkan bahwa gol tersebut terjadi karena keberuntungan," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya