Singgung Aksi Carok Sampang, Gibran Minta Bawaslu Cegah Dini Potensi Konflik di Pilkada Serentak 2024

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan pencegahan dini potensi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.

oleh Winda Nelfira diperbarui 20 Nov 2024, 08:36 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024 di Monumen Nasional (Monas), Rabu (20/11/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan pencegahan dini potensi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.

Hal tersebut disampaikan Gibran Rakabuming Raka dalam Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024 di Monumen Nasional (Monas), Rabu (20/11/2024).

"Empat hari lagi, kita akan memasuki masa tenang. Dan selanjutnya, pada tanggal 27 November, kita akan melaksanakan pilkada secara serentak di 508 kabupaten, kota, dan 37 provinsi. Ini adalah pilkada terbesar yang pernah kita selenggarakan," kata Gibran.

Gibran menyatakan, pilkada serentak 2024 harus didukung penuh agar prosesnya berjalan baik dan lancar. Sehingga, kata dia masyarakat dapat memberikan hak suaranya dengan aman, nyaman, luber, dan jurdil.

Dia menginstruksikan, Bawaslu bisa mencegah dini sekecil apa pun potensi konflik yang muncul di Pilkada serentak 2024. Gibran tak ingin konflik seperti yang terjadi di Sampang baru-baru ini kembali terjadi di pilkada serentak.

"Jika ada potensi konflik, walau sekecil apapun, segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa. Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain," ucap dia.

Dia berujar, hal ini senada dengan semua arahan Presiden Prabowo Subianto soal keberagaman di tanah air. Pasalnya, kata dia perbedaan menjadi hal yang lumrah di Indonesia, termasuk perbedaan pilihan pemimpin.

“Semua pihak harus secara aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini, seperti yang Bapak Presiden Prabowo selalu sampaikan, Indonesia ini negara besar, negara yang kaya akan keberagamannya. Perbedaan adalah kekuatan kita,” ujar dia.

Adapun Apel ini dihadiri Bawaslu seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Gibran juga sempat secara langsung menyapa para anggota Bawaslu yang hadir dalam apel tersebut.

Baca juga 6 Fakta Terkait Aksi Carok di Sampang yang Tewaskan Saksi Paslon Pilkada 2024


Polisi Tangkap 2 Tersangka Baru Kasus Carok di Sampang, Total 3 Orang Ditangkap

Polda Jatim Tangkap 2 Tersangka Carok di Sampang

Ditreskrimum Polda Jatim menetapkan dua tersangka baru kasus carok di Sampang yang menewaskan Jimmy Sugito Putra merupakan salah satu saksi paslon Jimad-Sakteh di Pilkada Sampang 2024.

Dua tersangka baru tersebut berinisial IDI dan DUR. Dengan ada penambahan dua tersangka maka polisi telah menetapkan 3 tersangka.

"Kami telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, dan masih kami dalami untuk kami kembangkan agar perkara ini cepat tuntas," ucap Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo usai acara doa bersama di Mapolda Jatim, Selasa (19/11/2024).

Listyo Sigit berharap semua pihak yang ada di Sampang untuk bisa menjaga dan menahan diri. "Karena habis ini akan dimulainya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Jawa Timur," kata Kapolri.

Dengan peristiwa tersebut, Listyo berharap tidak akan terulang kembali kejadian penganiayaan brutal tersebut. "Karena yang bertanding dalam kontestasi politik itu juga sahabat-sahabat kita, sehingga siapa pun terpilih mari kita dukung serta menghargai perbedaan pilihan," terangnya.

Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menjelaskan peran ketiga pelaku yang sudah ditangkap ini merupakan pelaku penganiayaan bringas kepada korban. "Jadi saat ini ketiga pelaku yang sudah kami tangkap masih kami lakukan pemeriksaan," ujar Farman.

Farman menjelaskan dari ketiga pelaku yang dirangkap, polisi masih memastikan rekonstruksi kejadian yang terjadi. "Jadi untuk DPO (Daftar Pancarian Orang) yang dicari masih menunggu hasil pemeriksaan tersangka," jelasnya.


Carok Massal di Sampang, Satu Pendukung Paslon Tewas

Sebuah video viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya memperlihatkan peristiwa penyerangan oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Informasi yang diperoleh, peristiwa carok berdarah ini terjadi setelah kunjungan paslon calon bupati-calon wakil bupati Sampang nomor urut 2 di Pilkada Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte), ke rumah salah satu tokoh desa setempat, pada Minggu, 17 November 2024.

Diketahui, rombongan calon nomor urut 2 tersebut sempat sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.

"Sebelum penyerangan terjadi, paslon kami sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu dan berhasil keluar dari lokasi kejadian," ujar Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Senin, 18 November 2024.

Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Ketapang Laok dan mengumpulkan alat bukti serta meminta keterangan sejumlah orang.

Safril menjelaskan, warga yang menjadi korban pengeroyokan menggunakan celurit itu bernama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

Jimmy diketahui merupakan saksi dari pasangan calon bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya