Tips Agar Nastar Tidak Retak: Panduan Lengkap Membuat Kue Lebaran Sempurna

Pelajari rahasia membuat nastar yang mulus dan lezat dengan tips agar nastar tidak retak. Panduan lengkap dari persiapan hingga penyajian.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Nov 2024, 17:28 WIB
tips agar nastar tidak retak ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Nastar merupakan kue kering khas Indonesia yang populer disajikan saat perayaan hari raya, terutama Lebaran. Nama "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda "ananas" yang berarti nanas dan "taart" yang berarti kue. Kue ini memiliki ciri khas berupa tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam dengan isian selai nanas yang manis.

Nastar terbuat dari adonan dasar tepung terigu, mentega, kuning telur, dan gula halus yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil berisi selai nanas. Setelah dipanggang, permukaannya akan berwarna kuning keemasan yang menggoda. Rasanya yang manis dan gurih serta teksturnya yang "meleleh" di mulut menjadikan nastar sebagai salah satu kue kering favorit di Indonesia.

Meskipun terlihat sederhana, membuat nastar yang sempurna membutuhkan ketelitian dan teknik khusus. Salah satu tantangan dalam pembuatan nastar adalah mencegah kue retak saat dipanggang. Nastar yang retak tidak hanya mengurangi nilai estetika, tetapi juga dapat mempengaruhi tekstur dan rasa kue. Oleh karena itu, penting untuk memahami tips dan trik agar nastar tidak retak saat proses pembuatan.


Tips Agar Nastar Tidak Retak

Berikut adalah beberapa tips penting untuk membuat nastar yang mulus dan tidak retak:

1. Pilih Bahan Berkualitas

Gunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, terutama mentega dan tepung terigu. Mentega yang baik akan memberikan tekstur yang lembut dan rasa yang gurih pada nastar. Pilih tepung terigu protein rendah untuk menghasilkan tekstur yang renyah namun tidak mudah pecah.

2. Perhatikan Perbandingan Bahan

Pastikan perbandingan antara mentega, tepung, dan bahan lainnya sesuai dengan resep. Umumnya, perbandingan yang ideal adalah 3:2:1 untuk tepung terigu, mentega, dan gula. Terlalu banyak mentega dapat membuat adonan terlalu lembek dan mudah retak saat dipanggang.

3. Aduk Adonan dengan Benar

Gunakan spatula anti-lengket untuk mengaduk adonan. Hindari menggunakan tangan langsung karena suhu tubuh dapat melelehkan mentega dan mempengaruhi tekstur adonan. Aduk adonan hingga tercampur rata tetapi jangan terlalu lama untuk mencegah gluten dalam tepung berkembang berlebihan.

4. Buat Selai Nanas yang Tepat

Selai nanas yang terlalu basah dapat menyebabkan nastar retak saat dipanggang. Pastikan selai nanas yang digunakan memiliki tekstur yang kental dan tidak terlalu berair. Jika membuat selai sendiri, masak hingga airnya menyusut dan teksturnya menjadi padat.

5. Bentuk Adonan dengan Hati-hati

Saat membentuk adonan menjadi bulatan, pastikan tidak ada udara yang terperangkap di dalamnya. Tekan adonan dengan lembut namun mantap untuk mendapatkan bentuk yang padat. Hindari membentuk adonan terlalu lama karena panas dari tangan dapat melelehkan mentega.

6. Atur Suhu Oven dengan Tepat

Suhu oven yang terlalu tinggi dapat menyebabkan nastar retak. Panggang nastar pada suhu 150-160 derajat Celsius. Mulailah dengan suhu rendah dan tingkatkan perlahan untuk mencegah perubahan suhu yang drastis yang dapat menyebabkan retakan.

7. Olesi Kuning Telur di Waktu yang Tepat

Jangan mengoles kuning telur pada nastar sebelum dipanggang. Panggang nastar terlebih dahulu selama sekitar 10-15 menit, lalu keluarkan dari oven dan olesi dengan kuning telur. Kemudian panggang kembali hingga matang. Teknik ini akan mencegah retakan dan memberikan hasil akhir yang mengkilap.

8. Dinginkan Nastar dengan Benar

Setelah matang, biarkan nastar tetap di dalam loyang selama beberapa menit sebelum dipindahkan ke rak pendingin. Pendinginan yang terlalu cepat dapat menyebabkan retakan akibat perubahan suhu yang mendadak.


Manfaat Membuat Nastar Sendiri

Membuat nastar sendiri di rumah memiliki beberapa manfaat:

1. Kontrol Kualitas Bahan

Dengan membuat nastar sendiri, Anda dapat memilih bahan-bahan berkualitas tinggi dan memastikan tidak ada bahan pengawet atau aditif yang tidak diinginkan. Ini memungkinkan Anda untuk menghasilkan kue yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.

2. Penyesuaian Rasa

Anda dapat menyesuaikan tingkat kemanisan dan rasa sesuai selera. Misalnya, mengurangi gula jika ingin nastar yang kurang manis atau menambahkan sedikit vanila untuk aroma yang lebih harum.

3. Kepuasan Pribadi

Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil membuat kue nastar yang lezat dan cantik. Ini juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga, terutama menjelang hari raya.

4. Hemat Biaya

Meskipun awalnya mungkin terlihat lebih mahal karena harus membeli bahan-bahan, dalam jangka panjang membuat nastar sendiri bisa lebih hemat dibandingkan membeli di toko kue, terutama jika dibuat dalam jumlah besar.

5. Kustomisasi

Anda bisa bereksperimen dengan berbagai variasi, seperti menambahkan keju, cokelat, atau mengubah bentuk nastar sesuai keinginan. Ini memberikan ruang untuk kreativitas dan inovasi.


Tradisi Nastar dalam Perayaan Lebaran

Nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Berikut beberapa aspek tradisi terkait nastar:

1. Simbol Kebersamaan

Membuat nastar sering menjadi kegiatan yang dilakukan bersama keluarga menjelang Lebaran. Ini menjadi momen untuk berkumpul dan berbagi cerita sambil mempersiapkan hidangan untuk hari raya.

2. Hidangan Wajib

Nastar hampir selalu hadir di meja tamu saat Lebaran. Menyajikan nastar kepada tamu yang berkunjung dianggap sebagai bentuk penghormatan dan keramahan tuan rumah.

3. Hadiah Lebaran

Banyak orang memberikan nastar sebagai hadiah atau oleh-oleh Lebaran kepada kerabat dan tetangga. Ini menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan dan memperkuat ikatan sosial.

4. Variasi Regional

Meskipun nastar adalah kue yang umum di seluruh Indonesia, beberapa daerah memiliki variasi khas mereka sendiri, baik dari segi bentuk, rasa, maupun cara penyajian.

5. Evolusi Tradisi

Seiring waktu, tradisi membuat nastar telah berkembang. Dari yang awalnya selalu dibuat sendiri di rumah, kini banyak yang memilih membeli dari toko kue atau memesan dari pembuat kue rumahan.


5W1H Tentang Nastar

What (Apa)

Nastar adalah kue kering berbentuk bulat dengan isian selai nanas yang populer di Indonesia. Kue ini memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, dengan rasa manis dan gurih yang khas.

Who (Siapa)

Nastar dapat dibuat oleh siapa saja, mulai dari ibu rumah tangga, koki profesional, hingga pengusaha kuliner. Kue ini dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, terutama saat perayaan hari raya.

When (Kapan)

Meskipun tersedia sepanjang tahun, nastar paling banyak diproduksi dan dikonsumsi menjelang dan selama perayaan Lebaran. Namun, kue ini juga sering disajikan pada acara-acara khusus lainnya seperti Natal atau perayaan ulang tahun.

Where (Di mana)

Nastar dapat ditemukan di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Kue ini bisa dibuat di rumah, dibeli di toko kue, atau dipesan dari pembuat kue rumahan. Di luar negeri, nastar juga bisa ditemukan di komunitas Indonesia atau toko-toko yang menjual produk Asia.

Why (Mengapa)

Nastar menjadi populer karena rasanya yang lezat, teksturnya yang unik, dan nilai tradisionalnya dalam budaya Indonesia. Kue ini juga relatif tahan lama, membuatnya ideal sebagai hidangan hari raya atau oleh-oleh.

How (Bagaimana)

Nastar dibuat dengan mencampur tepung terigu, mentega, gula, dan kuning telur menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil. Selai nanas dimasukkan ke dalam adonan sebelum dipanggang. Setelah setengah matang, nastar diolesi kuning telur dan dipanggang kembali hingga berwarna kuning keemasan.


Perbandingan Nastar dengan Kue Kering Lainnya

Berikut perbandingan nastar dengan beberapa kue kering populer lainnya:

1. Nastar vs Kastengel

Nastar memiliki isian selai nanas, sementara kastengel tidak memiliki isian tetapi ditaburi keju parut di atasnya. Kastengel biasanya berbentuk batang panjang, sedangkan nastar umumnya bulat.

2. Nastar vs Putri Salju

Putri salju memiliki tekstur yang lebih rapuh dan ditaburi gula halus, sementara nastar memiliki tekstur yang lebih padat dan dilapisi kuning telur. Putri salju tidak memiliki isian, berbeda dengan nastar yang berisi selai nanas.

3. Nastar vs Kue Kacang

Kue kacang menggunakan kacang tanah sebagai bahan utama, memberikan rasa dan tekstur yang berbeda dari nastar. Kue kacang biasanya lebih renyah dan tidak memiliki isian.

4. Nastar vs Sagu Keju

Sagu keju terbuat dari tepung sagu, memberikan tekstur yang lebih ringan dan "meleleh" di mulut dibandingkan dengan nastar. Sagu keju juga tidak memiliki isian seperti nastar.

5. Nastar vs Lidah Kucing

Lidah kucing adalah kue kering tipis dan renyah, sangat berbeda dari nastar yang lebih tebal dan lembut. Lidah kucing tidak memiliki isian dan biasanya dimakan sebagai camilan ringan.


Perbedaan Nastar Tradisional dan Modern

Seiring perkembangan zaman, nastar juga mengalami evolusi. Berikut beberapa perbedaan antara nastar tradisional dan modern:

1. Bahan

Nastar tradisional biasanya menggunakan bahan-bahan sederhana dan alami. Nastar modern mungkin menggunakan bahan tambahan seperti cream cheese atau butter untuk meningkatkan kelembutan dan rasa.

2. Bentuk

Nastar tradisional umumnya berbentuk bulat sederhana. Nastar modern bisa memiliki berbagai bentuk kreatif seperti bunga, hati, atau bahkan karakter kartun.

3. Isian

Nastar tradisional selalu berisi selai nanas. Nastar modern bisa memiliki variasi isian seperti cokelat, keju, atau bahkan durian.

4. Topping

Nastar tradisional biasanya hanya diolesi kuning telur. Nastar modern mungkin ditambahkan topping seperti almond slice, keju parut, atau cokelat leleh.

5. Metode Pembuatan

Nastar tradisional dibuat sepenuhnya dengan tangan. Nastar modern mungkin menggunakan alat-alat modern seperti mixer elektrik atau oven digital untuk memudahkan proses pembuatan.


Bahan-bahan Membuat Nastar

Untuk membuat nastar yang lezat dan tidak retak, diperlukan bahan-bahan berkualitas. Berikut adalah daftar bahan yang dibutuhkan beserta penjelasannya:

1. Tepung Terigu Protein Rendah

Gunakan tepung terigu protein rendah untuk menghasilkan tekstur nastar yang renyah namun tidak mudah pecah. Tepung jenis ini memiliki kandungan gluten yang rendah, sehingga tidak membuat adonan menjadi terlalu keras.

2. Mentega

Pilih mentega berkualitas tinggi untuk memberikan rasa gurih dan aroma yang harum pada nastar. Mentega juga berperan penting dalam membentuk tekstur yang lembut dan "meleleh" di mulut.

3. Gula Halus

Gula halus lebih mudah larut dalam adonan dibandingkan gula pasir biasa. Ini membantu menciptakan tekstur yang halus dan rasa manis yang merata pada nastar.

4. Kuning Telur

Kuning telur berfungsi sebagai pengikat adonan dan memberikan warna kuning yang menarik pada nastar. Gunakan telur ayam kampung untuk hasil terbaik.

5. Selai Nanas

Selai nanas adalah isian khas nastar. Pastikan menggunakan selai nanas yang kental dan tidak terlalu berair untuk mencegah nastar retak saat dipanggang.

6. Susu Bubuk

Penambahan susu bubuk dapat meningkatkan cita rasa dan aroma nastar. Pilih susu bubuk full cream untuk hasil yang lebih kaya.

7. Vanili Bubuk

Vanili bubuk memberikan aroma harum yang khas pada nastar. Gunakan vanili bubuk asli untuk hasil terbaik.

8. Tepung Maizena

Sedikit tepung maizena dapat membantu membuat tekstur nastar lebih renyah. Namun, jangan terlalu banyak karena dapat membuat nastar menjadi keras.


Langkah-langkah Membuat Nastar

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat nastar yang lezat dan tidak retak:

1. Persiapan Bahan

Siapkan semua bahan yang diperlukan. Pastikan mentega dan telur sudah dalam suhu ruang. Ayak tepung terigu, tepung maizena, dan susu bubuk untuk menghindari gumpalan.

2. Membuat Adonan

Kocok mentega, gula halus, dan kuning telur menggunakan mixer dengan kecepatan rendah hingga tercampur rata dan lembut. Jangan terlalu lama mengocok untuk menghindari adonan yang terlalu lembek.

3. Mencampur Bahan Kering

Masukkan campuran tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, dan vanili ke dalam adonan mentega. Aduk menggunakan spatula hingga semua bahan tercampur rata dan membentuk adonan yang dapat dipulung.

4. Membentuk Nastar

Ambil sedikit adonan, pipihkan, dan isi dengan selai nanas. Tutup dan bulatkan hingga membentuk bola kecil. Pastikan tidak ada celah yang dapat membuat selai keluar saat dipanggang.

5. Menyusun di Loyang

Susun bulatan nastar di atas loyang yang telah dialasi kertas roti. Beri jarak antar nastar untuk mencegah nastar menempel saat mengembang.

6. Memanggang Tahap Pertama

Panggang nastar dalam oven yang telah dipanaskan pada suhu 150°C selama 10-15 menit. Ini akan membuat nastar setengah matang.

7. Mengoles Kuning Telur

Keluarkan nastar dari oven dan olesi permukaannya dengan kuning telur yang telah dikocok. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bentuk nastar.

8. Memanggang Tahap Kedua

Masukkan kembali nastar ke dalam oven dan panggang selama 10-15 menit lagi atau hingga berwarna kuning keemasan.

9. Pendinginan

Setelah matang, biarkan nastar tetap di loyang selama beberapa menit sebelum dipindahkan ke rak pendingin. Biarkan nastar dingin sepenuhnya sebelum disimpan.


Variasi Resep Nastar

Meskipun nastar tradisional selalu berisi selai nanas, kini banyak variasi resep yang dapat dicoba:

1. Nastar Keju

Tambahkan keju parut ke dalam adonan dan taburkan sedikit keju di atas nastar sebelum dipanggang untuk rasa yang lebih gurih.

2. Nastar Cokelat

Ganti isian selai nanas dengan cokelat leleh atau pasta cokelat untuk variasi rasa yang berbeda.

3. Nastar Green Tea

Tambahkan bubuk green tea ke dalam adonan untuk memberikan warna hijau alami dan rasa yang unik.

4. Nastar Durian

Gunakan selai durian sebagai isian untuk membuat nastar dengan cita rasa khas durian yang kuat.

5. Nastar Kacang

Tambahkan kacang cincang ke dalam adonan untuk memberikan tekstur renyah yang berbeda.


Cara Menyimpan Nastar Agar Tahan Lama

Untuk menjaga kualitas dan kesegaran nastar, ikuti tips penyimpanan berikut:

1. Gunakan Wadah Kedap Udara

Simpan nastar dalam toples atau wadah kedap udara untuk mencegah udara dan kelembaban masuk, yang dapat membuat nastar menjadi lembek.

2. Tambahkan Silica Gel

Masukkan beberapa bungkus silica gel ke dalam wadah penyimpanan untuk menyerap kelembaban dan menjaga nastar tetap renyah.

3. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering

Hindari menyimpan nastar di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau di area yang lembab. Pilih tempat yang sejuk dan kering.

4. Pisahkan Antar Lapisan

Jika menyimpan nastar dalam beberapa lapisan, pisahkan setiap lapisan dengan kertas roti untuk mencegah nastar saling menempel.

5. Hindari Kontaminasi

Gunakan sendok atau penjepit bersih saat mengambil nastar dari wadah penyimpanan untuk menghindari kontaminasi dan memperpanjang masa simpan.


FAQ Seputar Pembuatan Nastar

1. Mengapa nastar saya retak saat dipanggang?

Nastar retak bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti adonan terlalu lembek, suhu oven terlalu tinggi, atau pengolesan kuning telur yang tidak tepat. Pastikan untuk mengikuti resep dengan teliti dan memperhatikan suhu pemanggangan.

2. Berapa lama nastar bisa bertahan?

Jika disimpan dengan benar dalam wadah kedap udara, nastar bisa bertahan hingga 2-3 minggu. Namun, untuk hasil terbaik, sebaiknya dikonsumsi dalam 1-2 minggu pertama.

3. Bisakah saya menggunakan margarin sebagai pengganti mentega?

Ya, Anda bisa menggunakan margarin, tetapi hasilnya mungkin sedikit berbeda dalam hal rasa dan tekstur. Mentega memberikan rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih lembut.

4. Apakah bisa membuat nastar tanpa mixer?

Ya, Anda bisa membuat nastar tanpa mixer dengan mengaduk adonan menggunakan spatula atau tangan. Namun, proses ini mungkin membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak.

5. Bagaimana cara membuat selai nanas yang pas untuk nastar?

Untuk membuat selai nanas yang pas, pilih nanas yang matang, parut halus, lalu masak dengan gula dan sedikit air jeruk lemon hingga kental. Pastikan selai tidak terlalu basah untuk mencegah nastar retak.


Kesimpulan

Membuat nastar yang sempurna memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran, namun dengan mengikuti tips dan trik yang telah dibahas, Anda dapat menghasilkan nastar yang lezat, mulus, dan tidak retak. Mulai dari pemilihan bahan berkualitas, pengaturan suhu oven yang tepat, hingga teknik pengolesan kuning telur yang benar, setiap langkah memiliki peran penting dalam menciptakan nastar yang ideal.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai variasi resep nastar untuk menemukan kombinasi rasa yang paling sesuai dengan selera Anda. Yang terpenting, nikmati proses pembuatannya dan bagikan hasil kreasi Anda dengan orang-orang terdekat. Selamat mencoba dan semoga sukses membuat nastar yang sempurna!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya