Apa Itu Interview Online?
Liputan6.com, Jakarta Interview online atau wawancara kerja virtual adalah proses seleksi kandidat yang dilakukan secara jarak jauh menggunakan teknologi video conference. Metode ini semakin populer terutama sejak pandemi Covid-19, karena memungkinkan perusahaan melakukan rekrutmen tanpa perlu bertemu langsung dengan pelamar.
Beberapa karakteristik utama interview online antara lain:
Advertisement
- Menggunakan platform video call seperti Zoom, Google Meet, atau Skype
- Dilakukan dari jarak jauh tanpa perlu hadir secara fisik
- Membutuhkan perangkat dan koneksi internet yang memadai
- Lebih fleksibel dalam hal waktu dan lokasi
- Memiliki tantangan teknis tersendiri dibanding wawancara tatap muka
Meski dilakukan secara virtual, interview online tetap menuntut persiapan dan profesionalisme yang sama seperti wawancara konvensional. Bahkan ada beberapa aspek tambahan yang perlu diperhatikan agar proses berjalan lancar.
Manfaat Interview Online
Metode wawancara kerja secara online memberikan sejumlah keuntungan baik bagi perusahaan maupun kandidat, di antaranya:
Bagi Perusahaan:
- Menghemat biaya dan waktu dalam proses rekrutmen
- Memperluas jangkauan kandidat potensial tanpa batasan geografis
- Meningkatkan efisiensi proses seleksi
- Mengurangi risiko kesehatan di masa pandemi
- Memungkinkan perekrutan lebih cepat
Bagi Kandidat:
- Lebih fleksibel dalam mengatur jadwal wawancara
- Mengurangi biaya transportasi dan akomodasi
- Kesempatan melamar pekerjaan di luar kota/negeri
- Mengurangi kecemasan karena berada di lingkungan yang familiar
- Waktu persiapan yang lebih leluasa
Dengan berbagai manfaat tersebut, tidak heran jika semakin banyak perusahaan yang menerapkan metode interview online dalam proses rekrutmen mereka. Bagi para pencari kerja, menguasai tips interview online menjadi keterampilan penting untuk meningkatkan peluang diterima.
Advertisement
Persiapan Sebelum Interview Online
Persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan interview online. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menghadapi wawancara virtual:
1. Riset Mendalam tentang Perusahaan
Lakukan riset komprehensif mengenai perusahaan yang akan Anda lamar. Pelajari visi misi, nilai-nilai, produk atau layanan, prestasi, serta perkembangan terkini perusahaan tersebut. Informasi ini akan membantu Anda memahami budaya perusahaan dan mempersiapkan jawaban yang relevan saat wawancara.
2. Pahami Deskripsi Pekerjaan
Baca dengan seksama deskripsi pekerjaan yang Anda lamar. Identifikasi kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan, lalu cocokan dengan pengalaman dan kemampuan Anda. Siapkan contoh konkret bagaimana Anda memenuhi kriteria tersebut.
3. Siapkan Perangkat Teknis
Pastikan perangkat yang akan Anda gunakan berfungsi dengan baik. Ini mencakup:
- Laptop atau komputer dengan kamera dan mikrofon yang jernih
- Koneksi internet yang stabil
- Software video conference yang diminta (Zoom, Google Meet, dll)
- Headset untuk kualitas audio yang lebih baik
Lakukan uji coba sehari sebelumnya untuk memastikan semua berjalan lancar.
4. Atur Lingkungan Wawancara
Pilih lokasi yang tenang dan bebas dari gangguan. Pastikan pencahayaan cukup dan latar belakang Anda rapi serta profesional. Jika memungkinkan, gunakan latar belakang polos atau virtual background yang sederhana.
5. Siapkan Dokumen Pendukung
Kumpulkan dokumen-dokumen penting seperti CV, portfolio, dan referensi dalam format digital. Simpan dalam folder yang mudah diakses jika sewaktu-waktu dibutuhkan selama wawancara.
6. Latihan Menjawab Pertanyaan Umum
Praktikkan menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara yang sering muncul. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menyusun jawaban yang terstruktur dan meyakinkan.
7. Persiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara
Siapkan beberapa pertanyaan cerdas tentang perusahaan atau posisi yang Anda lamar. Ini menunjukkan minat dan inisiatif Anda terhadap pekerjaan tersebut.
Dengan persiapan yang matang, Anda akan lebih percaya diri menghadapi interview online dan meningkatkan peluang untuk memberikan kesan positif kepada pewawancara.
Tips Saat Melakukan Interview Online
Setelah melakukan persiapan yang matang, berikut adalah tips-tips penting yang perlu Anda terapkan saat interview online berlangsung:
1. Hadir Tepat Waktu
Masuk ke ruang virtual setidaknya 5-10 menit sebelum jadwal yang ditentukan. Ini memberi Anda waktu untuk memeriksa kembali koneksi dan perangkat, serta menunjukkan profesionalisme Anda.
2. Berpakaian Profesional
Kenakan pakaian formal layaknya Anda menghadiri wawancara tatap muka. Hindari warna yang terlalu mencolok atau motif yang rumit karena bisa mengganggu fokus kamera. Pastikan penampilan Anda rapi dari ujung kepala hingga kaki, meskipun hanya bagian atas yang terlihat di kamera.
3. Jaga Kontak Mata
Tatap langsung ke kamera saat berbicara, bukan ke layar komputer. Ini menciptakan ilusi kontak mata dengan pewawancara dan menunjukkan kepercayaan diri Anda. Jika sulit, tempelkan stiker kecil di dekat kamera sebagai panduan.
4. Perhatikan Bahasa Tubuh
Meskipun online, bahasa tubuh tetap penting. Duduk tegak, tersenyum, dan tunjukkan ekspresi yang antusias. Hindari gerakan berlebihan atau kebiasaan seperti memainkan rambut yang bisa mengganggu konsentrasi pewawancara.
5. Bicara dengan Jelas dan Perlahan
Artikulasikan kata-kata Anda dengan baik dan bicara dalam tempo yang tidak terlalu cepat. Ini membantu mengatasi potensi delay atau gangguan audio. Beri jeda sejenak setelah pewawancara selesai berbicara untuk menghindari saling memotong pembicaraan.
6. Gunakan Fitur Mute dengan Bijak
Aktifkan fitur mute saat tidak berbicara untuk menghindari gangguan suara latar. Namun, pastikan untuk segera mematikan mute ketika giliran Anda berbicara.
7. Siapkan Catatan Kecil
Manfaatkan keuntungan wawancara online dengan menyiapkan catatan kecil berisi poin-poin penting. Namun, jangan terlalu sering melihat catatan agar tidak terkesan tidak siap.
8. Tangani Gangguan Teknis dengan Tenang
Jika terjadi masalah teknis seperti koneksi terputus, tetap tenang dan profesional. Minta maaf atas gangguan dan segera atasi masalah tersebut. Siapkan rencana cadangan seperti nomor telepon pewawancara jika diperlukan.
9. Tunjukkan Antusiasme
Ekspresikan minat dan semangat Anda terhadap posisi yang dilamar. Gunakan nada suara yang energik dan tunjukkan ketertarikan Anda melalui pertanyaan yang relevan di akhir wawancara.
10. Akhiri dengan Profesional
Tutup wawancara dengan mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Tanyakan tentang langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen dan pastikan Anda memiliki kontak untuk tindak lanjut.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat memaksimalkan peluang untuk memberikan kesan positif dan menonjol dalam interview online. Ingat, kunci utamanya adalah tetap profesional dan autentik, meskipun wawancara dilakukan secara virtual.
Advertisement
Tantangan dalam Interview Online dan Cara Mengatasinya
Meskipun menawarkan banyak kemudahan, interview online juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut beberapa tantangan umum yang mungkin Anda hadapi beserta solusinya:
1. Gangguan Koneksi Internet
Tantangan: Koneksi internet yang tidak stabil dapat mengganggu kelancaran wawancara dan membuat komunikasi menjadi sulit.
Solusi:
- Pastikan Anda menggunakan koneksi internet yang andal
- Jika memungkinkan, gunakan kabel ethernet untuk koneksi yang lebih stabil
- Siapkan hotspot dari smartphone sebagai backup
- Informasikan pewawancara jika terjadi masalah koneksi dan minta waktu sejenak untuk mengatasinya
2. Masalah Teknis dengan Perangkat
Tantangan: Kamera, mikrofon, atau speaker yang tidak berfungsi dengan baik dapat menghambat komunikasi.
Solusi:
- Lakukan uji coba perangkat sehari sebelum wawancara
- Siapkan perangkat cadangan seperti headset atau webcam eksternal
- Pelajari cara mengatasi masalah teknis dasar pada perangkat Anda
3. Gangguan dari Lingkungan Sekitar
Tantangan: Suara bising atau interupsi dari anggota keluarga/hewan peliharaan dapat mengganggu konsentrasi.
Solusi:
- Pilih ruangan yang tenang dan jauh dari keramaian
- Informasikan anggota keluarga tentang jadwal wawancara Anda
- Gunakan headphone dengan fitur noise-cancelling
- Jika terjadi gangguan, minta maaf dengan sopan dan tangani situasi dengan tenang
4. Kesulitan Membaca Bahasa Tubuh
Tantangan: Keterbatasan dalam melihat dan menginterpretasikan bahasa tubuh pewawancara secara penuh.
Solusi:
- Fokus pada intonasi suara dan ekspresi wajah pewawancara
- Gunakan bahasa verbal yang lebih ekspresif untuk mengkompensasi keterbatasan bahasa tubuh
- Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika ada hal yang kurang jelas
5. Kecemasan Menghadapi Teknologi
Tantangan: Rasa tidak nyaman atau cemas menggunakan platform video conference dapat mempengaruhi performa Anda.
Solusi:
- Latih diri menggunakan platform yang akan digunakan jauh hari sebelumnya
- Lakukan simulasi wawancara online dengan teman atau keluarga
- Fokus pada konten pembicaraan, bukan pada teknologi yang digunakan
6. Kesulitan Membangun Rapport
Tantangan: Membangun hubungan personal dengan pewawancara bisa lebih sulit dalam setting virtual.
Solusi:
- Tunjukkan antusiasme melalui ekspresi wajah dan nada suara
- Berikan respon yang thoughtful dan engage dalam percakapan
- Gunakan small talk di awal wawancara untuk mencairkan suasana
Dengan memahami tantangan-tantangan ini dan mempersiapkan solusinya, Anda dapat lebih siap menghadapi berbagai situasi yang mungkin timbul selama interview online. Ingatlah bahwa fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah kunci dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Perbedaan Interview Online dan Offline
Meskipun tujuan akhirnya sama, yaitu mengevaluasi kandidat untuk posisi tertentu, interview online dan offline memiliki beberapa perbedaan signifikan. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda menyesuaikan strategi dan persiapan Anda. Berikut adalah perbandingan utama antara kedua metode wawancara tersebut:
1. Lingkungan Wawancara
Online: Dilakukan dari jarak jauh, biasanya dari rumah atau tempat pilihan kandidat. Kandidat bertanggung jawab atas pengaturan lingkungan wawancara.
Offline: Berlangsung di lokasi yang ditentukan perusahaan, umumnya di kantor. Lingkungan sudah diatur oleh perusahaan.
2. Teknologi yang Digunakan
Online: Membutuhkan perangkat elektronik (komputer/smartphone) dan koneksi internet yang stabil. Menggunakan platform video conference.
Offline: Tidak memerlukan teknologi khusus. Interaksi langsung secara tatap muka.
3. Bahasa Tubuh dan Komunikasi Non-verbal
Online: Terbatas pada apa yang terlihat di layar. Gesture dan ekspresi mungkin kurang terlihat jelas.
Offline: Bahasa tubuh dapat diamati secara menyeluruh. Komunikasi non-verbal lebih mudah ditangkap.
4. Fleksibilitas Waktu dan Lokasi
Online: Lebih fleksibel dalam pengaturan jadwal dan tidak terbatas lokasi geografis.
Offline: Terbatas pada jam kerja dan lokasi kantor. Membutuhkan waktu dan biaya untuk transportasi.
5. Potensi Gangguan Teknis
Online: Rentan terhadap masalah teknis seperti koneksi internet yang buruk atau gangguan audio/video.
Offline: Minim gangguan teknis, kecuali untuk presentasi yang mungkin menggunakan peralatan elektronik.
6. Kemampuan Observasi Lingkungan Kerja
Online: Kandidat tidak dapat mengamati langsung suasana dan budaya kerja di kantor.
Offline: Kandidat dapat merasakan langsung atmosfer kantor dan berinteraksi dengan karyawan lain.
7. Durasi Wawancara
Online: Cenderung lebih singkat dan fokus karena faktor kelelahan mata akibat menatap layar.
Offline: Bisa berlangsung lebih lama dan santai, memungkinkan diskusi yang lebih mendalam.
8. Persiapan yang Dibutuhkan
Online: Memerlukan persiapan teknis tambahan seperti mengatur pencahayaan, background, dan memastikan perangkat berfungsi dengan baik.
Offline: Fokus pada persiapan diri dan dokumen. Tidak memerlukan setup teknis khusus.
9. Kemampuan Multitasking
Online: Memungkinkan kandidat untuk merujuk pada catatan atau informasi di layar tanpa terlihat jelas oleh pewawancara.
Offline: Lebih sulit untuk merujuk pada catatan tanpa terlihat oleh pewawancara.
10. Penilaian Keterampilan Sosial
Online: Lebih sulit bagi pewawancara untuk menilai keterampilan sosial dan kemampuan berinteraksi kandidat secara komprehensif.
Offline: Memungkinkan penilaian yang lebih akurat terhadap keterampilan interpersonal dan cara kandidat berinteraksi dalam lingkungan kerja.
Memahami perbedaan-perbedaan ini dapat membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan persiapan Anda. Dalam interview online, penting untuk lebih memperhatikan aspek teknis dan presentasi diri melalui media digital. Sementara dalam wawancara offline, fokus lebih pada interaksi langsung dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kantor.
Advertisement
Tindak Lanjut Setelah Interview Online
Proses interview tidak berakhir begitu saja setelah sesi wawancara selesai. Tindak lanjut yang tepat dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan setelah menjalani interview online:
1. Kirim Email Terima Kasih
Segera setelah wawancara, kirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara. Ini bukan hanya sebagai bentuk kesopanan, tetapi juga kesempatan untuk:
- Menegaskan kembali minat Anda terhadap posisi tersebut
- Menyinggung poin-poin penting yang dibahas selama wawancara
- Menambahkan informasi yang mungkin terlupakan saat wawancara
Contoh:
"Terima kasih atas waktu yang Anda luangkan untuk mewawancarai saya hari ini. Saya sangat tertarik dengan peluang untuk bergabung dengan tim marketing Anda, terutama setelah mendengar lebih lanjut tentang proyek ekspansi digital yang sedang Anda kerjakan..."
2. Refleksi dan Evaluasi Diri
Luangkan waktu untuk merefleksikan bagaimana wawancara berjalan. Tanyakan pada diri sendiri:
- Apa yang berjalan dengan baik?
- Di mana area yang perlu ditingkatkan?
- Apakah ada pertanyaan yang sulit dijawab?
- Bagaimana perasaan Anda tentang perusahaan dan posisi tersebut setelah wawancara?
Gunakan insight ini untuk persiapan wawancara di masa depan atau untuk tahap selanjutnya dalam proses rekrutmen ini.
3. Catat Detail Penting
Segera setelah wawancara, catat informasi penting yang Anda dapatkan, seperti:
- Nama dan jabatan orang-orang yang mewawancarai Anda
- Poin-poin kunci tentang perusahaan atau posisi yang dibahas
- Pertanyaan atau tugas lanjutan yang mungkin diberikan
- Tenggat waktu atau langkah selanjutnya yang disebutkan
Informasi ini akan berguna jika Anda dipanggil untuk wawancara lanjutan atau saat negosiasi penawaran kerja.
4. Persiapkan Dokumen Tambahan
Jika selama wawancara diminta untuk menyediakan dokumen atau informasi tambahan, siapkan segera dan kirimkan sesuai instruksi. Ketepatan waktu dalam hal ini menunjukkan profesionalisme dan minat serius Anda.
5. Follow-up yang Tepat
Jika pewawancara menyebutkan tenggat waktu untuk keputusan, tunggu hingga batas waktu tersebut. Jika tidak ada tenggat yang disebutkan, tunggu sekitar satu minggu sebelum mengirim email follow-up. Dalam email tersebut:
- Tanyakan tentang status aplikasi Anda
- Nyatakan kembali minat Anda terhadap posisi tersebut
- Tawarkan untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan
Contoh:
"Saya ingin menanyakan update mengenai status aplikasi saya untuk posisi Marketing Manager. Saya masih sangat tertarik dengan peluang ini dan siap memberikan informasi tambahan jika diperlukan..."
6. Jaga Koneksi Profesional
Jika sesuai, Anda bisa menambahkan pewawancara ke jaringan profesional Anda di LinkedIn. Namun, pastikan untuk menyertakan pesan personal yang mengingatkan mereka tentang wawancara Anda.
7. Lanjutkan Pencarian Kerja
Meskipun Anda merasa optimis tentang wawancara yang baru saja Anda jalani, tetap lanjutkan pencarian kerja Anda. Ini akan memastikan Anda memiliki opsi lain dan tidak terlalu bergantung pada satu peluang.
8. Bersikap Profesional Jika Ditolak
Jika Anda mendapat kabar bahwa aplikasi Anda tidak berhasil, tetap bersikap profesional. Ucapkan terima kasih atas kesempatan dan pertimbangkan untuk meminta umpan balik konstruktif untuk perbaikan di masa depan.
Dengan melakukan tindak lanjut yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga membangun reputasi profesional yang baik. Ingatlah bahwa setiap interaksi dalam proses pencarian kerja adalah kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.
Kesimpulan
Interview online telah menjadi bagian integral dari proses rekrutmen modern, menawarkan fleksibilitas dan efisiensi bagi perusahaan maupun kandidat. Meskipun memiliki tantangan tersendiri, dengan persiapan yang tepat dan penerapan tips-tips yang telah dibahas, Anda dapat memanfaatkan metode ini untuk menunjukkan potensi terbaik Anda.
Kunci sukses dalam interview online terletak pada perpaduan antara kesiapan teknis dan kemampuan presentasi diri yang baik. Mulai dari memastikan perangkat dan koneksi internet berfungsi optimal, hingga memperhatikan bahasa tubuh dan cara berkomunikasi yang efektif melalui media digital.
Ingatlah bahwa meskipun dilakukan secara virtual, esensi dari sebuah wawancara kerja tetap sama - yaitu kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan bagaimana kualifikasi, pengalaman, dan kepribadian Anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memahami dan menerapkan tips interview online yang telah dibahas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk membuat kesan yang positif dan memorable.
Terakhir, jangan lupa bahwa proses pencarian kerja adalah perjalanan pembelajaran. Setiap interview, baik yang berhasil maupun tidak, memberikan pengalaman berharga untuk pengembangan diri Anda. Teruslah belajar, beradaptasi, dan tingkatkan keterampilan Anda dalam menghadapi wawancara online. Dengan pendekatan yang tepat dan sikap yang positif, Anda akan semakin dekat dengan pencapaian tujuan karir Anda.
Advertisement