Liputan6.com, Jakarta - Planet Uranus pertama kali ditemukan oleh astronom Inggris kelahiran Jerman William Herschel pada 1781. Uranus merupakan planet pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop.
Misi pertama untuk mengungkap misteri Planet Uranus adalah Voyager 2 milik NASA pada 1986. Hasil data dari wahana antariksa paling legendaris ini membuka wawasan kita mengenai Planet Dingin ini.
Namun rupanya setelah 40 tahun berlalu, para ilmuwan menyadari hasil pengamatan Planet Uranus tidak semuanya tepat. Hal ini disebabkan, angin matahari tengah menerjang permukaan Uranus dan membuat Voyager 2 "salah" menerjemahkan data.
Baca Juga
Advertisement
Para peneliti melihat data selama delapan bulan dari sekitar waktu kunjungan Voyager 2. Mereka menemukan bahwa angin matahari menghancurkan magnetosfer Planet Uranus.
Efek lainnya dari angin matahari menciptakan gelembung magnetik pelindung planet sekitar 20 persen dari volumenya yang biasa. Angin matahari menimbulkan gagasan yang menyesatkan tentang seperti apa sebenarnya sistem Planet Uranus.
Melansir laman Live Science pada Rabu (20/11/2024), Voyager 2 menunjukkan bahwa sistem Uranus bahkan lebih aneh dari perkiraan sebelumnya. Pengukuran dari instrumen pesawat ruang angkasa tersebut menunjukkan bahwa planet dan bulan tersebut tidak aktif, tidak seperti bulan-bulan lain di tata surya bagian luar.
Pengukuran tersebut juga menunjukkan bahwa medan magnet pelindung Uranus terdistorsi secara aneh. Medan magnet tersebut tergencet dan terdorong menjauh dari matahari.
Medan magnet sebuah planet memerangkap gas dan material lain sehingga tidak bisa keluar dari planet dan bulan-bulannya. Gas dan material tersebut bisa berasal dari lautan atau aktivitas geologi.
Namun, Voyager 2 tidak menemukan apa pun yang menunjukkan bahwa Uranus dan lima bulan terbesarnya steril dan tidak aktif. Hal ini merupakan kejutan besar karena Uranus tidak seperti planet-planet lain beserta bulan-bulannya di tata surya.
Misteri ini baru dipecahkan puluhan tahun kemudian. Saat ini, para astronom menilai ada kemungkinan satelit alami Planet Uranus memiliki kehidupan dan air di bawah permukaannya.
Satelit Uranus
Hingga 2024, planet Uranus diketahui memiliki 28 satelit. Namun, ada hal menarik yang membedakan satelit Planet Uranus dengan satelit planet lainnya.
Melansir laman Britannica ada Rabu (10/11/2024), nama-nama yang digunakan oleh planet Uranus adalah nama dari karakter yang dibuat oleh William Shakespeare dan Alexander Pope. Hal ini berbeda dengan satelit planet lain di tata surya yang mayoritas diberi nama berdasarkan nama dewa mitologi Romawi.
Satelit Planet Uranus yang sudah berhasil dideteksi di antaranya adalah Oberon, Titania, Ariel, Umbriel, Juliet, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Desdemona, Portia, Rosalind, dan Belinda. Di antara semua satelit tersebut, Planet Uranus memiliki lima satelit terbesar, yaitu, Titania, Oberon, Ariel, Umbriel, dan Miranda.
Titania, satelit terbesar Planet Uranus. Satelit ini berdiameter sekitar 1.600 kilometer.
Titania adalah satelit pertama yang ditemukan oleh William Herschel pada 1787. Layaknya satelit Uranus pada umumnya, Titania memiliki warna yang netral dan cenderung keabu-abuan.
Oberon, satelit terbesar kedua di Planet Uranus berdiameter sekitar 1.522 kilometer. Satelit ini juga termasuk satelit pertama yang ditemukan oleh William Herschel, bersamaan dengan Titania, pada 1787.
Oberon terdiri dari susunan es dan batu dengan struktur penuh kawah. Selain itu, terdapat satu gunung yang membentang di permukaan satelit Oberon dengan ketinggian sekitar 6 km.
Ariel adalah satelit paling terang yang dimiliki oleh Planet Uranus. Satelit ini ditemukan pada 1851 oleh William Lassel.
Satelit ini diketahui sebagai satelit termuda dari semua satelit planet Uranus. Hal ini terlihat dari kawah-kawah yang terbentuk di permukaannya.
Advertisement
Terbentuk dari Benturan
Kawah-kawah tersebut diperkirakan baru saja terbentuk akibat dari benturan yang baru saja terjadi. Selain itu, satelit ini menunjukkan beberapa aktivitas geologi paling banyak dibandingkan satelit lainnya.
Umbriel, satelit tergelap dari planet Uranus. juga ditemukan oleh William Lassel pada 1851. Satelit ini menjadi satelit paling gelap karena hanya merefleksikan cahaya matahari sebesar 16 persen.
Permukaan satelit ini diketahui memiliki kawah-kawah yang sudah tua dan beberapa cincin terang misterius di setiap sisinya. Miranda adalah satelit terkecil dari kelima satelit besar planet Uranus.
Selain itu, satelit ini juga merupakan satelit paling jauh. Miranda ditemukan oleh Gerard P. Kuiper melalui teleskopnya pada 1948.
Miranda memiliki permukaan yang susunannya terlihat berantakan. Hal ini diperkirakan karena satelit ini yang pernah hancur kemudian kepingan-kepingannya menyatu lagi secara tidak beraturan.
(Tifani)