Usai BRI, Kepala Danantara Muliaman Hadad Panggil Bos PLN Hari Ini

Dirut PLN tidak memberikan komentar apapun kepada awak media. Ia memilih bergegas memasuki ruangan bersama sejumlah pejabat Danantara yang menjemput di lobi.

oleh Tim Bisnis diperbarui 20 Nov 2024, 14:30 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyambangi kantor Danantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo berkunjung ke kantor Danantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Darmawan tiba di kantor Danantara sekitar pukul 13.23 WIB. Ia datang dengan mengenakan batik berwarna merah bata.

Saat tiba di lokasi, Darmawan tidak memberikan komentar apapun kepada awak media. Ia memilih bergegas memasuki ruangan bersama sejumlah pejabat Danantara yang menjemput di lobi.

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Hadad bersama Direksi Danantara dijadwalkan melakukan pertemuan bersama PT PLN. PLN sendiri merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menjadi anggota Danantara.

Sebelumnya, BPI Danantara melakukan pertemuan bersama Direksi Bank BRI. Diketahui, BRI merupakan salah satu anggota Danantara.

Wakil Kepala BPI Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengatakan, pertemuan tersebut bagian dari pengenalan visi misi Danantara terhadap BRI. Dikatakannya, BRI sendiri merespons positif dan siap mendukung target Danantara.

"Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya Danantara, BRI sangat-sangat mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia," kata Kaharuddin kepada awak media di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa 19 November 2024.

Dia mengatakan, pembentukan Danantara sebagai badan pengelolaan investasi Danantara yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Nantinya Danantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.

"Maka dana antara adalah penggabungan keduanya. Temasek dan GIC itu digabungkan menjadi satu bentuk besar, raksasa, dan dinamakan Danantara. Di mana ide ini adalah ide Presiden langsung, dan nama Danantara juga dari Presiden langsung," beber dia.


Kelola 7 BUMN

Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

BPI Danantara memiliki fungsi berfokus investasi pada program prioritas nasional yang memberikan dampak besar dan berkelanjutan pada perekonomian Indonesia. Mekanisme kerjanya, Danantara hadir melalui pendekatan sumber investasi berbasis non-APBN. Dengan ini, BPI Danantara tidak bergantung dengan sumber APBN.

Untuk menarik investasi asing, Danantara akan menumbuhkan korporasi milik pemerintah berskala internasional dan membangun sinergi antar korporasi tersebut untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik, kondusif, dan kompetitif secara komersial.

Selanjutnya, BP Danantara akan mengelola 7 BUMN dengan skala terbesar. Di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID. Danantara juga mengonsolidasi INA.

Pada tahap awal, BP Danantara dibidik bisa mengelola assets under management (AUM) mencapai USD 600 miliar. Nilai ini setara Rp9.538 triliun (asumsi kurs Rp15.893) dari konsolidasian 7 BUMN plus INA tersebut.

Dengan modal awal tersebut, aset  pengelolaan Danantara ditargetkan bisa meningkat hingga USD 982 miliar. Nilai kelolaan ini sekitar Rp15.612 triliun (asumsi kurs Rp15.612) setelah aset negara lainnya masuk dalam portofolio Danantara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya