Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan rencana pembagian tambahan dividen tunai tahun buku 2023. Rencana aksi itu sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 18 November 2024.
RUPSLB menyetujui tambahan dividen final tunai sebesar-besarnya sampai dengan USD 2,63 miliar. Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. ADRO memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai.
Advertisement
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,64 juta. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar USD 5,15 juta dengan total ekuitas USD 7,41 juta.
Namun demikian, dalam rangka pengelolaan dana kas internal dan arus kas Perseroan yang efisien, tidak menutup kemungkinan Perseroan juga dapat menggunakan pendanaan pihak ketiga jangka pendek untuk pembayaran sebagian dari dividen tunai.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11/2024), berikut jadwal pembagian dividen tambahan ADRO:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 26 November 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 28 November 2024
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 2 9 November 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 2 Desember 2024
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 29 November 2024
- Tanggal Pembayaran Dividen: 6 Desember 2024.
Adaro Energy Ganti Nama Jadi Alamtri Resources Indonesia
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merestui dua agenda rapat pada hari ini, Senin 18 November 2024. Agenda pertama yang disetujui, yakni pembagian dividen tambahan senilai USD 2,63 miliar.
"RUPSLB menyetujui tambahan dividen final tunai sebesar-besarnya sampai dengan USD 2.629.396 ribu," mengutip hasil RUPSLB PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Senin (18/11/2024).
Pada agenda selanjutnya, RUPSLB menyetujui perubahan nama PT Adaro EnergyIndonesia Tbk menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.
Perubahan nama ini merupakan salah satu langkah Perseroan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang.
Perseroan berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah.
Advertisement
Fokus Hilirisasi
Setelah pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya melalui pelaksanaan PUPS, Perseroan akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral serta energi terbarukan yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, saham ADRO terpantau berada di zona merah. Hingga perdagangan sesi I, ADRO turun 3,57 persen ke posisi 3.780. ADRO dibuka pada posisi 3.920 dan bergerak pada rentang 3.720-3.920.
Frekuensi perdagangan saham ADRO tercatat sebanyak 25.168 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 140,05 juta lembar senilai Rp 529,90 miliar. Dalam sepekan, ADRO naik 0,80 persen dan naik sekitar 57,98 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).