Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama PT Astra International Tbk menjajaki rencana kolaborasi pembangunan rumah rakyat guna mendukung program 3 juta rumah.
Menteri PKP Maruarar Sirait berharap ada gotong royong dari berbagai pihak dan mitra kerja, termasuk PT Astra International Tbk, akan mampu mendorong capaian pembangunan rumah untuk rakyat Indonesia yang membutuhkan bantuan perumahan.
Advertisement
"Saya telah berdiskusi dengan Presiden Komisaris PT Astra Internasional Tbk, pak Pri yang juga sahabat saya mengenai pembangunan rumah untuk membantu rakyat Indonesia yang masih belum memiliki rumah," ujar Maruarar Sirait dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Ara juga mengapresiasi PT Astra Internasional Tbk yang ternyata memiliki program membantu masyarakat kurang mampu untuk memiliki rumah, dan penataan kawasan lingkungan yang asri dan sehat melalui sejumlah kegiatan. Termasuk penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Menurut dia, itu tentunya sejalan dengan program 3 juta rumah yang merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. RI 1 ingin agar pemerintah melibatkan stakeholder perumahan guna membantu masyarakat memiliki hunian layak dan tinggal di kawasan lingkungan yang tertata baik.
Selain itu, terkait dengan proses penataan struktur organisasi dan tata kerja Kementerian PKP, Ara mengatakan pertemuannya dengan Astra juga bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait proses rekrutmen yang baik yang selama ini dilakukan perseroan.
Bantu Masyarakat
"Saya juga senang bahwa Astra juga memiliki Program Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra yang tersebar di seluruh Indonesia. Saya juga banyak belajar dari perusahaan yang bagus ini bagaimana proses asesmen dan rekrutmen serta promosi dari karyawannya," ungkapnya.
Presiden Komisaris PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto menyatakan, pihaknya menyambut baik berbagai program perumahan pemerintah. Selama ini, ia menyebut Grup Astra juga memiliki program perumahan yang hampir serupa dengan program dan kebijakan Kementerian PUPR.
"Kedatangan Bang Ara ke Menara Astra memberikan satu era baru bagi kami agar bisa membantu lebih banyak masyarakat yang kurang dan belum memiliki rumah," kata Prijono.
Advertisement
Maruarar Sirait Minta Tambahan Anggaran Rp 48 Triliun Buat Kejar Program 3 Juta Rumah
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait meminta tambahan anggaran sebesar Rp 48,4 triliun. Besaran ini dinilai untuk mendukung program 3 juta rumah.
Menteri Ara, sapaan akrabnya, menyampaikan saat ini anggaran yang tersedia untuk 2025 ganya sekitar Rp 5,1 triliun. Padahal, kebutuhan dana pembangunan rumah sebesar Rp 53,6 triliun.
"Saat ini jumlah anggaran yang tersedia untuk 2025 hanya Rp 5,1 Triliun. Sedangkan berdasarkan usulan Satgas Perumahan kebutuhan dana pembangunan rumah Rp 53,6 Triliun, sehingga ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp 48,4 triliun," ucap Maruarar Sirait, usai kunjungan ke Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu (16/1/2024).
"Kami berharap dukungan Kemenkeu dalam penganggaran Kementerian PKP," imbuhnya.
Dia bilang, Kementerian PKP juga akan mendorong skema pembiayaan perumahan yang mudah diakses oleh masyarakat. Dalam hal ini, koordinasi dengan sejumlah bank penyalur subsidi perumahan juga akan terus ditingkatkan, sehingga target dan jumlah rumah bersubsidi bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia juga telah merencanakan peningkatan target dan perubahan proporsi dukungan pembiayaan perumahan. Hal itu diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN tapi juga dari pendanaan perbankan.
"Kami menargetkan rumah subsidi dari sebelumnya 220.000 menjadi 800.000. Selain itu juga mendorong pendanaan KPR FLPP dan SBUM serta perubahan proporsi APBN dan Bank yang sebelumnya 75 : 50 menjadi 50 : 50 sehingga akan menjangkau lebih banyak masyarakat untuk mengakses rumah subsidi," tandas Menteri Ara.
Anggaran Belum Diputuskan
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengaku siap mendukung program 3 Juta Rumah. Hal itu diperlukan karena sektor properti dapat membuka kran investasi sekaligus mendorong berjalannya sektor industri dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.
"Kami memberikan dukungan terhadap Program Kementerian PKP," ucapnya.
Meski begitu, Suahasil masih belum bisa memutuskan tambahan anggaran bagi Kementerian PKP. Kemenkeu masih harus koordinasi lebih lanjut.
"Namun kami akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai kebutuhan anggaran yang diperlukan," kata Suahasil.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, Sesditjen Perumahan Ir. Hidayat, Direktur PPP Haryo Bekti, Direktur SSPP Edward Abdurrahman, Dirjen Kekayaan Negara Rionald Silaban, Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto serta Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Advertisement