Liputan6.com, Jakarta - Sholat Subuh hukumnya wajib bagi setiap muslim karena termasuk sholat fardhu. Artinya, sholat Subuh jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa dan harus diganti dengan melaksanakan sholat qadha.
Ada beberapa keutamaan yang akan diperoleh muslim jika melaksanakan sholat Subuh. Salah satunya adalah mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna. Pahala ini dapat diraih jika sholat Subuh berjamaah, berdzikir hingga matahari terbit, lalu melaksanakan sholat sunnah dua rakaat.
Kendati demikian, sholat Subuh termasuk ibadah yang sulit dilakukan bagi sebagian orang. Salah satu penyebab orang tidak sholat Subuh adalah kesiangan. Misalnya, dia baru bangun ketika matahari sudah terbit. Tentu saja batas waktu Subuh sudah berlalu.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, bolehkan sholat Subuh kesiangan karena baru bangun? Apakah sholat Subuh setelah matahari terbit dosa?
Pertanyaan tersebut dijawab secara gamblang oleh dua ulama kharismatik Indonesia, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat (UAH). Simak penjelasannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kata Buya Yahya soal Sholat Subuh Kesiangan
Buya Yahya mengatakan, sholat Subuh yang dilaksanakan melewati batas waktunya bisa termasuk dosa dan tidak tergantung faktor penyebabnya. Apabila sesekali karena kelelahan akibat bepergian, maka tidak dosa.
“Jika ada seseorang pulang dari bepergian jam satu malam kemudian ketiduran, asalkan tidur beneran sampai bangun jam 7, dia tidak dosa karena ketiduran. Termasuk udzurnya orang meninggalkan sholat itu orang lupa,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (20/11/2024).
Meski sudah lewat waktunya, Buya Yahya tetap mengimbau umat Islam melaksanakan sholat Subuh dengan niat qadha. “Langsung saja setelah bangun istighfar, langsung melakukan sholat. Tidak dosa, karena dia tertidur,” kata Buya Yahya.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang sengaja agar bangunnya di siang hari, apalagi menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Tidak berlaku juga jika tidurnya sudah memasuki waktu Subuh. Menurut Buya Yahya, kasus seperti itu dihukumi dosa.
“Yang masalah adalah sudah adzan Subuh langsung tidur, haram. Dosa dia ketinggalan sholat,” tegas Buya Yahya.
Advertisement
Penjelasan UAH
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, sholat Subuh di siang hari salah besar karena tidak dilaksanakan pada waktunya. Akan tetapi, tidak semua kesalahannya akan berujung dosa, tergantung faktor yang menyebabkan dia sholat Subuh kesiangan.
“Anda dipanggil Allah jam 4.28 (sholat Subuh) baru sholat jam 8.24, jelas salah. Tapi, yang salah ini belum tentu dosa. Liat penyebabnya apa. Mungkin dia tertidur karena suatu pekerjaan urusan yang tidak mengandung dosa, terlampau lelah kemudian bangun (kesiangan),” tutur UAH dikutip dari YouTube Audio Dakwah.
Berbeda halnya jika sholat Subuh kesiangan karena malamnya begadang untuk maksiat atau melakukan aktivitas yang tidak berfaedah. Menurut UAH, kasus seperti bisa dikatakan salah dan dosa.
“Nonton bola sampai mau ke Subuh, tertidur dia, lewat waktu sholat. Bangun kemudian jam 8. Salah tidak? Salah. Dosa tidak? Dosa. Ketika kesalahan mengandung dosa berubah namanya menjadi dzanbun, salah yang mengandung dosa,” kata UAH mencontohkan dan menjelaskan.
Wallahu a’lam.