Kepala Danantara Panggil Bos PLN, Bahas Energi Bersih Murah

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menerangkan ada bahasan mengenai penyediaan energi bersih yang bisa terjangkau.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Nov 2024, 18:31 WIB
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Darmansyah Hadad memanggil Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo.(Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Darmansyah Hadad memanggil Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. Sumber energi bersih yang terjangkau jadi salah satu bahasannya.

Muliaman menyampaikan topik awalnya merupakan perkenalan Danantara dan PLN. Sama dengan yang dilakukan lembaga baru tersebut bersama beberapa BUMN lain.

"Seperti kemarin saya kira lebih banyak silarurahim, kita perkenalan sekaligus memahami apa yang sedang jadi pikiran teman-teman di PLN sehingga dengan demikian Danantara bisa lebih pro aktif ya, dan mudah-mudahan ini nanti menjadi awal dari kerja sama Danantara dengan PLN lebih lanjut," ujar Muliaman di Kantor Danantara, Jakarta, Rabu (10/11/2024).

Melalui pertemuan ini, diharapkan bisa terjadi kerja sama dan konsolidasi yang optimal dari PLN dan Danantara. Diketahui, PLN termasuk salah satu dari 7 BUMN yang akan dikelola BPI Danantara.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menerangkan ada bahasan mengenai penyediaan energi bersih yang bisa terjangkau. Termasuk untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Jadi hari ini kita silaturahmi saling mengenal satu dengan yang lain. dalam hal ini tugas bagaimana pln menyediakan affordable clean energy untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen," tuturnya.

Namun, upaya tersebut perlu dilakukan sambil menyeimbangkan pertumbuhan dan keberlanjutan lingkungan. Pria yang akrab disapa Darmo itu mengaku telah mendapat pencerahan soal visi-misi Presiden Prabowo Subianto soal pembentukan Danantara.

"Tadi kami saling berbagi kami saling mengenal lebih dalam lagi dan juga saling memahami seperti apa visi besar dari Bapak Presiden Prabowo Subianto," ucapnya.


Konsolidasi SDA dan BUMN

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Salah satunya mengenai konsolidasi dari sumber daya alam (SDA) maupun BUMN sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami lebih paham lagi tadi dipaparkan oleh Pak Kepala, Pak Wakil Kepala (Danantara) dengan tim, misi bapak Presiden yang luar biasa yaitu konsolidasi resources di negeri ini baik sumber daya alam, baik itu dari BUMN-nya kekuatan yang ada sehingga terjadi sinergi untuk deliver semua program-program dari Pak Presiden," tuturnya.. 

"Jadi kami merasa bahagia sekali dengan sambung rasa ini. Kami siap menjalankan arahan sehingga terjadi suatu alignment menyelaraskan derap langkah dari Danantara ini dengan PT PLN (Persero)," pungkas Darmo.

 


Usai BRI, Kepala Danantara Muliaman Hadad Panggil Bos PLN Hari Ini

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo dan Kepala Danantara Muliaman Hadad. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo berkunjung ke kantor Danantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Darmawan tiba di kantor Danantara sekitar pukul 13.23 WIB. Ia datang dengan mengenakan batik berwarna merah bata.

Saat tiba di lokasi, Darmawan tidak memberikan komentar apapun kepada awak media. Ia memilih bergegas memasuki ruangan bersama sejumlah pejabat Danantara yang menjemput di lobi.

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Hadad bersama Direksi Danantara dijadwalkan melakukan pertemuan bersama PT PLN. PLN sendiri merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menjadi anggota Danantara.

Sebelumnya, BPI Danantara melakukan pertemuan bersama Direksi Bank BRI. Diketahui, BRI merupakan salah satu anggota Danantara.

Wakil Kepala BPI Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengatakan, pertemuan tersebut bagian dari pengenalan visi misi Danantara terhadap BRI. Dikatakannya, BRI sendiri merespons positif dan siap mendukung target Danantara.

"Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya Danantara, BRI sangat-sangat mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia," kata Kaharuddin kepada awak media di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa 19 November 2024.

Dia mengatakan, pembentukan Danantara sebagai badan pengelolaan investasi Danantara yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Nantinya Danantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.

"Maka dana antara adalah penggabungan keduanya. Temasek dan GIC itu digabungkan menjadi satu bentuk besar, raksasa, dan dinamakan Danantara. Di mana ide ini adalah ide Presiden langsung, dan nama Danantara juga dari Presiden langsung," beber dia.

 


Kelola 7 BUMN

Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Danantara memiliki fungsi berfokus investasi pada program prioritas nasional yang memberikan dampak besar dan berkelanjutan pada perekonomian Indonesia. Mekanisme kerjanya, Danantara hadir melalui pendekatan sumber investasi berbasis non-APBN. Dengan ini, BPI Danantara tidak bergantung dengan sumber APBN.

Untuk menarik investasi asing, Danantara akan menumbuhkan korporasi milik pemerintah berskala internasional dan membangun sinergi antar korporasi tersebut untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik, kondusif, dan kompetitif secara komersial.

Selanjutnya, BP Danantara akan mengelola 7 BUMN dengan skala terbesar. Di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID. Danantara juga mengonsolidasi INA.

Pada tahap awal, BP Danantara dibidik bisa mengelola assets under management (AUM) mencapai USD 600 miliar. Nilai ini setara Rp9.538 triliun (asumsi kurs Rp15.893) dari konsolidasian 7 BUMN plus INA tersebut.

Dengan modal awal tersebut, aset  pengelolaan Danantara ditargetkan bisa meningkat hingga USD 982 miliar. Nilai kelolaan ini sekitar Rp15.612 triliun (asumsi kurs Rp15.612) setelah aset negara lainnya masuk dalam portofolio Danantara.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya