Perjalanan Hidup Mary Jane Veloso, dari Terpidana Mati hingga Bermimpi Pulang ke Filipina

Kisah Mary Jane Veloso: Perjuangan dari vonis mati hingga kebebasan, korban perdagangan manusia yang mengguncang dunia.

oleh Nurul Diva diperbarui 21 Nov 2024, 09:18 WIB
Mary Jane Fiesta Veloso

Liputan6.com, Jakarta Mary Jane Veloso, seorang perempuan asal Filipina, pernah menjadi pusat perhatian dunia karena kasus narkotika yang membawanya mendekam di balik jeruji besi Indonesia selama lebih dari satu dekade. Dihukum mati pada 2010, ia kini pulang ke tanah airnya setelah menjalani perjuangan hukum yang panjang dan melelahkan. Perjalanan hidup Mary Jane bukan hanya tentang hukum, tetapi juga gambaran nyata dari kompleksitas perdagangan manusia.

Kisah Mary Jane dimulai sebagai seorang tenaga kerja wanita yang terjebak dalam lingkaran perdagangan manusia. Dari tawaran pekerjaan di Malaysia hingga tertangkap membawa 2,6 kilogram heroin di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, membuat kehidupannya terpuruk. Ia mengaku tidak mengetahui isi koper yang membawanya ke vonis mati.

Setelah lebih dari satu dekade penuh perjuangan diplomasi, pengakuannya sebagai korban perdagangan manusia akhirnya mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah Indonesia. Pada November 2024, ia dibebaskan dan dipulangkan ke Filipina, sebuah kerja sama diplomatis yang diusahakan bersama antara Indonesia dan Filipina. Simak perjalanan singkat Mary Jane Veloso, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Kamis (21/11).


1. Latar Belakang Kehidupan Mary Jane Veloso

Mary Jane lahir di Cabanatuan, Filipina, pada 1985, sebagai anak bungsu dari keluarga kurang mampu. Kehidupan berat memaksanya menikah muda, namun ia harus bercerai dan menjadi tulang punggung bagi dua anaknya.


2. Awal Perjalanan sebagai Tenaga Kerja di Luar Negeri

Mary Jane bekerja di Dubai pada 2009, namun kembali ke Filipina setelah nyaris menjadi korban kekerasan seksual. Tawaran pekerjaan di Malaysia mengantarkannya ke takdir yang kelam.


3. Penangkapan di Bandara Adisutjipto

Pada April 2010, Mary Jane ditangkap dengan 2,6 kg heroin di kopernya. Ia mengaku dijebak oleh perekrutnya, tetapi tetap dihukum mati oleh Pengadilan Negeri Sleman.


4. Vonis Mati dan Tantangan Hukum

Mary Jane Fiesta Veloso

Pengadilan Indonesia menjatuhkan hukuman mati pada Mary Jane pada Oktober 2010, memicu upaya banding yang sulit karena keterbatasan penerjemah dan bukti.


5. Gelombang Protes dan Penundaan Eksekusi 2015

Protes besar dari berbagai pihak internasional menghentikan eksekusinya pada menit terakhir, membuka peluang bagi Mary Jane untuk menjadi saksi dalam kasus perekrutnya.


6. Pengakuan Sebagai Korban Perdagangan Manusia

Mary Jane Fiesta Veloso

Mary Jane berulang kali menyatakan bahwa ia tidak tahu isi koper yang dibawanya. Perekrutnya, Maria Kristina Sergio, akhirnya dihukum di Filipina pada 2020.


7. Upaya Diplomasi Indonesia-Filipina

Selama bertahun-tahun, berbagai pemerintah Filipina berjuang melalui jalur diplomasi untuk membebaskan Mary Jane, melibatkan dua presiden Indonesia.


8. Keputusan Pemindahan Mary Jane ke Filipina

Terpidana kasus Narkoba asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso (kanan) saat ikut menari dalam perayaan hari kartini di Lapas Wirogunan,Yogyakarta, (23/4). Mary Jane lolos dari eksekusi mati tahap ke dua pada 2015 lalu. (Boy Harjanto)

Pada November 2024, pemerintah Indonesia menyetujui transfer Mary Jane ke Filipina, membuktikan kerja sama erat antarnegara.


9. Kebebasan Mary Jane: Kemenangan Kemanusiaan

Kebebasannya disambut dengan sukacita di Filipina, menandai akhir dari perjalanan panjang Mary Jane sebagai korban sistem perdagangan manusia.


10. Dampak Kasus Mary Jane pada Sistem Hukum Internasional

Kisahnya menyoroti perlunya perlindungan lebih bagi tenaga kerja asing dan korban perdagangan manusia, serta pentingnya reformasi hukum internasional.


Siapakah Mary Jane Veloso?

Mary Jane Veloso adalah seorang perempuan asal Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia pada 2010 atas kasus penyelundupan narkotika. Ia kemudian diakui sebagai korban perdagangan manusia.


Bagaimana Mary Jane bisa tertangkap?

Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, karena membawa 2,6 kg heroin dalam kopernya, yang menurut pengakuannya, ia tidak tahu isi koper tersebut.


Mengapa eksekusi Mary Jane ditunda?

Eksekusi Mary Jane ditunda pada 2015 setelah perekrutnya menyerahkan diri di Filipina, membuka kemungkinan bahwa ia adalah korban perdagangan manusia.


Apa yang membuat Mary Jane akhirnya bebas?

Kombinasi dari upaya diplomatik antara Indonesia dan Filipina serta pengakuan terhadap statusnya sebagai korban perdagangan manusia membuat Mary Jane akhirnya bebas pada 2023.


Apa dampak kasus Mary Jane terhadap hukum internasional?

Kasus ini meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perlindungan bagi korban perdagangan manusia dan perlunya reformasi hukum untuk tenaga kerja migran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya