Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali naik pada Kamis 20 November 2024, usai kemarin menguat Rp 7.000 per gram.
Pada hari ini, Kamis (21/11/2024), harga emas Antam lebih mahal Rp 10.000 per gram. Harga emas Antam dibanderol Rp 1.508.000 per gram. Pada perdagangan Rabu, 20 November 2024, harga emas Antam dipatok Rp 1.498.000 per gram. Dengan demikian, harga emas Antam telah naik Rp 17.000 dalam dua hari berturut-turut.
Advertisement
Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 12.000 ke posisi Rp 1.362.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.362.000 per gram.
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.45 WIB sebagian besar kepingan emas Antam belum tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
• Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 804.000
• Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.508.000
• Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 2.960.000
• Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.420.000
• Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.344.000
• Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.610.000
• Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 36.362.500
• Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 72.605.000
• Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 145.090.000
• Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 362.337.500
• Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 724.375.000
• Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.448.600.000.
Harga Emas Dunia Melonjak
Sebelumnya, harga emas naik pada sesi ketiga berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam satu minggu pada Rabu, 20 November 2024. Kenaikan harga emas didorong investor yang mencari perlindungan pada logam safe haven di tengah meningkatnya kekhawatiran geopolitik yang dipicu meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.
Mengutip CNBC, Kamis (21/11/2024), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 2.647,43 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 11 November 2024 pada awal sesi. Harga emas berjangka ditutup naik 0,8 persen ke posisi USD 2.651,70.
Di antara logam lainnya, harga perak di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 31,03 per ounce, platinum susut 1,6 persen menjadi USD 958,79, dan palladium terpangkas 1,5 persen menjadi USD 1.019,23.
Ketegangan geopolitik meningkat ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional.
“Jelas hal itu memicu minat pada safe haven,” ujar Vice President and Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant, seperti dikutip dari CNBC.
Advertisement
Perhatian Investor
Ia mengatakan, pihaknya melihat korelasi terbalik telah kembali terjadi dalam beberapa minggu terakhir dan melihat kekuatan dolar AS sebagai sedikit hambatan bagi emas untuk bergerak menguat.
“Dolar AS menguat, menghidupkan kembali reli Trump Trade setelah penurunan tiga hari, membatasi kenaikan emas yang dihargakan dalam dolar AS dengan membuatnya lebih mahal bagi pembeli luar negeri,” tutur dia.
Pekan lalu, emas alami penurunan tajam dalam lebih dari tiga tahun seiring indeks dolar AS mencapai titik tertinggi dalam satu tahun.
Perhatian investor juga tertuju pada beberapa pejabat the Federal Reserve (the Fed) yang akan berpidato pekan ini. Harapan pasar untuk penurunan suku bunga pada Desember telah menurun secara signifikan dengan peluang sekarang 55,7 persen, turun dari 82,5 persen hanya pekan lalu.
Cermati Kebijakan Donald Trump
“Penghentian sementara penurunan suku bunga the Fed pada Desember dapat menekan harga emas dalam jangka pendek, tetapi siklus moneter yang mereda, ketidakpastian ekonomi makro dan geopolitik dan permintaan fisik yang sehat akan mempertahankan sentimen pasar emas yang positif,” seperti dikutip dalam catatan ANZ.
Selain itu, pelaku pasar juga melihat tarif yang diusulkan Presiden Terpilih AS Donald Trump akan memicu volatilitas di seluruh pasar global, memacu tekanan inflasi. Pada gilirannya membatasi ruang lingkup bagi bank sentral utama untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Adapun emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Advertisement