Perusahaan Ini Beri Bonus Jutaan untuk Kencan Karyawan, Ini Syaratnya

Langkah inovatif ini bertujuan meningkatkan kebahagiaan dan rasa memiliki di kalangan karyawan

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 21 Nov 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi bermain tebak-tebakan bersama pasangan, pacar, tertawa, lucu. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, memiliki pasangan tak sepenting memiliki pekerjaan yang mapan. Tak jarang, fenomena sibuk bekerja membuat seseorang abai pada urusan asmara. Namun, sebuah perusahaan di China selatan justru menawarkan kebijakan unik yang memberi bonus perusahaan kepada karyawan lajang untuk berkencan.  

Perusahaan kamera berbasis di Shenzhen, Insta360, memperkenalkan program insentif yang disebut bonus kencan. Program ini memungkinkan karyawan mendapatkan bonus hingga ribuan yuan jika berhasil mencocokkan diri dengan pasangan melalui platform kencan perusahaan. Hingga November, lebih dari 500 profil karyawan telah dipublikasikan di platform ini, menunjukkan antusiasme tinggi.  

Langkah inovatif ini bertujuan meningkatkan kebahagiaan dan rasa memiliki di kalangan karyawan. Perusahaan bahkan memberikan hadiah sebesar 66 yuan (Rp 150 ribu) untuk setiap postingan profil valid di platform kencannya, dan 1.000 yuan Rp 2.2 juta) untuk pasangan yang mempertahankan hubungan selama tiga bulan. Kampanye ini telah membuat banyak karyawan tertarik untuk mencoba peruntungan asmara dengan dukungan perusahaan.  

Seorang karyawan bercanda bahwa perusahaannya lebih semangat mencarikan pasangan dibandingkan orang tuanya. Berikut Liputan6.com merangkum kebijakan unik perusahaan beri bonus karyawan pacaran melansir dari South China Morning Post, Kamis (21/11/2024).

 


Syarat Kencan Berbonus Memikat Karyawan

Ilustrasi bekerja, percaya diri, bahagia, tertawa. (Photo by Mateus Campos Felipe on Unsplash)

Perusahaan tersebut menawarkan kebijakan unik yang disebut bonus kencan. Program ini dirancang untuk membantu karyawan lajang menemukan pasangan dengan memberikan insentif berupa uang tunai. Hingga saat ini, perusahaan telah membagikan hampir 10.000 yuan kepada karyawan yang berpartisipasi.  

Setiap karyawan dapat mengunggah profil ke platform kencan perusahaan untuk mendapatkan bonus 66 yuan. Jika berhasil menjalin hubungan yang bertahan minimal tiga bulan, mereka akan menerima tambahan 1.000 yuan. Program ini telah menarik ratusan karyawan untuk mencoba.  

Seorang staf perusahaan berkata, "Kami sangat menghargai inisiatif ini karena meningkatkan suasana kerja dan kebahagiaan." Program ini juga memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap kehidupan pribadi karyawannya.  


Reaksi Publik Program Bonus Uang Kencan

Pacar, pasangan, bahagia, dekat, LDR (Sumber/ freepik)

Kebijakan ini menuai berbagai reaksi di media sosial. Banyak orang memuji langkah perusahaan sebagai terobosan dalam mendukung keseimbangan hidup dan kerja karyawan. Beberapa bahkan bercanda bahwa kebijakan ini lebih perhatian daripada pemerintah.  

Program ini juga menarik perhatian publik di media sosial, dengan sebagian netizen merasa iri dan bahkan bertanya tentang peluang untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.  

Komentar ini menunjukkan bahwa program ini memicu rasa penasaran dari masyarakat luas. Netizen lain menambahkan, "Pemerintah seharusnya meniru kebijakan seperti ini."  

Namun, tak semua tanggapan positif. Beberapa pihak mengkritik program ini sebagai bentuk monetisasi cinta. Seorang netizen menyatakan, “Cinta seharusnya tidak diukur dengan uang.”  


Fenomena Penurunan Pernikahan di China

Ilustrasi orang produktif. Credit: pexels.com/pixabay

Kebijakan ini muncul di tengah menurunnya angka pernikahan di China. Data pemerintah menunjukkan hanya 4,74 juta pasangan mendaftarkan pernikahan dalam tiga kuartal pertama 2024, turun 16,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Tren ini memicu kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan.  

Beberapa daerah di China juga mencoba langkah serupa untuk meningkatkan angka pernikahan. Sebuah kota di Shanxi menawarkan 1.500 yuan Rp 3.3 juta) untuk pasangan muda yang menikah pertama kali. Namun, kebijakan ini juga menuai kritik dari masyarakat.  

Seorang perempuan menulis di media sosial, “Masalahnya bukan soal uang, tetapi soal kestabilan pekerjaan dan keamanan hidup.” Hal ini menunjukkan bahwa insentif finansial mungkin tidak selalu menjadi solusi untuk isu sosial seperti pernikahan dan kelahiran.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya