Liputan6.com, Jakarta Tujuh belas tahun bergulat dalam industri pembayaran elektronik di Indonesia, DOKU terus mengekspansi pembayaran yang menjadi favorit customer dan mitra bisnis mereka. Meski demikian, mereka tetap memberikan perhatian terhadap tumbuhnya UMKM di Indonesia. Hal tersebut terlihat salah satunya dari dirilisnya Juragan DOKU pada Juli 2023.
Co-founder dan Chief Marketing Officer DOKU, Himelda Renuat, mengklaim bahwa dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah sampai 8 persen di tahun 2025, hal tersebut masih bisa dicapai dengan memperkuat sektor UMKM, terlebih lewat digitalisasi. Meski demikian, dibutuhkan sinergi kolaborasi antara pemain fintech seperti industri perbankan hingga industri kreatif untuk mencapai angka tersebut.
Advertisement
"Ketahanan ekonomi dari pemain UMKM adalah dana. Sokongan ataupun dukungan untuk mereka bisa memiliki pendanaan. Saya rasa, perlu adanya literasi digital pada mitra-mitra yang menyokong pendanaan ini, bahwa lewat digital ini akses yang akan didapatkan lebih luas," ungkap Himelda saat ditemui di satu kesempatan.
Ia melanjutkan, dengan adanya akses yang lebih luas, jangkauan yang didapatkan UMKM nantinya tak hanya konsumen yang ada di sekitar UMKM tersebut, tapi juga menjangkau konsumen di tempat lain.
"Nah, ini yang memudahkan membuat angka 8 persen itu tercapai. Ini mungkin, tapi memang perlu kerja yang cukup keras."
Geliat UMKM yang semakin pesat
Sementara itu, per kuartal 4 tahun ini, tercatat setidaknya 300 ribu bisnis telah bergabung dalam ekosistem pembayaran DOKU dan hampir 45 persennya ada di UMKM. Meski demikian, Himelda mengakui transaksi dari UMKM masih sangat kecil, masih kurang dari 3 persen dari semua total volume yang ada di DOKU.
"DOKU ini memang besar 16 tahun di enterprise business, jadi karena kami pemain baru di UMKM, ini pula yang menjadi PR besar kami."
Meski demikian, melihat geliat UMKM di Indonesia yang semakin meningkat, DOKU berani menargetkan peningkatan hingga 6 persen di tahun 2025. Tentu dengan berbagai langkah seperti edukasi kepada pelaku UMKM agar senantiasa memanfaatkan sistem pembayaran digital yang aman, hingga memastikan komunitas-komunitas UMKM di Juragan DOKU untuk tetap aktif.
Advertisement
Pencapaian Juragan DOKU
Hingga kini, lewat ekosistem yang dibangun, Juragan DOKU telah merangkul 20 ribu merchant yang terdaftar dan dapat digunakan di 8 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Bandung, Jogja, Semarang, Bali, Surabaya, dan Makassar, serta mengadakan lebih dari 64 webinar untuk mengedukasi pebisnis UMKM.
Untuk diketahui, terdapat beberapa layanan pembayaran digital yang ditawarkan Juragan DOKU, yaitu QRIS, payment link, dan e-katalog.
Menariknya, hal ini tak jauh berbeda dengan tiga metode pembayaran terpopuler DOKU yang digunakan para pelanggan dari partner bisnisnya, yaitu virtual account, pembayaran di gerai, dan e-wallet.
Target di tahun 2025
Secara keseluruhan, pertumbuhan bisnis DOKU semakin meningkat yang terlihat dari berhasil membukukan lebih dari 300 juta transaksi hingga kuartal ketiga tahun 2024.
Pertumbuhan positif yang ini pula yang membuat DOKU berani menargetkan tak hanya peningkatan sebesar 6 persen di UMKM, tapi juga hingga 450 juta transaksi secara total di 2025.
"Tentu bukan hal yang mudah. Namun kami percaya dengan kemampun mengawinkan, mengombinasikan, dan menyeleraskan mitra, itu bisa tercapai. Selain itu, kami juga punya solusi-solusi baru yang sedang kami persiapkan untuk tahun depan," pungkas Himelda.
Selain itu, setelah di Malaysia, pada 2025 DOKU berencana melakukan ekspansi ke Filipina, Thailand, ataupun Vietnam.
"Dibanding koridor lain yang hanya berbasis transfer dan kartu, terus terang Indonesia sangat luar biasa dengan pembayaran alternatifnya. Ini yang nanti akan menjadi daya jual kami pada saat ekspansi nanti," tutupnya.
Advertisement