Menaker Yassierli Buka Jaknaker Expo 2024, Harap Jadi Solusi Konkret bagi Pencari Kerja

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli secara resmi membuka Jaknaker Expo 2024 di Balai Sudirman, Menteng Dalam, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

oleh Fachri diperbarui 21 Nov 2024, 17:15 WIB
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli saat menghadiri Jaknaker Expo 2024 sebagai bagian dari rangkaian Naker Expo 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli secara resmi membuka Jaknaker Expo 2024 di Balai Sudirman, Menteng Dalam, Jakarta, Kamis (21/11/2024). Jaknaker Expo yang menjadi bagian dari Naker Expo 2024 pun akan berlangsung dua hari, yakni mulai dari 21-22 November 2024.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terkhusus Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Hari Nugroho atas gelaran Jaknaker Expo 2024.

"Saya berharap kegiatan ini menjadi solusi konkret dan harapan bagi para pencari kerja, terutama di tengah tantangan ekonomi dan angka pengangguran yang masih tinggi," ujarnya.

"Kami dari pemerintah tentu sangat mengapresiasi kegiatan ini, menciptakan lapangan kerja dan menyiapkan tenaga kerja terampil adalah tantangan kita bersama dan ini adalah tugas yang mulia," jelas Menaker Yassierli.

Dirinya pun berharap agar kegiatan seperti Jaknaker Expo dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dan Kemnaker siap berkolaborasi untuk menyukseskan acara serupa.

"Apa pun itu, selama tema besar kita adalah 'creating more and better jobs,' Kementerian Ketenagakerjaan akan hadir dan mendukung. Di mana pun dilaksanakan, saya siap datang," ujar Menaker Yassierli.


Selaraskan Kompetensi Tenaga Kerja

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli membuka Jaknaker Expo 2024 sebagai bagian dari rangkaian Naker Expo 2024. (Foto: Istimewa)

Menaker Yassierli menekankan bahwa menciptakan lapangan kerja adalah tantangan utama di hilir. Namun, ia juga mengingatkan perlunya pembenahan di sisi hulu, termasuk penyelarasan antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri untuk menghindari ketidaksesuaian.

"Saya mendengar bahwa di DKI Jakarta sudah banyak SMK unggulan dan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga di balai pelatihan, tenaga kerja tidak perlu disiapkan dari nol," ujarnya.

"Pembekalan di SMK harus cukup memadai, tinggal penyempurnaan selama satu atau dua bulan, kemudian diberikan sertifikasi," jelas Menaker Yassierli.

Ia pun menyebut, Sertifikasi tersebut merupakan jaminan kompetensi tenaga kerja. Menaker Yassierli juga menilai, sertifikat ini memberi rasa percaya kepada industri sebagai bukti bahwa tenaga kerja telah memiliki kemampuan sesuai standar yang diharapkan.

"Kompetensi yang disiapkan tidak hanya berupa keterampilan teknis, tetapi juga mencakup soft skills dan ini adalah pekerjaan rumah kita bersama. Oleh sebab itu, kita perlu menata proses dari hulu ke hilir agar expo seperti ini memberikan hasil maksimal," sebut Menaker Yassierli.

Sementara itu, dirinya menegaskan akan lebih memperhatikan pelatihan hingga lowongan kerja bagi penyandang disabilitas.

"Ke depan, Kemnaker akan lebih sering menyelenggarakan Jobfair, termasuk di dalamnya mengakomodir saudara kita penyandang disabilitas sebagai bentuk pelaksanaan amanat undang-undang," tegas Menaker Yassierli.

"Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk bekerja dan para pelaku Industri bersama pemerintah harus memfasilitasi hal ini," imbuhnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya