Pemerintah Bangun 2.700 Rumah bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah setempat, guna mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Nov 2024, 18:30 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah setempat, guna mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. Pusdatinkom BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah setempat, guna mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak 2.700 unit hunian tetap (huntap) akan dibangun sebagai tempat relokasi hunian warga, dan akan dibangun dalam waktu sekitar 5,5 bulan.

"Kami akan membangun 2.700 unit rumah bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

Ara mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 5,5 bulan untuk menyelesaikan pembangunan huntap. Lantaran harus menunggu proses perizinan, mobilisasi bahan bangunan dan keamanan di lokasi.

"Dari segi infrastrukturnya beres, dari keamanannya, dari geologi oke, dari BNPB oke, kami butuh waktu sekitar 5,5 bulan untuk membangun hunian itu. Ada proses perizinan dan keamanannya," terangnya.

Dalam proses pembangunannya, ia berharap semangat gotong royong dari berbagai pihak juga diperlukan. Selain itu, Maruarar juga memastikan bahan baku rumah tahan gempa juga akan segera dikirim ke lapangan sehingga bisa dirakit dalam waktu cepat.

"Saat ini bahan baku pembuatan rumah sudah tersedia di kawasan sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Kami harap pembangunan bisa dilakukan dengan gotong royong dan melibatkan masyarakat sekitar dan UMKM. Sehingga ada lapangan pekerjaan," imbuhnya.

Menko PMK Pratikno menjelaskan, saat ini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berlangsung namun tidak ada gejala peningkatan. Selain itu, berdasarkan data di lapangan radius zona bahaya sudah dikurangi.

"Jumlah warga yang tercatat sebagai pengungsi yang terpusat sudah mengalami penurunan jadi sekitar 5.117 jiwa. Sedangkan lebih banyak adalah pengungsi mandiri yang bergabung ke sanak keluarga di sekitar situ. Pengungsi mandiri lebih banyak dan jumlahnya lebih dari 6.417 jiwa," jelasnya.


Mensos Gus Ipul Sebut Proses Rehabilitasi Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Sudah Berjalan

Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi. (dok. Pusdatinkom BNPB)

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan bencana di kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

Ia mengungkapkan bahwa saat ini proses rehabilitasi sudah berjalan, dengan fokus pada pembangunan kembali rumah-rumah yang terdampak.

“Alhamdulillah untuk sementara ya. Sekarang sudah proses rehabilitasi. Jadi sudah mulai proses pembangunan rumah-rumah yang memang terdampak ya,” ujar Gus Ipul di Salemba, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/11/2024).

Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) bertanggung jawab dalam penyediaan shelter dan logistik bagi para korban. Hingga kini, kebutuhan logistik dilaporkan dalam kondisi aman.

“Tapi Kemensos itu pada dasarnya shelter sama logistik. Sampai sekarang insyaallah kebutuhan logistik aman. Pak Wamen sudah sampai sana dan sudah mengikuti terus setiap hari perkembangannya di sana,” tuturnya.

Ia juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana tersebut, di bawah koordinasi langsung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia menyebutkan bahwa sinergi antara BNPB, Kemensos, dan pihak lain berjalan dengan sangat baik.

“Kerjasama semua pihak di sana sangat baik dan pemimpinnya adalah BNPB,” tutupnya.


Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi dengan kolom abu teramati setinggi 2.000 meter di atas puncak, Rabu pagi (20/11/2024), pukul 07.09 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran pemerintah bergerak menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung ke lokasi penampungan warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis, 14 November 2024.

Setibanya di Larantuka, Gibran Rakabuming Raka langsung mengunjungi pusat-pusat pengungsian. Lokasi pertama yang didatangi adalah Posko Lapangan Konga di SDK Konga, di mana ia berdialog langsung dengan warga pengungsi untuk mendengar kondisi dan kebutuhan mereka. Setelah itu, Wapres melanjutkan kunjungan ke Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu.

Dikutip dari keterangan tertulis, Gibran didampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BNPB Suharyanto, Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, serta Pj. Bupati Flores Timur Sulastri H.I. Rasyid.

Wapres menyempatkan diri mengunjungi area trauma healing untuk anak-anak, memberikan mainan, dan menyapa mereka dengan hangat.

Salah satu anak pengungsi, Gratia dari Desa Nawokote, menyampaikan kegembiraannya menerima hadiah dari Wapres.

"Dapat lego dari Pak Wapres. Nanti legonya akan dibangun bentuk rumah," ujar Gratia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya