Disuarakan Prabowo di Forum G20, Indonesia Siap Hapus Kemiskinan dari Pedesaan

Aksi konkret pemerintah Indonesia mengentaskan kemiskinan berbasis pedesaan, yang selaras dengan isu global yang tengah disuarakan Presiden Prabowo Subianto di forum G20 yang tengah berlangsung di Brazil.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2024, 21:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri lain mendampingi Presiden Prabowo Subianto di acara KTT G20 Brasil pada 18-19 November 2024. (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP TASKIN) bersama kelompok Genta Pangan se-Jawa Timur menggelar pembagian benih padi unggul di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, jawa Timur.

Tak hanya itu, Kepala BP TASKIN, Budiman Sudjatmiko, bersama para tokoh masyarakat dan petani setempat, turun langsung menanam benih padi di sawah. Setelahnya, bahkan Budiman menyempatkan diri untuk mencuci tangan dan membasuh muka di aliran kali kecil di dekat persawahan.

Budiman menekankan kunjungan lapangan ini adalah bagian dari aksi konkret pemerintah Indonesia mengentaskan kemiskinan berbasis pedesaan, yang selaras dengan isu global yang tengah disuarakan Presiden Prabowo Subianto di forum G20 yang tengah berlangsung di Brazil.

"Salah satu tema pokok perbincangan para pemimpin G20 adalah Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan. Presiden Prabowo ada di sana memerangi kemiskinan dengan pemimpin-pemimpin negara lain. Kita di sini bersama-sama menunjukkan, siap melawan kemiskinan dan kelaparan,"

Dalam sambutan yang sebagian disampaikan dalam bahasa jawa agar lebih mengena bagi warga setempat, Budiman menyatakan bahwa inisiatif di Pacitan ini merupakan wujud nyata gotong royong untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan berkelanjutan di desa.

"Melalui kolaborasi petani, Genta Pangan, dan pemerintah setempat, kami berkomitmen mewujudkan kesejahteraan petani dan warga desa sekaligus mendukung kebutuhan pangan Jawa Timur," ujar Budiman.

 


Ketersediaan Benih

Kepala BP TASKIN, Budiman Sudjatmiko. Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP TASKIN) bersama kelompok Genta Pangan se-Jawa Timur menggelar pembagian benih padi unggul di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, jawa Timur.

Program ini sejalan dengan visi Genta Pangan yang memprioritaskan ketersediaan benih berkualitas danpengembangan sistem bagi hasil untuk mendukung sektor peternakan, perikanan, dan holtikultura.

Melalui sinergi ini, diharapkan kesejahteraan petani Pacitan dapat meningkat dan menjadi model keberlanjutan di wilayah lain. Genta Pangan sendiri adalah Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan, organisasi kemasyarakatan yang berdiri untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia melalui pemberdayaan petani dan penguatan produksi pangan lokal secara berkelanjutan.

Budiman juga menekankan bahwa pengentasan kemiskinan kini berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan ekosistem bisnis berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan Perpres Nomor 163 Tahun 2024. "BP TASKIN bertugas memastikan pendekatan terpadu dalam menyusun rencana induk, menyelaraskan kebijakan, dan mendukung percepatan pengentasan kemiskinan," tambahnya.

 


Bermalam di Rumah Warga

Budiman Sudjatmiko. Seorang aktivis, politikus dan pemeran berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal karena ikut menyusun Undang-Undang Desa dan mendirikan Gerakan Inovator 4.0. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kepala BP TASKIN Budiman dan istri, Ibu Kesi Yovana, bermalam di rumah warga di Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur untuk sekaligus menyerap langsung aspirasi warga.

Duduk lesehan, Budiman berbagi kisah bahwa kemiskinan merupakan isu lintas bidang dan sektor, baik di desa maupun di kota. BP TASKIN menargetkan berdirinya rumah produksi gizi hingga pupuk untuk menopang rantai produksi-distribusi-konsumsi sektor pangan antar wilayah.

Menutup obrolan, Kepala BP Taskin Budiman mengajak warga Kebonagung bergegas dan kompak dengan mengutip pepatah Jawa, cancut tali wondo-Saiyeg saeko proyo. Cancut dalam Bahasa Jawa berarti menyingsingkan baju, sedangkan "Taliwondo" memiliki arti bergegas berangkat mengerjakan tugas.

Secara filosofis, "Cancut Taliwondo" mengandung makna ikut bekerja sama dengan segenap kemampuan yang dimiliki dan tidak hanya berpangku tangan. Sementara Saiyeg saeko proyo memiliki arti satu gerak, satu usaha atau kompak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya