Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Jumat (22/11/2024). IHSG akan menguji posisi 6.835-6.998 jelang akhir pekan ini.
IHSG melemah 0,55 persen ke posisi 7.140 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Kamis, 21 November 2024.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, worst case scenario, pihaknya prediksi posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2) sehingga terdapat kemungkinan akan ada potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998. Ini sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam.
“Pada best scenario, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062-7.114 untuk membentuk wave (2) dari wave (ii) pada skenario merah,” kata dia.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.076,6.998 dan level resistance di 7.207,7.354 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu,dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.100-7.225.
Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat mengatakan, IHSG hari ini berpotensi bergerak sideways, karena masih kurang sentimen positif.
Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 7.050-7.120 dan level resistance di 7.170-7.200.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT MD Entertainment Tbk (FILM), dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) - Buy on Weakness
Saham BFIN terkoreksi 2,12% ke 925 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi BFIN saat ini berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga koreksi BFIN akan relatif terbatas," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 895-920
Target Price: 985, 1.015
Stoploss: below 860
2.PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA) - Spec Buy
Saham JPFA terkoreksi ke 1.700 disertai dengan peningkatan volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi JPFA diperkirakan masih berada pada bagian wave [ii] dari wave 5 pada skenario hitam, sehingga koreksinya relatif terbatas.
Spec Buy: 1.590-1.700
Target Price: 1.765, 1.875
Stoploss: below 1.535
3.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Spec Buy
Saham PTBA terkoreksi 0,73% ke 2.720 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Selama PTBA masih mampu berada di atas 2.700 sebagai stoplossnya, maka posisi PTBA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c]," ujar Herditya.
Spec Buy: 2.710-2.720
Target Price: 2.800, 2.870
Stoploss: below 2.700
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Sell on Strength
Saham UNTR menguat 0,95% ke 26.675 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatan UNTR pun masih tertahan oleh MA60.
Herditya menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi UNTR berada pada bagian dari wave (y) dari wave [ii] sehingga UNTR masih rawan untuk berbalik terkoreksi ke rentnag 24.975-25.650.
Sell on Strength: 26.950-27.275
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 21 November 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (21/11/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan 316 saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup terpangkas 0,55 persen ke posisi 7.140,91. Indeks LQ45 anjlok 1,02 persen ke posisi 866,22.Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.209,35 dan level terendah 7.140,91. Sebanyak 316 saham melemah sehingga menekan IHSG. 231 saham menguat dan 244 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.127.729 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.920. Investor asing jual saham Rp 1,13 triliun. Seiring aksi jual itu, total pembelian saham oleh investor asing menjadi Rp 25,8 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham consumer nonsiklikal turun 0,92 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan terpangkas 0,80 persen dan sektor saham properti tergelincir 0,77 persen.
Sektor Saham
Sektor saham basic melemah 0,19 persen, sektor saham industri susut 0,69 persen, sektor saham consumer siklikal melemah 0,22 persen. Sektor saham transportasi terpangkas 0,71 persen. Sedangkan sektor saham infrastruktur melambung 0,94 persen, dan catat penguatan terbesar.
Sektor saham energi mendaki 0,25 persen, sektor saham kesehatan melonjak 0,41 persen dan sektor saham teknologi naik 0,27 persen.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham INDF turun 2,24 persen ke posisi Rp 7.625 per saham. Harga saham INDF dibuka melemah lima poin ke posisi Rp 7.775 per saham. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 7.775 dan level terendah Rp 7.600 per saham.Total frekuensi perdagangan 3.295 kali dengan volume perdagangan 73.369 saham. Nilai transaksi Rp 56,3 miliar.
Saham BOAT melonjak 24,27 persen menjadi Rp 256 per saham. Harga saham BOAT dibuka naik enam poin ke posisi Rp 222 per saham. Harga saham BOAT berada di level tertinggi Rp 256 dan level terendah Rp 214 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.464 kali dengan volume perdagangan 2.844.952 saham. Nilai transaksi Rp 69,2 miliar.
Advertisement