Liputan6.com, Jakarta- Peristiwa di Indonesia kerap dijadikan bahan hoaks, informasi palsu ini biasanya mengklaim kejadian di tempat lain terjadi di dalam negeri. Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pihak yang mempercayainya.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap sederet hoaks terkait peristiwa yang terjadi di Indonesia, mulai dari erupsi gunung api hingga kecelakaan transportasi. Hoaks tersebut memanipulasi beragam informasi sehingga seolah terjadi di Indonesia.
Advertisement
Agar tidak menjadi korban hoaks seputar peristiwa di Indonesia.
Video Kapal Ferry Penyeberangan Banyuwangi-Bali Tenggelam
Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 November 2024.
Klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, menampilkan sebuah kapal berpenumpang sejumlah orang yang sedang berada di lautan, kemudian kapal tersebut terbalik.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Baru saja terjadi kapal Ferry penyeberangan BANYU WANGI --- BALI MUSIBAH TENGGELAM , Mana tau ada di antara group ini sanak , keluarga , kerabat yang sedang menuju coba cari cari info mana tau ada sanak keluarga atau teman kerabat di kapal tersebut"
Benarkah klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.......
Foto Erupsi Gunung Lewotobi
Sebuah foto yang diklaim erupsi Gunung Lewotobi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 8 November 2024.
Dalam foto tersebut terlihat sebuah gunung tampak erupsi, mengeluarkan material vulkanik dan asap tebal. Foto tersebut kemudian diklaim sebagai erupsi Gunung Lewotobi.
"Gunung Lewotobi.
#erupsi
#gunungLewotobi
#FloresTimur
#NTT," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 kali dibagikan dan mendapat 50 komentar dari warganet.
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi hingga Selasa 12 November 2024.
Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali teramati mencapai 3.500 meter di atas puncak, atau sekitar 5.084 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya - Barat Laut.
Masyarakat juga diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
Benarkah dalam foto tersebut merupakan peristiwa erupsi Gunung Lewotobi? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....
Advertisement
Video SPBU Terbakar karena Beli Bensin Pakai QR Code
Sebuah video yang diklaim Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terbakar karena membeli BBM pakai QR code beredar di media sosial. video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Oktober 2024.
Video berdurasi 54 detik itu menampilkan suasana sebuah SPBU terbakar. Api menghanguskan mesin dan atap SPBU, diikuti kepulan asap hitam.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar sebuah SPBU terbakar karena ada konsumen yang membeli bensin dengan metode pembayaran QR code.
"_HADIAH BELI BBM PAKAI QR._ _Dulu hidupin HP di SPBU dilarang, sekarang Wajib QR demi bisnis aplikasi sekelompok orang RAKUS tanpa AKAL SEHAT.__INI HANYA AKIBAT._," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 703 ditonton dan mendapat 10 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu SPBU terbakar karena membeli BBM pakai QR code? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement