Pria di China Alami Depresi Gara-gara Bosnya, Berujung Idap Parkinson

Dilaporkan ada banyak karyawan China yang mengalami sakit akibat pekerjaan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Nov 2024, 20:10 WIB
Ilustrasi depresi, victim mentality. (Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay)

Liputan6.com, Beijing - Seorang pria di China menderita depresi dan insomnia selama puluhan tahun akibat sering dimarahi oleh atasannya. Ia berujung mengidap penyakit Parkinson.

Baru-baru ini, seorang pria berusia 70 tahun bermarga Wang, dari Provinsi Henan, mencari konsultasi medis di sebuah rumah sakit untuk mengatasi masalah insomnia yang dialaminya.

Wang yakin bahwa kondisinya berawal dari sebuah insiden 32 tahun lalu ketika ia disalahkan secara tidak adil oleh atasannya.

"Itu bukan kesalahan saya, tetapi atasan tetap menghukum saya. Saya terus-menerus kesal karenanya," tuturnya, seperti dilansir SCMP, Jumat (22/11/2024).

"Itu sangat membebani saya secara mental. Sejak saat itu, saya harus bergantung pada obat untuk tidur, ingatan saya memburuk, dan saya mengalami pusing dan sakit kepala."

Rincian mengenai insiden dan sifat pekerjaan Wang belum diungkapkan.

 


Mengidap Parkinson

Ilustrasi pengidap penyakit parkinson. (Photo Copyright by Freepik)

Selama bertahun-tahun, Wang mengunjungi enam rumah sakit di seluruh China. Tetapi, obat-obatannya hanya memberikan sedikit kelegaan. Akhirnya, ia mencari terapi akupunktur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Provinsi Henan.

Dr. Niu Chaoyang melakukan akupunktur pada berbagai titik di otak Wang. Ia mencatat bahwa insomnia dan depresi selama bertahun-tahun telah menyebabkan timbulnya penyakit Parkinson pada Wang.

Penyakit Parkinson adalah kondisi otak degeneratif yang ditandai dengan tremor, gerakan melambat, dan masalah keseimbangan, yang terutama menyerang orang dewasa yang lebih tua. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya neuron penghasil dopamin di otak, yang dipengaruhi oleh perubahan genetik dan faktor lingkungan. Penyakit ini saat ini belum dapat disembuhkan.

Pada tahun 2023, ada sekitar 9 juta pasien Parkinson di seluruh dunia, dengan sepertiganya tinggal di China.

Pengobatan untuk penyakit Parkinson utamanya terdiri dari pengobatan dan pembedahan.

Dr. Sun Linjuan dari Rumah Sakit Xiyuan di Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok juga menyoroti pentingnya pengobatan tradisional Tiongkok (TCM). Ia menunjukkan bahwa terapi latihan seperti tai chi dapat membantu pasien Parkinson dalam latihan kekuatan.

 


Reaksi di Media Sosial

Ilustrasi pengidap penyakit parkinson. (Photo Copyright by Freepik)

Niu menyarankan Wang untuk menghindari stres emosional sebelum tidur. Sebagai tanggapan, Wang memilih untuk melepaskan kekesalannya dan menjalani rencana perawatan akupunktur.

Setelah lebih dari 20 hari menjalani terapi, Wang melaporkan bahwa ia dapat tidur selama beberapa jam setiap hari tanpa obat dan merasakan adanya peningkatan.

Kisah Wang telah memicu reaksi di media sosial lokal, Weibo.

"Itu tidak sepadan. Pria ini menghukum dirinya sendiri selama 32 tahun atas kesalahan bosnya," kata salah satu pengguna.

Sementara yang lain berkomentar, "Memiliki pola pikir yang luas itu penting; jika tidak, kemarahan pada akhirnya akan membahayakan tubuh Anda sendiri."

"Atasan saya selalu menyalahkan saya ketika terjadi kesalahan. Saya tidak tahan lagi, jadi saya berhenti dan menghadapi bos saya. Itu sangat memuaskan," tulis lainnya lagi.

Laporan tentang banyaknya karyawan yang sakit akibat pekerjaan di China.

Pada Februari tahun lalu, seorang wanita di Tiongkok didiagnosis menderita multiple sclerosis setelah mengalami penglihatan kabur dan kelemahan kaki setelah bekerja lembur terus-menerus selama sebulan.

Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental.(Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya