Liputan6.com, Yogyakarta - Makan malam kerap dikaitkan dengan penyebab berat badan bertambah. Benarkah demikian?
Dr Tirta menjelaskan lewat channel Youtube, bahwa keyakinan makan setelah pukul 7 malam dapat menyebabkan kegemukan adalah sebuah mitos yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, faktor utama yang menentukan perubahan berat badan adalah pola makan secara keseluruhan selama satu hari, bukan waktu spesifik saat mengonsumsi makanan.
Berbagai jurnal kesehatan menegaskan tidak adanya bukti medis yang menunjukkan hubungan langsung antara waktu makan malam dengan peningkatan berat badan. Metabolisme tubuh tetap bekerja dengan kualitas yang sama baik di siang maupun malam hari, meskipun terdapat potensi peningkatan resistensi insulin pada malam hari.
Baca Juga
Advertisement
Makan pada malam hari dengan porsi besar tetap aman bagi mereka yang memiliki aktivitas berat, namun perlu diperhatikan kemampuan insulin dalam mengatur gula darah yang mungkin tidak semaksimal seperti di siang hari. Total kalori yang dikonsumsi dalam sehari dan jenis makanan yang dipilih memiliki pengaruh lebih besar terhadap perubahan berat badan dibandingkan waktu makan.
Pemilihan makanan rendah kalori dan padat nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan menjadi kunci makan malam yang sehat. Kombinasi pola makan seimbang dengan aktivitas fisik yang teratur merupakan faktor penting dalam menjaga berat badan ideal.
Pengelolaan waktu makan, jenis makanan, dan porsi menjadi tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan tubuh. Pemahaman ini membantah mitos bahwa makan malam secara otomatis berkontribusi pada penambahan berat badan.
Penulis: Ade Yofi Faidzun