110,6 Juta Orang Bakal Bergerak saat Natal dan Tahun Baru, Tanggal Ini Jadi Puncak Mudik

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menuturkan, berdasarkan survei, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Nov 2024, 20:30 WIB
Hasil survei potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. (Dok: AP II)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. 

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Jumat (22/11/2024).

"Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” ujar Menhub.

Prediksi puncak arus pergi pertama akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024. Sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024. Adapun prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.

Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno menyebutkan, Rapat Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 berlangsung aman, nyaman, dan lancar. Menurut dia, ada banyak hal yang harus diantisipasi sampai level yang sangat detail.

"Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi," tutur Pratikno. 

 


Libur Nataru, Jalan Tol Yogyakarta-Solo Tembus Sampai Prambanan

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau kesiapan Tol Yogyakarta-Solo segmen Klaten-Prambanan. (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, dalam rangka memastikan kesiapan jalur fungsional guna mendukung arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja ke proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulonprogo, khususnya pada Segmen Klaten-Prambanan, Sabtu (16/11).

Kunjungan ini juga dihadiri oleh jajaran tinggi Kementerian PU, termasuk Dirjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Triono Junoasmono, dan Kepala BPJT Miftachul Munir, serta Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah.

Fokus kunjungan adalah mengevaluasi progres konstruksi, kesiapan infrastruktur pendukung, serta kelayakan jalur fungsional untuk digunakan selama periode libur Nataru.

Progres Pembangunan Segmen Klaten-Prambanan

Menurut Direktur Utama PT JMJ, Rudy Hardiansyah, konstruksi Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km telah mencapai lebih dari 90% dan dijadwalkan selesai dalam waktu dekat.

Jalan tol ini akan melengkapi Segmen Kartasura-Klaten (22,3 km) yang telah beroperasi sejak September 2024. Dengan demikian, total panjang jalan tol yang siap digunakan pada libur Nataru 2024 mencapai 30,9 km.

 


Manfaat dan Kesiapan

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau kesiapan Tol Yogyakarta-Solo segmen Klaten-Prambanan. (Foto: Istimewa)

"Kami berupaya mempercepat penyelesaian konstruksi tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Jalur ini akan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di Klaten dan memperlancar mobilitas masyarakat, terutama menuju kawasan wisata seperti Candi Prambanan," ujar Rudy, ditulis Senin (17/11/2024).

Manfaat dan Kesiapan Jalur Fungsional Nataru

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa keberadaan jalur fungsional ini penting untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan selama musim liburan.

"Dengan progres konstruksi yang hampir selesai, kami optimistis Segmen Klaten-Prambanan dapat digunakan pada Desember 2024 untuk mendukung kelancaran arus Nataru sekaligus mengurangi risiko kecelakaan di jalur nasional," jelasnya.

Dody juga menyebut bahwa jalur ini dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur arteri Klaten-Prambanan, yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan.

"Pengguna jalan akan memiliki alternatif yang lebih cepat dan aman, sehingga perjalanan menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah menjadi lebih nyaman," tambahnya.


Jalan Tol Jogja-Solo: Motor Penggerak Ekonomi Regional

Selain menjadi solusi transportasi, Jalan Tol Jogja-Solo juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi kawasan. Aksesibilitas yang lebih baik di sepanjang jalur ini membuka peluang bagi pengembangan potensi lokal, termasuk pariwisata dan sektor UMKM.

PT Jasamarga Jogja Solo bersama Kementerian PU berkomitmen menyelesaikan proyek Jalan Tol Jogja-Solo sesuai target yang telah ditetapkan. Jalan tol ini dirancang tidak hanya untuk menghubungkan wilayah strategis, tetapi juga mendukung pemerataan ekonomi di Jawa Tengah dan DIY.

Optimisme untuk Nataru 2024

Dengan kunjungan kerja ini, pemerintah optimistis bahwa Segmen Klaten-Prambanan siap menjadi jalur fungsional yang dapat diandalkan selama libur Nataru 2024. Kehadiran jalur ini akan memberikan pengalaman berkendara yang lebih efisien, aman, dan nyaman bagi masyarakat.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya