Top 3 Islami: Menurut Gus Baha Gelar Hajatan Itu Haram, Ini Alasannya

Sumbangan hajatan kerapkali memberatkan pihak lain. Itu sebab, Gus Baha berpendapat hajatan dengan model seperti yang sudah berlangsung menjadi tradisi ini haram

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Nov 2024, 06:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan hukum menggelar hajatan atau resepsi adalah haram. Keharaman ini, kata Gus Baha, karena dampak yang ditimbulkan dari undangan untuk menghadiri hajatan.

Menurut dia, sumbangan hajatan kerapkali memberatkan pihak lain. Itu sebab, dia berpendapat hajatan dengan model seperti yang sudah berlangsung menjadi tradisi ini haram.

Artikel ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (22/11/2024).

Artikel kedua yang juga populer yaitu surah Al-Qur'an yang perlu dihafal dengan fadhilah untuk menjaga dari fitnah Dajjal jelang kiamat.

Sementara, artikel ketiga yaitu kunci kebahagiaan hidup, menurut Ustadz Das'ad Latif.

Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:


1. Gelar Hajatan Itu Hukumnya Haram Kata Gus Baha, Ternyata Ini Alasannya

Gus Baha (TikTok)

Hajatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti acara semisal resepsi atau selamatan. Hajatan atau resepsi ini biasanya digelar dalam kaitannya dengan acara pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.

Hajatan ini sudah menjadi semacam adat atau tradisi yang dilakukan oleh masyarakat saat dirinya memilliki keperluan berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas.

Menyoroti pagelaran hajatan yang dilakukan oleh banyak orang ini, murid kinasih Mbah Moen, KH. Ahmad Bahauddin Nursalilm (Gus Baha) memberikan pandangan mengenai hukum hajatan.

Menurut Gus Baha hajatan hukumnya haram. Beliau memberikan argumentasi dan alasannya sehingga ia berpendapat demikian.

Selengkapnya baca di sini


2. Agar Terjaga dari Fitnah Dajjal yang Turun Jelang Kiamat, Hafalkan 10 Ayat Pertama Surah Ini!

Patung mata satu dajjal di Arab Saudi / Cr: Youtube Channel Alman Mulyana

Terdapat keterangan dalam hadis Rasulullah SAW bahwa fitnah terbesar yang dialami oleh manusia ialah fitnah Dajjal. Dajjal merupakan makhluk yang diriwayatkan akan muncul jelang waktu kiamat telah sangat dekat. 

Rasulullah SAW menyebutkan, fitnah Dajjal merupakan fitnah terberat yang bakal dihadapi manusia. Sebab ditangan Dajjal terdapat sejumlah kenikmatan yang sejatinya itu merupakan kesengsaraan, demikian juga sebaliknya.

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعَرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ 

Artinya: Dari Hudzaifah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Dajjal, buta mata sebelah kanan, berambut ikal, bersamanya ada surga dan neraka, nerakanya adalah Surga dan surganya adalah Neraka.” (HR: Muslim).

Dalam menghadapi fitnah Dajjal yang dahsyat ketika telah tiba datangnya hari kiamat, Rasulullah SAW membekali umatnya dengan doa dan amalan-amalan tertentu yakni menghafalkan ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an.

Mengutip Republika, salah satu bentuk ibadah untuk menghalau fitnah Dajjal itu adalah menghafal 10 ayat pertama dari surah Al-Kahfi.

Selengkapnya baca di sini


3. Ustadz Das'ad Latif Ungkap Kunci Kebahagiaan dalam Hidup, Ternyata Dekat Sekali

Ustadz Das'ad Latif di Podcast Closethedoor Deddy Corbuzier. (Foto: SS YT Closethedoor)

Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan anak dengan orangtua menjadi salah satu hal yang sangat penting. Namun, belakangan ini banyak anak yang merasa bahwa mereka berhak untuk mengeluh atau bahkan membantah orang tua mereka.

Menurut Ustadz Das'ad Latif, banyak anak yang saat ini tidak menyadari pentingnya menghormati orang tua, bahkan dalam kondisi orang tua yang penuh kekurangan.

Dalam sebuah tayangan video yang dinukil dari kanal YouTube @DasadLatif, kali ini dengan mode serius Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa hubungan yang baik dengan orang tua tidak hanya penting untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat.

"Orang tuaku gak sholat, orang tuaku gak puasa, orang tuaku selingkuh, orang tuaku pemabuk, orang tuaku narkoba, bukan urusanmu," ujar Ustadz Das'ad Latif, menegaskan bahwa setiap anak tidak boleh terjebak dalam penilaian negatif terhadap orang tua.

Pesan ustadz yang dikenal humoris ini sangat relevan bagi banyak anak muda yang mungkin merasa frustasi karena kekurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh orang tua mereka.

Namun, Ustadz Das'ad menegaskan bahwa yang menjadi kewajiban anak adalah bagaimana mereka memperlakukan orang tua mereka dengan baik, tidak memandang kekurangan yang ada.

"Bapakmu dosa urusannya kepada Allah, kewajibanmu buat bapak ibumu bahagia," tegasnya dalam video tersebut.

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya