Top 3: Tarif PPN 12% Bakal Bikin Pemerintah Bebas Belanja

Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen akan mulai diterapkan per 1 Januari 2025. Esensi dasar dari kebijakan PPN 12 persen ini dinilai adalah, negara butuh dana dari pajak untuk dana pembangunan.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Nov 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi pajak. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen akan mulai diterapkan per 1 Januari 2025. Esensi dasar dari kebijakan PPN 12 persen ini dinilai adalah, negara butuh dana dari pajak untuk dana pembangunan. (Photo by 8photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen akan mulai diterapkan per 1 Januari 2025. Esensi dasar dari kebijakan PPN 12 persen ini dinilai adalah, negara butuh dana dari pajak untuk dana pembangunan.

Pemerintah sudah pasti pro dengan lonjakan tarif pajak, lantaran sudah diamanatkan oleh DPR selalu wakil rakyat melalui Pasal 7 ayat (1) UU PPN.

Artikel Tarif PPN 12% Bakal Bikin Pemerintah Bebas Belanja untuk Pembangunan menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Jumat, 22 November 2024. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?

Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com, yang dirangkum pada Sabtu (23/11/2024):

1. Tarif PPN 12% Bakal Bikin Pemerintah Bebas Belanja untuk Pembangunan

Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen akan mulai diterapkan per 1 Januari 2025. Kebijakan PPN 12% ini diyakini bakal membuat pemerintah lebih leluasa dalam membelanjakan anggaran untuk pembangunan negara.

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute, Prianto Budi Saptono, mengatakan bahwa esensi dasar dari kebijakan PPN 12 persen ini adalah, negara butuh dana dari pajak untuk dana pembangunan.

"Kebutuhan tersebut terus bertambah. Caranya adalah dengan memperluas objek pajak dan meningkatkan tarif pajak," ujar Prianto kepada Liputan6.com, Jumat (22/12/2024).

Baca artikel selengkapnya di sini


2. Harga Emas Melonjak, Capai Level Tertinggi Seminggu

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Harga emas spot naik untuk hari keempat berturut-turut pada Kamis, mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Peningkatan harga emas ini didorong oleh lonjakan permintaan aset safe haven setelah prospek pendapatan Nvidia yang mengecewakan dan meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.

Dikutiip dari CNBC, Jumat (22/11/2024), harga emas spot naik 0,8% menjadi USD 2.670,49 per ounce. Sementara emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi di USD 2.674,90 per ounce.

“Faktor geopolitik menjadi pendorong utama pasar emas dalam beberapa hari terakhir. Ketegangan yang meningkat antara Ukraina dan Rusia adalah yang paling menonjol,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Baca artikel selengkapnya di sini


3. Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Emas Antam yang dijejerkan dalam etalase di Galeri 24, Jakarta, Selasa (13/9/2022). Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali naik pada Jumat 22 November 2024. Perlu diketahui, harga emas Antam hari ini lebih mahal Rp 12.000 per gram. Harga emas Antam dibanderol Rp 1.520.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 14.000 ke posisi Rp 1.376.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.376.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya