Liputan6.com, Klaten Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas ekspor produk adonan roti produksi PT Juara Roti Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA) di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (22/11/2024). Ekspor adonan roti dengan merek Roti Ropi tersebut tercatat sebagai ekspor kedelapan.
Mendag Budi mengatakan, produk UMKM Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang lebih baik dari negara lain. Namun demikian, menurutnya, juga diperlukan citra yang baik agar dapat menjual produk di luar negeri.
Advertisement
“Jadi, mari bangun citra produk Indonesia Indonesia dalam hal apa pun, meski memiliki kualitas dan daya saing mumpuni, beberapa negara masih menganggap produk Indonesia berbeda dan hal ini memengaruhi penjualan kita di pasar mancanegara,” katanya.
Mendag Budi menyebut, dari total jumlah UMKM saat ini, hanya sekitar 3,74% terus bertumbuh secara konsisten, salah satunya Roti Ropi.
“Jika ke depannya lebih banyak jumlah UMKM yang terus konsisten berkembang, maka kontribusi dan peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia akan jauh lebih besar,” sebutnya.
Berikan Berbagai Fasilitas
Mendag Budi mengungkapkan, pihaknya telah memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pertumbuhan UMKM, termasuk Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Ia menyebut, program itu menjadi salah satu program utama Kemendag, selain Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri dan Perluasan Pasar Ekspor.
“Kemendag mempunyai tiga program, salah satunya UMKM BISA Ekspor dan melalui program ini, Kemendag menggelar pendampingan dan pelatihan," ungkapnya.
"Kemendag juga akan membantu pemasaran melalui lebih 40 perwakilan perdagangan dagang yang ada di negara mitra,” jelas Mendag Budi.
Sebagai informasi, pada periode Januari–September 2024, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke pasar dunia mencapai USD4 miliar atau tumbuh 6,9% dari periode yang sama pada 2023. Sedangkan, selama lima tahun terakhir (2019-2023), tren ekspor produk makanan olahan Indonesia tumbuh sebesar 6,81%.
(*)
Advertisement