Pesan Mendag Budi ke Pelaku Usaha: Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor

Pelaku usaha dituntut membekali diri dengan berbagai inovasi produksi, manajerial, hingga pemasaran untuk mendukung upaya ekspor produk-produk yang dihasilkan.

oleh Fachri diperbarui 22 Nov 2024, 23:15 WIB
Mendag Budi saat mengunjungi pabrik manufaktur kain lurik dan produk fesyen dari kain lurik CV Lurik Prasojo di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Klaten Pelaku usaha dituntut membekali diri dengan berbagai inovasi produksi, manajerial, hingga pemasaran untuk mendukung upaya ekspor produk-produk yang dihasilkan. Pasalnya, inovasi tersebut dapat mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar internasional.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengungkapkan, cara melakukan ekspor juga menjadi kemampuan yang dapat memengaruhi daya saing pelaku usaha. Dirinya pun memastikan, Kementerian Perdagangan menaruh perhatian pada hal tersebut.

"Oleh karena itu, kami menginisiasi program-program pelatihan untuk meningkatkan daya saing agar para pelaku usaha mampu menggencarkan ekspor,” ungkapnya.

Mendag Budi menuturkan, Kemendag memiliki sejumlah program pembinaan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri.

"Menjual produk agar bisa diekspor memiliki tantangannya tersendiri dan Kemendag pun memberikan sejumlah fasilitasi agar produk UMKM lokal bisa mendunia," tuturnya.

“Kami memiliki berbagai program pendampingan untuk peningkatan kapasitas, selain itu, kami berupaya mengikutsertakan UMKM berorientasi ekspor dalam berbagai pameran internasional maupun pekan busana," jelas Mendag Budi.

Ia menyebut, Kemendag tengah menyusun penjadwalan pameran internasional yang dapat diikuti UMKM berorientasi ekspor dan mempersiapkan berbagai penjajakan kesepakatan bisnis sebagai ajang promosi produk UMKM ke pasar internasional.


Pentingnya Jaga Kualitas

Mendag Budi menekankan pentingnya menjaga kualitas produk yang diekspor. Menurutnya, jika akan diekspor, produk tersebut dipastikan harus bernilai tinggi dan jika memiliki kualitas ekspor, produk tersebut akan berdaya saing di pasar dalam negeri.

“Kalau produk UMKM punya kualitas ekspor, berarti dia punya daya saing juga di dalam negeri,” ujarnya.

Selain itu, dalam kunjungan ke CV Lurik Prasojo yang berdiri sejak 1950 itu, Mendag Budi menyempatkan ikut berjualan daring di media sosial seperti pakaian, dan tas. Aksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya