Perangi HIV dan Stunting, Kimia Farma Buat Terobosan Inovatif Lewat Jabar Bedas dan Seikat Ranting

Dengan komitmen untuk mendukung kesehatan di Indonesia, Kimia Farma bertekad untuk terus berperan aktif dalam mendukung berbagai inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 23 Nov 2024, 14:11 WIB
dok: ist

 

Liputan6.com, Jakarta - Kimia Farma menghasilkan inovasi di bidang kesehatan yaitu program Jabarbedas (Jawa Barat Bebas dari HIV/AIDS) untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus HIV/AIDS di Jawa Barat.

Ada pula program Seikat Ranting (Sebuah Inovasi Makanan Sehat Taburan Anti Stunting) – New Taburia untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus stunting di Jawa Barat.

Program Jabar Bedas terdiri dari dua subprogram, yang pertama program sebagai upaya preventif melalui deteksi dini menggunakan kifatest, produk kit rapid test HIV lokal dengan sensitivitas dan spesifisitas uji 100% sesuai standar WHO.

Kedua, sebagai program sebagai upaya kuratif melalui tablet fix dose Combination Antiretroviral (ARV) dengan tiga kandungan zat aktif Efavirenz, Lamivudine, dan Tenofovir (ELT).

Obat ELT merupakan obat kombinasi copy pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku dalam negeri. Obat ELT dapat membantu untuk meningkatkan kepatuhan dan memberikan kemudahan kepada pasien, sehingga pasien hanya perlu mengonsumsi satu tablet saja dengan tiga zat aktif di dalamnya.

Sementara itu, program Seikat Ranting – New Taburia merupakan bentuk pencegahan anti stunting dengan memberikan taburan yang mengandung 22 zat gizi mikronutrien meliputi vitamin dan mineral yang bermanfaat sebagai penunjang gizi makronutrien pada masa makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan.

Inovasi ini merupakan inovasi dari produk Taburia yang sebelumnya hanya mengandung 16 mikronutrien. Program ini dapat dikolaborasikan dengan Tim Penurunan Prevalensi Stunting (TPPS) Provinsi Jabar untuk upaya kuratif dalam mendukung penurunan angka kejadian stunting dan upaya preventif untuk mencegah munculnya kasus stunting baru pada bayi di bawah 2 tahun.

 

 


Raih Penghargaan

Atas inovasi tersebut, PT Kimia Farma Tbk meraih penghargaan dalam ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan PengembanganDaerah (BP2D) Jawa Barat, di Bandung, Kamis, 21 November 2024.

Penghargaan diserahkan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin kepada Jasmine K. Karsono selaku Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma.

“Melalui ajang ini, menjadi salah satu motivasi bagi Kimia Farma melalui tim riset dan pengembangan untuk senantiasa menciptakan inovasi-inovasi produk dengan pemanfaatan teknologi yang kian berkembang, yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan di Indonesia," ucap Jasmine dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, "Ini merupakan komitmen dari kami untuk terus selaras dan mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan kesehatan di Indonesia."

 


Komitmen untuk Beri Dampak Nyata Menuju Generasi Indonesia Emas

KIJB merupakan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan budaya inovasi sekaligus memberikan apresiasi kepada para inovator.

Kimia Farma bersaing dengan 1.219 partisipan inovasi di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota se-Jawa Barat, Balai, Biro Kementerian, Lembaga, Perguruan Tinggi, BUMNs erta BUMD di Jawa Barat yang berlangsung dari Juli 2024 hingga November 2024.

Penilaian inovasi meliputi ide, metode pembaharuan, kontribusi terhadap capaian pembangunan/ isu strategis, adaptabilitas, keberlanjutan, tujuan, manfaat dan hasil inovasi.

Program Jabar Bedas meraih top 3 untuk inovasi terbaik kategori BUMN/BUMD sebagai solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik, dan pengobatan HIV/AIDS. Selain itu, Seikat Ranting – New Taburia meraih top 5 untuk inovasi kategori BUMN/BUMDJABAR.

"Harapannya program ini dapat memberikan dampak nyata dalam upaya menciptakan generasi Indonesia Emas 2045," sambung Jasmine.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya