Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Pertamina Patra Niaga melakukan inspeksi ke SPBU, guna memastikan pelayanan prima kepada konsumen dalam mendapatkan BBM.
Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan, inspeksi dilakukan menyeluruh. Mulai dari stok BBM, kualitas produk, aspek safety, standar pelayanan di SPBU, hingga kondisi fasilitas penunjang seperti toilet, musala, hingga layanan NFR (Non Fuel Retail).
Advertisement
Selain memastikan SPBU menjalankan operasi sesuai prosedur, Mars Ega mengatakan, sidak ini juga merupakan bagian dari persiapan Pertamina Patra Niaga menyambut Nataru.
"Satgas Nataru kami pastikan seluruh aspek mulai dari ketersediaan stok, kualitas layanan, hingga safety dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun demikian, inspeksi ini bagian dari rutinitas kami, tidak terbatas hanya pada periode Nataru," ungkapnya, Sabtu (23/11/2024).
Dalam setiap kegiatan tersebut, Pertamina Patra Niaga melakukan uji tera untuk memastikan akurasi dispenser BBM di SPBU sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, pemeriksaan kualitas BBM juga dilakukan secara visual serta uji densitas guna menjamin kualitas dan kuantitas bahan bakar sebelum disalurkan ke konsumen.
"Setelah melakukan pengecekan menggunakan bejana ukur yang telah ditera oleh Dinas Meteorologi dan dikalibrasi, hasilnya menunjukkan semuanya sudah baik dan sesuai standar. Hal ini menegaskan komitmen dan konsistensi Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kualitas dan kuantitas bahan bakar," imbuhnya.
Selain memantau keandalan stok, kuantitas, dan kualitas BBM, Pertamina Patra Niaga juga fokus pada pemeliharaan fasilitas di SPBU. Untuk memastikan semuanya dalam kondisi optimal.
"Melalui program Retail Make Over yang mencakup perbaikan pada toilet, totem, dan musala di SPBU. Kami ingin meningkatkan kenyamanan konsumen saat berkunjung ke SPBU. Apalagi, selama libur Nataru nanti, fasilitas-fasilitas ini akan sering digunakan oleh pelanggan kami," tuturnya.
Pertamina Patra Niaga Paparkan Pemakaian UCO untuk SAF di COP29 PBB
Sebelumnya, Direktur Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan memaparkan strategi inovatif perusahaan dalam mendukung dekarbonisasi penerbangan menggunakan Used Cooking Oil (UCO) sebagai bahan bauran nabati pada Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Inovasi ini dipaparkan di ajang The 29th Conference of the Parties (COP29) UNFCCC atau Konferensi Iklim PBB yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan. Pertamina Patra Niaga kembali menunjukkan peran aktifnya mendorong transformasi energi global.
Riva menuturkan, SAF berbasis UCO tidak hanya memberikan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga memanfaatkan bahan baku yang selama ini dianggap limbah.
Pemaparan tertuang dalam presentasinya di forum internasional bertajuk "Meningkatkan Komitmen Energi Terbarukan di Indonesia: Fokus pada penggunaan Minyak Goreng Bekas (UCO) dan Potensinya Sebagai Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF)" (Enhancing Ambition in Renewable Energy in Indonesia: Focusing on Used Cooking Oil (UCO) & Its Potential to Be Sustainable Aviation Fuel (SAF)) di Indonesia Pavilion, Sabtu (16/11/2024).
“Sejalan dengan proposisi nilai kami untuk menjadi The Energy Solution Provider and Decarbonization Partner, kami di sektor hilir membentuk strategi yang kami sebut Pertamina One Solution, melalui Pertamina One Solution ini, kami meningkatkan potensi volume SAF berbasis UCO dan membantu pelanggan kami untuk mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional,” jelas Riva.
Advertisement
Pertama Dikenalkan
Pertamina Patra Niaga telah memulai memasarkan SAF berbasis UCO ini pada ajang Bali International Air Show September lalu dan telah mengantongi sejumlah kerjasama dengan beberapa pelanggan maskapai di sekitar Asia Tenggara sebagai bagian dari pra-pemasaran sebelum SAF akan mulai diproduksi oleh Kilang pada Kuartal pertama tahun 2025.
Nantinya, peran Pertamina Patra Niaga dalam bisnis UCO ini sebagai hub bagi pengumpulan UCO yang berasal dari berbagai industri kuliner maupun konsumsi rumah tangga, dengan memanfaatkan sebaran titik unit penjualan milik Pertamina Patra Niaga yang tersebar di seluruh Indonesia, UCO yang terkumpul akan dikirimkan untuk diolah menjadi biofuel oleh anak perusahaan Pertamina lainnya yaitu Kilang Pertamina Internasional.
Program ini juga sejalan dengan strategi Pertamina One Solution, sebuah inisiatif holistik yang mengintegrasikan berbagai solusi energi berkelanjutan, mulai dari pengumpulan limbah minyak goreng atau UCO hingga distribusi bahan bakar ramah lingkungan.
Kurangi Jejak Karbon
Sustainable Aviation Fuel yang dihasilkan dari UCO diharapkan dapat mengurangi jejak karbon pada industri penerbangan domestik, yang selama ini menjadi salah satu sektor penyumbang emisi terbesar.
“Langkah ini adalah upaya kami mendukung produksi SAF dengan meningkatkan dan memperoleh sisi positif dari pengumpulan UCO dari 0,3 juta ton pada 2023 yang diharapkan menjadi 1,5 juta metrik ton per tahun pada 2030 nanti,” tambah Riva.
Dalam forum bergengsi ini, Riva bersama Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi, SVP Technology Innovation Pertamina Oki Muraza dan Senior Director Climate Diplomacy Opportunity Green United Kingdom Emma Fenton berbagi pandangan tentang implmementasi penggunaan UCO pada SAF dapat menjadi bagian dari ekonomi sirkular yang menjawab pemanfaatan limbah serta pengurangan emisi karbon bagi industri penerbangan untuk membantu pemerintah dalam dekarbonisasi transportasi.
COP 29 adalah pertemuan internasional terbesar yang diselenggarakan oleh PBB untuk membahas masalah perubahan iklim global. COP29, yang digelar pada tahun 2024 mendiskusikan langkah-langkah konkret dalam mengatasi perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan.
"Sebagai perusahaan energi nasional kami berperan aktif dalam mempercepat transisi energi menuju sumber-sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui program Pertamina One Solution, kami terus berinovasi untuk menyediakan solusi energi yang mendukung keberlanjutan, baik di Indonesia maupun global,” tutup Riva.
Advertisement