Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Tapanuli Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, pada Sabtu dini hari (23/11/2024). Banjir bandang telah menyebabkan 2 korban meninggal dunia.

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Nov 2024, 00:58 WIB
Banjir bandang terjang Tapanuli Selatan (Dok: BNPB)

Liputan6.com, Tapanuli Selatan Banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, pada Sabtu dini hari (23/11/2024). Banjir bandang telah menyebabkan 2 korban meninggal dunia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, peristiwa ini terjadi akibat hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat, 22 November 2024, malam.

"Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, tiga desa terdampak berada di Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Batang Angkola, yaitu Desa Siunjam Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase," kata Abdul Muhari.

Diterangkannya, korban meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan, TNI, Polri, dan relawan kebencanaan terus melakukan upaya pencarian, evakuasi, dan pemulihan.

"Data terkait jumlah warga terdampak, kerugian material, dan kebutuhan mendesak masih terus diperbarui," terangnya.

 


Posko Pengungsian

Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat, 22 November 2024, malam (Dok: BNPB)

Diungkapkan Abdul Muhari, upaya penanganan darurat posko pengungsian sementara telah didirikan untuk menampung warga terdampak. Tim logistik juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan dasar.

"Pelayanan kesehatan bagi warga terdampak menjadi salah satu fokus utama, sementara proses perbaikan infrastruktur vital seperti akses jalan dan fasilitas umum terus diupayakan," ungkapnya.

BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di musim hujan yang dapat memicu banjir bandang, tanah longsor, atau bencana lainnya.

"Langkah mitigasi seperti mengenali jalur evakuasi, menyimpan dokumen penting di tempat aman, dan mengutamakan keselamatan diri harus menjadi prioritas," Abdul Muhari menerangkan.


Mengungsi ke Tempat Aman

BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan (Dok: BNPB)

Abdul Muhari menuturkan, jika terjadi tanda-tanda bencana seperti hujan deras yang tak kunjung reda atau luapan sungai, masyarakat diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan melapor kepada pihak berwenang.

"Itu pesan dan imbauan kita," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya