Sholat Taubat Jangan Asal-asalan, Ini Tata Caranya agar Tobatnya Diterima

Saat sholat Taubat seseorang tidak bolah asal telah melaksanakannya. Tapi harus dengan cara begini agar tobatnya jiga diterima.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2024, 03:42 WIB
cara sholat taubat nasuha ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu sholat sunnah yang dianjurkan muslim melaksanakannya ialah sholat Taubat. Tak hanya sekadar amaliah sunah, sholat ini juga erat kaitannya dengan tobat atau rasa menyesal seseorang akan kesalahan dan dosa-dosanya.

Sholat yang ternyata sangat menentukan diterima atau tidaknya tobatnya seseorang ini tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan atau sekadar sholat. Tapi harus mengetahui tata cara sholat Taubat yang benar dan dilakukan dengan penuh kesungguhan.

Sebab, tobat yang diterima oleh Allah SWT ialah tobat yang dilakukan oleh seorang hamba dengan cara menyesali dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

Mengingat pentingnya hal tersebut, berikut ini tata cara sholat Taubat dan cara taubat yang benar agar diterima oleh Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Tata Cara Sholat Taubat

Mengutip NU Online, para ulama mengajarkan agar ketika seseorang hendak bertaubat atas sebuah dosa dan kesalahan yang ia perbuat terlebih dahulu melakukan shalat sunnah dua rakaat yang disebut dengan shalat taubat.

Ajaran para ulama ini didasarkan pada sebuah hadits Nabi—di antaranya diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi—dari sahabat Ali bin Abi Thalib, dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq bahwa Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ

Artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.”

Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihâyatuz Zain menuturkan perihal shalat taubat sebagai berikut:

وَمِنْه صَلَاة التَّوْبَة وَهِي رَكْعَتَانِ قبل التَّوْبَة يَنْوِي بهما سنة التَّوْبَة

Artinya: “Termasuk shalat sunah adalah shalat taubat, yakni shalat dua rakaat sebelum bertaubat dengan niat shalat sunnah taubat.”

Dari penjelasan Syekh Nawawi di atas dapat disimpulkan bahwa shalat taubat merupakan shalat sunnah yang terdiri dari dua rakaat dan dilakukan sebelum seseorang bertaubat kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan.

Pelaksanaan shalat taubat tidak berbeda dengan pelaksanaan shalat pada umumnya. Adapun niat shalat taubat adalah:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ

“Ushallî sunnatat taubati (saya berniat shalat sunnah taubat).” Setelah selesai shalat dua rakaat kemudian dilanjutkan bertaubat dengan membaca istighfar yang disertai dengan penyesalan, tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.

Namun demikian Syekh Nawawi juga menganggap sah shalat taubat yang dilakukan setelah orang yang bersangkutan bertaubat, bukan sebelumnya.


Syarat Agar Tobat Diterima

Ilustrasi berdoa, bacaan doa tobat nasuha. (Photo on Freepik)

Mengutip, yatimmandiri.org, setelah memahami mengenai bagaimana tata cara shalat taubat, pada bagian ini akan dibahas secara lengkap mengenai apa saja syarat agar taubat atas dosa yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.

Adapun syarat agar taubat diterima adalah sebagai berikut:

1. Benar-Benar Menyesal

Melakukan dosa merupakan hal yang sering dilakukan oleh umat manusia selama menjalani kehidupan di dunia. Dosa tersebut nantinya akan ditimbang di hari akhir untuk menentukan umat muslim tersebut akan masuk surga atau neraka.

Dengan banyaknya dosa yang diperbuat, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan shalat taubat sebagai bentuk taubatnya. Namun, jika ingin taubatnya diterima Allah SWT, umat Muslim harus benar-benar menyesali perbuatan dosa yang sudah dilakukan. 

Konteks benar-benar menyesal ini harus dilakukan baik dalam perbuatan, perkataan bahkan di dalam hati.

2. Melakukannya dengan Ikhlas

Melakukan shalat taubat dengan tujuan bertaubat kepada Allah SWT harus dilakukan dengan hati yang ikhlas. Allah SWT hanya akan menerima taubat umatNya yang ikhlas bersujud dan berdoa agar dosa-dosanya diampuni.

3. Banyak Dzikir

Syarat agar taubat diterima oleh Allah SWT adalah dengan memperbanyak dzikir. Dzikir sendiri memiliki arti mengingat, menyebut, atau berdoa. Berdzikir dilakukan dengan tujuan agar umat Muslim selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT.

Tujuan melakukan dzikir adalah untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yakni Allah SWT. 

4. Shalat Dua Rakaat Setelah Wudhu

Memperbanyak shalat sunnah merupakan salah satu cara meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Salah satu shalat sunnah yang dapat membantu umat Muslim diterima taubatnya adalah shalat sunnah dua rakaat setelah wudhu.

Shalat sunnah ini dinamakan dengan shalat tahiyatul wudhu. Selain sebagai salah satu syarat agar taubat diterima, shalat sunnah yang satu ini juga memiliki beberapa keutamaan diantaranya adalah: 

a. Dijanjikan akan diberikan tempat terindah oleh Allah SWT jika melaksanakan shalat tahiyatul wudhu secara ikhlas dan istiqomah.

b. Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan ketika melaksanakan shalat sunnah tahiyatul wudhu.

c. Allah SWT menjanjikan surga sebagai tempat umat muslim yang melaksanakan shalat tahiyatul wudhu secara ikhlas selama hidup di dunia.

5. Shalat 5 Waktu

Selain melakukan tata cara shalat taubat, umat Muslim yang ingin diampuni dosanya harus melaksanakan shalat 5 waktu dengan baik.  Shalat wajib merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim. Jika tidak dilakukan maka akan menambah dosa. 

Jadi, jika ingin dosanya diampuni, jangan hanya berfokus pada melaksanakan shalat taubat saja, tetapi juga memperbaiki pelaksanaan shalat 5 waktu. Allah SWT menyukai umatNya yang melaksanakan shalat 5 waktu tepat waktu.

6. Memperbaiki Diri dengan Berbuat Baik

Syarat terakhir agar taubat diterima adalah berusaha memperbaiki diri menjadi orang yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan hal-hal dan menghindari larangan agama Islam.

Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dilarang dalam agama Islam, Sahabat bisa memperbanyak membaca dan memahami Al-Quran. Di sana banyak terkandung apa saja larangan bagi umat Islam dan apa saja anjuran yang sebaiknya dilakukan.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya