Dharma-Kun Gelar Kampanye Akbar, Ini Aspirasi dan Harapan Warga

Sejumlah warga yang hadir dalam kampany akbar mengungkapkan harapannya kepada Dharma-Kun jika diamanahkan memimpin Jakarta. (Liputan6.com/Hisyam Adyatma).

oleh Hisyam Adyatma diperbarui 23 Nov 2024, 18:07 WIB
Yanti Hertati, seorang guru bimbingan belajar (bimbel) asal Cengkareng hadir dalam kampanye akbar Dharma-Kun. (Liputan6.com/Hisyam Adyatma).

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, menggelar Kampanye Akbar di Lapangan Bola Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/11/2024).

Warga yang hadir berharap Dharma-Kun dapat mewujudkan visi dan misi mereka, termasuk memperjuangkan kesejahteraan berbagai profesi, seperti guru bimbingan belajar (bimbel). Salah satunya adalah Yanti Hertati, seorang guru bimbingan belajar (bimbel) asal Cengkareng.

“Saya ikut karena pengen berkenalan dengan Pak Dharma-Kun dan pengen menyampaikan aspirasi untuk masa depan anak-anak, bagaimana perkembangan anak-anak, seperti pendidikannya, terus kesehatan anak-anak,” ujar Yanti ketika ditemui Liputan6.com.

Yanti mengungkapkan keluhannya sebagai guru bimbel yang sering kali tidak mendapatkan perhatian layaknya guru di sekolah formal.

Ia juga menyoroti peran penting guru bimbel dalam membantu anak-anak memahami pelajaran, meskipun sering kali beban tanggung jawab yang mereka pikul tidak diimbangi dengan apresiasi yang memadai.

“Contohnya kayak guru bimbel itu kan nggak ada instansi seperti guru-guru lain. Sedangkan seorang guru bimbel itu kan diutamakan. Dari sekolah itu contohnya gelas kosong, guru bimbel itu datang menerima murid itu dengan kosong. Kalau di sekolah kan udah terisi dari pelajaran dari guru. Tapi jika ada apa-apa, guru bimbel seperti saya pribadi ya, selalu disalahkan. Kenapa anak saya nggak pintar, kenapa anak saya nggak mengerti dengan pelajaran,” ungkap Yanti.

Menurutnya, profesi guru bimbel sering kali tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak. Ia membandingkan kondisi guru bimbel dengan guru di sekolah formal yang mendapatkan tunjangan dan fasilitas lebih baik.

“Tapi yang dapat aspirasi contohnya dapat gaji yang layak itu hanya guru-guru di sekolah. Sedangkan guru bimbel tidak diperhatikan,” tambahnya.

Yanti berharap, jika Dharma-Kun terpilih memimpin Jakarta, perhatian terhadap profesi guru bimbel dapat ditingkatkan.

“Harapan saya sih supaya Bapak Dharma-Kun memperhatikan guru-guru bimbel seperti saya lah. Disamakan dengan guru-guru yang lain, ada tunjangan-tunjangan seperti guru-guru yang lain. Karena guru bimbel itu yang utama sebenarnya,” kata Yanti.


Ingin Perubahan Signifikan

Wanny, anggota komunitas Peci Merah asal Cengkareng Barat menghadiri kampanye akbar Dharma-Kun. (Liputan6.com/Hisyam Adyatma).

Sementara itu, Wanny, anggota komunitas Peci Merah asal Cengkareng Barat, hadir di kampanye tersebut karena merasa tergerak oleh visi Dharma-Kun. 

“Dari awal memang kita tertariknya karena beliau itu dari independen, ya kan. Ya panggilan hati nurani aja gitu, tanpa paksaan,” ujar Wanny saat diwawancarai.

Sebagai pendukung, Wanny memiliki harapan besar terhadap kepemimpinan Dharma-Kun jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia menginginkan perubahan yang signifikan dalam cara pengelolaan kota, termasuk pengembalian nilai-nilai budaya Indonesia.

“Saya hanya mengharapkan bila memang beliau menjadi terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, saya mau beliau bisa menata kota Jakarta dan bisa merubah adab-adab yang telah berubah ikut-ikut kebaratan menjadi adab Indonesia,” tegasnya.

Wanny juga menyoroti beberapa permasalahan di lingkungannya yang menurutnya perlu mendapat perhatian serius dari calon pemimpin Jakarta. 

“Permasalahan satu tentang lingkungan ya kan, masalah lingkungan. Dan kedua juga tentang, misalkan, tata kota ya, tata jalan biar rapi,” tambahnya.


Infografis

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya