Liputan6.com, Jakarta - Saham Netflix berada tren naik selama lima berturut-turut hingga Jumat, 22 November 2024, dan bersiap untuk kenaikan persentase mingguan terbesar sejak Januari. Hal itu terjadi setelah pertandingan tinju populer perusahaan media streaming itu antara Mike Tyson dan Jake Paul.
Saham Netflix terakhir naik 0,2% pada USD 899,06, turun dari rekor tertinggi intraday sebesar USD 908 pada hari Kamis. Saham tersebut telah naik setiap sesi sejak pertarungan pada tanggal 15 November, sehingga saham tersebut naik lebih dari 9% dalam seminggu.
Advertisement
Melansir Yahoo finance, Minggu (23/11/2024), beberapa analis sekuritas minggu ini menaikkan target harga pada saham tersebut, termasuk BofA Global Research, yang pada Kamis, 21 November 2024 menaikkan target harganya menjadi USD 1.000 dari USD 800.
Netflix mengatakan pada Selasa 108 juta orang di seluruh dunia menyaksikan pertandingan antara Paul, seorang influencer media sosial berusia 27 tahun yang beralih menjadi petinju, dan mantan juara kelas berat berusia 58 tahun yakni Mike Tyson. Pertandingan yang dimenangkan Paul tersebut disiarkan langsung di Netflix.
Analis Jefferies, yang juga menaikkan target 12 bulan mereka pada Netflix menjadi USD 1.000 minggu ini, menulis dalam sebuah catatan bahwa acara tersebut merupakan terobosan besar bagi strategi acara langsung NFLX. Target harga rata-rata 12 bulan untuk Netflix adalah USD 800, dengan 31 analis menilai saham tersebut dengan rekomendasi "beli" atau "beli kuat", 14 menilai "tahan", dan dua analis menilai "jual", menurut data LSEG.
Kenneth Leon, wakil presiden dan analis ekuitas senior di CFRA Research, menulis dalam sebuah catatan minggu ini kalau NFLX tengah melenturkan kemampuan streamingnya dengan memilih acara olahraga langsung yang menarik basis pelanggan global. "Periklanan masih dalam tahap awal, tetapi diharapkan menjadi pendorong pendapatan pada tahun 2026," kata Leon. CFRA juga menaikkan target harga untuk Netflix.
Tak Ingin Kehilangan Pasar, Admin Sosmed Netflix Wajib K-Drama Lovers
Sebelumnya, Perusahaan penyedia layanan OTT Netflix mewajibkan terus berinovasi dalam menjaga kepercayaan pasar. Salah satunya, dengan mencari sosok yang paham betul atas suatu konten untuk menjadi admin sosial medianya.
Head of Communication Netflix Putri Silalahi mencontohkan, pihaknya mewajibkan admin sosial media yang memegang konten film atau series dari Korea Selatan sebagai K-drama lovers garis keras.
"Jadi admin netflix.id itu harus fans terbesar dari konten Netflix. Jadi, when you have social channel, make sure that your admin is the biggest fans of your brand," ujar Putri dalam Indonesia Knowledge Forum XIII-2024 oleh Bank BCA di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (12/11/2024).
"Jadi tim netflix.id itu, satu, emang fans beratnya Korea. Jadi cara dia membuat caption, cara dia membuat konten, itu benar-benar pakai bahasa yang dimengerti sama penggemar Korea," dia menegaskan.
Sehingga, Putri melanjutkan, Netflix bisa membangun koneksi erat dengan seluruh pelanggannya. Bahkan, sambungnya, pengurus platform selalu mengkaji bagaimana konten yang dihadirkan bia mempengaruhi brand dan exposure.
Advertisement
Pemasukan Terbesar
"Kita ingin membangun sense of belonging dari para pelanggan Netflix, bahwa pada saat mereka membuka Netflix, mereka percaya kalau Netflix memberikan konten berkualitas, konten terbaik yang bisa bikin mereka lupa (akan kepenatan)," ungkapnya.
"Tentunya membangun engagement itu di luar membangun konten, di luar strategi konten kita. Contohnya adalah, bagaimana kita bersama consumer kita, ada berbagai macam cara. Tapi salah satunya lewat media sosial," kata Putri.
Ia menyampaikan, pemasukan terbesar Netflix sejauh ini masih berasal dari subscription. Perusahaan pun telah mencoba untuk mulai memunculkan iklan dalam setiap tayangannya.
"Cuma di beberapa negara Netflix coba memulai iklan. Tapi Indonesia, Asia Tenggara belum ada iklan. Saat ini baru ada di Amerika, Jepang, Korea yang dicoba. Jadi harga langganannya lebih murah, tapi di tengah ada iklan," tuturnya.
Pengguna Internet Rata-Rata Langganan 12 Aplikasi, dari Netflix sampai ChatGPT
Sebelumnya, pada era digital saat ini, hiburan daring telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tinjauan pasar terbaru yang disajikan oleh Kaspersky, pengguna internet rata-rata mengelola sekitar 12 langganan daring, termasuk layanan streaming populer seperti Netflix, Spotify, dan YouTube Premium. Di beberapa negara, layanan lokal seperti Globoplay di Brasil menduduki puncak popularitas.
Kategori layanan streaming mendominasi dengan 22 persen pengguna berlangganan platform ini. Namun, layanan multilangganan yang menggabungkan TV & film, game, internet, dan telekomunikasi juga semakin diminati, dengan menarik 16 persen pelanggan
Menariknya, kategori Musik hanya mencakup 8 persen pelanggan di seluruh dunia, menunjukkan pergeseran preferensi ke layanan yang menawarkan lebih banyak variasi dalam satu paket.
Sementara di luar hiburan, alat produktivitas dan layanan telekomunikasi juga menjadi langganan daring yang signifikan. Layanan seperti Microsoft 365, Adobe Creative Cloud, LinkedIn Premium, Canva, dan Discord termasuk dalam 20 layanan terpopuler di berbagai negara.
Penyedia lokal seperti telekomunikasi, pasar daring, atau layanan pengiriman juga menempati posisi teratas di setiap negara.
Salah satu temuan menarik dari laporan ini adalah pertumbuhan pesat layanan berbasis langganan seperti ChatGPT, yang meningkat sebesar 296 persen dibandingkan tahun lalu.
Advertisement