Liputan6.com, Bakenga - Setidaknya sembilan orang, termasuk tujuh anak dari satu keluarga, tewas di Republik Demokratik (RD) Kongo bagian timur setelah hujan lebat memicu tanah longsor yang menyapu beberapa rumah pada Jumat (22/11) malam, kata seorang pejabat setempat.
"Seorang penduduk Desa Kabulu di Provinsi Kivu Selatan Kongo kehilangan istri dan tujuh anaknya dalam tanah longsor tersebut," kata administrator teritorial Thomas Bakenga melalui telepon pada Sabtu (23/11/2024) seperti dikutip dari India Today.
Advertisement
Anak lainnya tewas di bagian lain, kata Bakenga, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat karena pencarian orang hilang lainnya terus berlanjut.
Sebuah kelompok masyarakat sipil Kongo mengatakan tujuh rumah telah tersapu dan 31 lainnya rusak, sehingga jumlah korban tewas menjadi 10.
Menurut para ahli iklim, perencanaan kota yang buruk dan infrastruktur yang lemah di seluruh Kongo membuat masyarakat lebih rentan terhadap curah hujan ekstrem, yang menjadi lebih intens dan sering terjadi di Afrika karena suhu yang menghangat.
Sebelumnya, hujan lebat di Kongo barat daya menyebabkan jurang runtuh ke sungai pada bulan April, menewaskan sedikitnya 12 orang. Puluhan orang lainnya meninggal dalam keadaan serupa pada Desember 2023 lalu.