Liputan6.com, Garut - Untuk memperbaiki citra sekaligus kampanye pencegahan bahaya judi online (judol), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) RI mengelar Wayang Golek di Lapangan Alun-Alun Cibatu, Kabupaten Garut, Jumat (22/11/2024) malam.
“Aktivitas judi online itu sekarang di genggaman tangan, tidak lagi terlihat secara nyata tapi bisa dilakukan di mana pun,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, Ahad (24/11/2024).
Menurutnya, bahaya judol laiknya telah menjadi penyakit kanker di masyarakat, sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk menanggulangi salah satu persoalan baru penyakit sosial itu.
“Untuk itu diperlukan seluruh peran mulai dari orang tua, guru, tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada kita semua tentang bahaya judi online,” ujar dia, mengingatkan.
Sejak terbongkarnya adanya orang dalam di Kemkomdigi RI yang majasi backing aktivitas judol di Indonesia, lembaga pimpinan menteri Meutya Hafid itu langsung bongkar-bongkar termasuk melakukan pemblokiran jutaan situs judol.
Baca Juga
Advertisement
“Kami lihat pemerintahan hari ini sangat memiliki concern terhadap upaya-upaya melakukan penghapusan situs-situs judi online, dan ini patut kita dukung sekali lagi caranya jangan pakai situs judi online,” ujar dia.
Untuk menghindari masih maraknya praktek judol, ia meminta masyarakat untuk segera menghentikan praktek judol, sehingga peredaran aktivitas judol bisa segera dihentikan.
“Kami juga punya keterbatasan kewenangan, sehingga tidak bisa melakukan penghapusan situs-situs judi online secara sendiri,” kata dia.
Simak Video Pilihan Ini:
Dampak Judol di Kalangan Masyarakat Menengah ke Bawah
Sementara itu, Fungsional Penerjemah Ahli Madya Kemkomdigi RI, Filmon Leonard Warouw menyatakan, sosialisasi melalui gelaran kesenian tradisional Wayang Golek dinilai tepat untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menjauhi aktivitas judi termasuk judol.
“Masyarakat lebih mudah memahami pesan bahaya judi online melalui media budaya seperti wayang golek, selain berupaya melestarikan budaya bangsa,” ujar dia.
Ia menilai dampak negatif judi online cukup meresahkan masyarakat mulai kecanduan, produktivitas yang menurun, perceraian dan tindakan kriminal, hingga munculnya persoalan ekonomi dan sosial lainnya.
“Saat ini judi online menjadi masalah mendesak yang merugikan masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah,” ujar dia.
Selain gelaran kesenian tradisional, upaya lainnya dalam pencegahan bahaya judol yakni melalui literasi dan edukasi di berbagai media, baik media sosial, media online, dan lainnya.
“Kegiatan seperti ini akan dilakukan di seluruh Indonesia sebagai bentuk pencegahan, di samping penindakan seperti pemblokiran akses ke judi online,” kata dia.
Pergelaran Wayang Golek ini menampilkan dalang Yogaswara Sunandar Sunarya dari Giriharja 3 Bandung dengan diselingi dialog interaktif Filmon dan Kadiskominfo bersama tokoh pewayangan Cepot.
Dialog ini membahas langkah pemerintah dalam memberantas judi online serta imbauan kepada masyarakat untuk melaporkan konten terkait judi online melalui platform aduankonten.id.
Advertisement