Liputan6.com, Jakarta - Polda Bali membeberkan jumlah konten hoaks terkait Pilkada terus meningkat belakangan ini. Itu sebabnya sejumlah langkah pun dilakukan untuk menjaga kondusivitas.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Siber Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra. Ia menjelaskan konten hoaks tersebut dalam bentuk website berita maupun konten yang dikemas dalam media sosial.
Advertisement
Ironisnya konten hoaks tersebut justru diunggah oleh akun-akun yang berada di luar Bali. Penyebaran konten hoaks itu mulai meningkat sejak masa kampanye pada September 2024 lalu.
"Setiap hari kami menemukan rata-rata tiga sampai lima konten hoaks yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan dan menyesatkan. Mungkin kalau dari masa kampanye sudah puluhan konten yang kami blokir dan takedown," ujar Ranefli dilansir Antara.
"Dari isi konten hoaks tersebut kebanyakan terkait profil para calon yang berusaha menjatuhkan calon tertentu. Tentu kami lakukan blokir dan takedown agar situasi Kamtibmas di Bali tetap terkendali," katanya menambahkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement