Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 05.30 WIB, Minggu (24/11/2024), setelah menyelesaikan lawatan ke enam negara.
Kepulangan Prabowo ke tanah air dari lawatannya selama kurang lebih dua pekan terakhir membawa sejumlah hasil yang signifikan. Lantas apa saja hasil dari lawatan Prabowo ke enam negara?
Advertisement
Potensi Investasi
Dari semua kunjungan kenegaraan tersebut, Prabowo membawa banyak potensi investasi untuk dalam negeri serta kerja sama di berbagai sektor yang akan berdampak positif untuk masyarakat Indonesia, mulai dari bidang ketahanan pangan, gizi, kesehatan, teknologi, hingga energi.
Total Prabowo membawa ‘oleh-oleh komitmen investasi senilai USD 18,57 miliar atau sekitar Rp 294,80 triliun (asumsi kurs Rp 15.880 per dolar AS) dari lawatannya dalam dua pekan terakhir.
Dalam lawatan ke Tiongkok, komitmen investasi senilai USD 10,07 Miliar berhasil dikantongi Indonesia. Nilai investasi itu pun akan dialirkan perusahaan Tiongkok ke beberapa sektor seperti kesehatan, bioteknologi, manufaktur, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan keuangan.
Kemudian Prabowo berhasil membawa komitmen investasi sebesar USD 8,5 miliar atau sekitar Rp.135,2 triliun, dari kunjungannya ke Inggris. Di Inggris, Prabowo bertemu dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas peluang investasi strategis di Indonesia.
Prabowo menegaskan, hasil tersebut menunjukkan optimisme para pelaku usaha Inggris terhadap ekonomi Indonesia.
Jajaki Penguatan Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi
Bertemu dengan beberapa pejabat tinggi negara yang dikunjunginya, Prabowo juga menjajaki penguatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan negara lainnya.
Dengan AS misalnya, Amerika Serikat dan Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di masa mendatang dalam perdagangan dan pertanian, dan akan menjajaki Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi pada 2025.
Dalam keterangan pers dari situs resmi White House, Amerika Serikat berharap dapat memperluas hubungan yang kuat dalam perdagangan dan pertanian yang mencapai USD 7 miliar dalam perdagangan tahunan dua arah pada 2023.
Kemudian, dalam pertemuannya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi dan memperluas kerja sama strategis antara Indonesia dan UEA. Prabowo menekankan beberapa prioritas pemerintahannya, termasuk keamanan dan ketahanan pangan.
Advertisement